Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGOLAHAN PASCA PANEN KOPI "PENYANGRAIAN (ROASTING)" DI KAMPONG KOPI BAWAKARAENG Hesti, Hesti; Auliah, Muh Rifky; Fitrianti, Fitrianti
JURNAL SIPISSANGNGI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 3 (2023): Sipissangngi Volume 3, Nomor 3, September 2023
Publisher : Lembaga Penelitan dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/sipissangngi.v3i3.3359

Abstract

Praktek magang ini bertujuan untuk mengetahui Proses Pasca Panen Kopi khususnya pada proses Roasting di Kampong Kopi Bawakaraeng.pelaksanaan magang pada tanggal 11 November 2021 sampai dengan 11 Januari 2022 di Kampong Kopi bawakaraeng.Metode magang yang digunakan adalah Observasi,Wawancara,Praktek Langsung,dan Pelatihan.Kampong Kopi Bawakaraeng merupakan tempat Wisata Edukasi kopi di Sulawesi Selatan dan menjadi tempat perkumpulan kopi pasca panen yang berada dikawasan gunung bawakaraeng meliputi lima Kabupaten yaitu Gowa,Sinjai,Bulukumba,Jeneponto,dan Bantaeng. 
Uji Sistem Jajar Legowo 2:1 Dan Konvensional Dengan Pemberian Pupuk Npk Mutiara 16 16 16 Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Pada Tanaman Jagung Pulut (Zea mays ceratina L.) Yani, Ahmad; Auliah, Muh Rifky; Fatman, Masdar
Jurnal Agroterpadu Vol 3, No 2 (2024): Vol 3, No 2 (2024): Jurnal Agroterpadu Volume 3, Nomor 2, Agustus 2024
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/ja.v3i2.5286

Abstract

Penelitian ini akan dilaksanakan di Dusun Kampuno Desa Tumpiling Kec.Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat yang berlangsung dari bulan Maret 2023 sampai dengan bulan juni 2023., bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem jajar legowo 2:1 dan konvensional dengan pemberian pupuk  npk mutiara terhadap pertumbuhan dan produksi pada tanaman jagung pulut (zea mays ceratina l.). Metode penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk rancangan acak kelompok (RAK) dengan pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah sistem tanam jajar legowo terdiri atas 2 perlakuan yakni: L0 = Kontrol (40 cm x 80 cm ),L1 = Legowo 2:1 ( 20 cm x20 cm ),L2 = Tegel ( 25 cm x 25 cm ) dan Faktor kedua adalah dengan dosis pemberian pupuk NPK Mutiara 16 16 16 dengan 3 taraf: M1 = 20 g/liter air, M2 = 40 g/liter air, M3 = 60 g/liter air .Hasil pengamatan menunjukkan sistem jarak tanam Konvensional 20 cm x 20 cm  dengan pemberian pupuk NPK Mutiara 16 16 16 dengan dosis 40 g / liter air (L2M2) memberikan pengaruh baik untuk meningkatkan produksi tanaman Jagung.
Analisa Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Cabai Merah (Capsicum Annum L.) Dengan Aplikasi Berbagai Jenis Insektisida Nabati Irjang, Irjang; Iinnaninengseh, Iinnaninengseh; Auliah, Muh Rifky
Jurnal Agroterpadu Vol 3, No 2 (2024): Vol 3, No 2 (2024): Jurnal Agroterpadu Volume 3, Nomor 2, Agustus 2024
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/ja.v3i2.5674

Abstract

Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan sayuran dengan kandungan protein tinggi dan bernilai ekonomi, cabai merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang penting di Indonesia. Kabupaten Polewali Mandar pada tahun 2017 sebanyak 7.971 ton. Produktivitas ini masih jauh dari jumlah maksimum yang dapat dihasilkan yaitu 22,4 ton/ha. Penelitian ini dilakukan di UPTD Hortikultura, Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat yang berlangsung pada bulan Januari 2024 sampai dengan Maret 2024. Insektisida nabati berasal dari tumbuhan dan memiliki berbagai tujuan, termasuk membunuh dan mengusir hama serta mencegah terbentuknya organisme pengganggu tanaman (OPT). Penelitian ini dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) .Setiap unit penelitian terdapat  6 (Enam) tanaman dan diulang sebanyak 4 (Empat) kali sehingga jumlah keseluruhan tanaman yang digunakan dalam sebanyak 144 tanaman. Aplikasi pestisida nabati serai wangi (P1), daun pepaya (P2), Tembakau (P4), dan bawang putih (P5), dengan dosis 50 ml/liter air masing-masing memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap parameter intensitas serangan hama pada daun saat fase vegetatif. insektisida nabati tidak berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, berat buah dan jumlah buah. Akan tetapi aplikasi pestisida nabati serai wangi dengan dosis 50 ml/liter air (P1) memberikan pengaruh terhadap intensitas serangan hama pada buah dengan nilai tingkat serangan hama terendah.
Uji Sistem Jajar Legowo 2:1 Dan Konvensional Dengan Pemberian Pupuk Npk Mutiara 16 16 16 Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Pada Tanaman Jagung Pulut (Zea mays ceratina L.) Yani, Ahmad; Auliah, Muh Rifky; Fatman, Masdar
Jurnal Agroterpadu Vol 3, No 3 (2024): Jurnal Agroterpadu Volume 3, Nomor 3, Desember 2024
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/ja.v3i3.5293

Abstract

Penelitian ini akan dilaksanakan di Dusun Kampuno Desa Tumpiling Kec.Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat yang berlangsung dari bulan Maret 2023 sampai dengan bulan juni 2023., bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem jajar legowo 2:1 dan konvensional dengan pemberian pupuk  npk mutiara terhadap pertumbuhan dan produksi pada tanaman jagung pulut (zea mays ceratina l.). Metode penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk rancangan acak kelompok (RAK) dengan pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah sistem tanam jajar legowo terdiri atas 2 perlakuan yakni: L0 = Kontrol (40 cm x 80 cm ),L1 = Legowo 2:1 ( 20 cm x20 cm ),L2 = Tegel ( 25 cm x 25 cm ) dan Faktor kedua adalah dengan dosis pemberian pupuk NPK Mutiara 16 16 16 dengan 3 taraf: M1 = 20 g/liter air, M2 = 40 g/liter air, M3 = 60 g/liter air .Hasil pengamatan menunjukkan sistem jarak tanam Konvensional 20 cm x 20 cm  dengan pemberian pupuk NPK Mutiara 16 16 16 dengan dosis 40 g / liter air (L2M2) memberikan pengaruh baik untuk meningkatkan produksi tanaman Jagung.