p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal ABDIMAS MUTIARA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perawatan Payudara Dalam Masa Puerperium Untuk Memperlancar Pengeluaran ASI Marbun, Agnes Silvina; Sapitri, Henny; Sipayung, Normi
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 4 No. 1 (2023): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (IN PRESS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa nifas atau peurperium berasal dari bahasa latin yaitu puer yang artinya bayi dan paraous yang artinya melahirkan atau berarti masa sesudah melahirkan. Masa nifas merupakan masa pemulihan dari sembilan bulan kehamilan dan proses kelahiran. Pada masa ini terjadi perubahan-perubahan fisiologis yaitu salah satunya adalah laktasi atau pengeluaran air susu. Air Susu Ibu (ASI) merupakan cairan kehidupan terbaik yang mengandung zat dan sangat dibutuhkan oleh bayi karena baik untuk pertumbuhan dan dapat meningkatkan imun bayi. Untuk menjamin pemenuhan ASI bagi bayi secara optimal, maka faktor yang sangat menentukan dalam pemberian ASI salah satunya ialah perawatan payudara sejak kehamilan dan setelah melahirkan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dihadiri oleh 10 orang peserta, dengan urutan kegiatan memberikan penjelasan tehnik perawatan payudara dan kemudian melakukan pelatihan payudara yang dilakukan oleh ibu-ibu nifas. Hasil evaluasi didapatkan bahwa peserta mampu memahami dan menjelaskan serta melakukan perawatan payudara untuk memperlancar pengeluaran ASI secara mandiri.    
Pendidikan Kesehatan Tentang Penanganan Pertama Kasus Luka Bakar Pada Siswa-Siswi Di SD Swasta Kalam Kudus 2 Pematang Siantar Sapitri, Henny; Rosetty Rita Sipatung; Adventy Riang Bevy Gulo
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 5 No. 1 (2024): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Luka bakar merupakan salah satu kondisi medis darurat yang sering terjadi di masyarakat dan membutuhkan penanganan cepat untuk mencegah komplikasi serius, seperti infeksi, kerusakan jaringan lebih lanjut, hingga kecacatan permanen. Penanganan pertama yang tepat dapat menjadi faktor kunci dalam menentukan tingkat keparahan luka dan proses pemulihan korban. Namun, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penanganan pertama luka bakar sering kali menyebabkan tindakan yang keliru, seperti penggunaan bahan yang tidak steril (mentega, pasta gigi, atau minyak) yang justru memperburuk kondisi luka. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang langkah-langkah penanganan pertama pada kasus luka bakar melalui pendekatan edukasi kesehatan berbasis bukti ilmiah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan penyebaran kuesioner kepada 30 responden di wilayah perkotaan dan pedesaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 35% responden yang memiliki pemahaman yang baik tentang penanganan pertama luka bakar, sementara 65% lainnya menunjukkan pemahaman yang kurang atau salah. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya program edukasi yang terstruktur, termasuk penyuluhan kesehatan, kampanye media, dan pelatihan langsung tentang penanganan luka bakar. Dengan edukasi yang lebih luas dan efektif, diharapkan masyarakat dapat memberikan pertolongan pertama yang benar, seperti membasuh luka dengan air mengalir selama 10-20 menit, menghindari bahan berbahaya, dan melindungi luka dengan kain bersih, sehingga dapat mencegah komplikasi lebih lanjut dan mempercepat proses penyembuhan.