Meningkatnya harga obat-obatan modern menurunkan tingkat kesehatan pada masyarakat dan berdampak negatif terhadap kesejahteraan dan ketahanan negara secara keseluruhan. Pemerintah dan masyarakat harus mencari alternatifadengan memanfaatkan kembali potensi tanaman obat. Untuk meningkatkan kesehatan, pertumbuhan ekonomi, dan konservasi keanekaragaman hayati tanaman obat, penciptaan TOGA (tanaman obat rumah tangga) di desa merupakan bagian penting dari program pengelolaan keanekaragaman hayati tanaman obat. Kegiatan pengabdian masyarakat di desa Buahan dilakukan sebagai upaya untuk memberikan edukasi tentang TOGA kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pemanfaatan TOGA dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu diperlukan upaya-upaya yang dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan TOGA dan selanjutnya dapat juga meningkatkan nilai ekonomi TOGA. Dengan pendekatan yang sistematis dan berkelanjutan, kegiatan penanaman TOGA dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat desa, baik dari segi kesehatan, ekonomi, maupun sosial. Produk olahan TOGA nantinya dapat membantu perekonomian masyarakat. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam proses budidaya tanaman obat rumahan dapat dilihat sebanyak 85% peserta pelatihan dapat mengidentifikasi 10 jenis tanaman obat dan manfaatnya, tingkat partisipasi sangat tinggi yaitu 90% warga desa terlibat aktif dalam kegiatan penanaman dan perawatan kebun TOGA, pengolahan pasca panen menjadi produk jamu, dan pemasaran yang tepat akan membantu meningkatkan kuantitas produk jamu serta keberlangsungan pemasaran.