Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Radio Republik Indonesia (RRI) Sambas sebagai media publik yang beroperasi di wilayah perbatasan dan memiliki tanggung jawab penting dalam menyebarluaskan informasi serta mengangkat potensi budaya lokal masyarakat Sambas. Sebagai lembaga penyiaran publik, RRI Sambas tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi dan informasi, tetapi juga sebagai media pelestarian budaya daerah melalui berbagai program siaran yang bersifat edukatif dan inspiratif. Meskipun demikian, pelaksanaan produksi berita di RRI Sambas masih menghadapi sejumlah kendala, terutama disebabkan oleh belum adanya kontributor tetap yang secara khusus bertugas melakukan peliputan di lapangan. Kondisi tersebut berdampak pada kurang optimalnya produksi berita, khususnya berita feature berbentuk video, sehingga berbagai potensi lokal yang seharusnya dapat diangkat ke ranah publik belum sepenuhnya terekspos. Dalam konteks tersebut, penelitian ini berfokus pada proses produksi berita feature Festival Ngamping Piantus di RRI Sambas sebagai upaya untuk memahami secara mendalam mekanisme kerja redaksi, mulai dari tahap perencanaan liputan, proses pengumpulan data di lapangan, penulisan naskah berita, hingga penyiaran. Melalui analisis ini, diperoleh gambaran bahwa koordinasi antaranggota tim, sinergi antara reporter dan redaksi, serta kemampuan jurnalis dalam mengemas peristiwa budaya menjadi konten yang menarik, informatif, dan bernilai edukatif merupakan faktor utama yang memengaruhi keberhasilan penyajian berita feature. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penguatan sistem kerja redaksi menjadi langkah strategis untuk meningkatkan mutu siaran berita feature di RRI Sambas ke depannya. Berdasarkan hasil pengujian dari masyarakat umum (91,7%) dan ahli materi (90,0%), dengan demikian produk ini dinilai telah memenuhi aspek kelayakan baik dari segi materi maupun penyajian, serta mampu memberikan informasi yang menarik, jelas, dan edukatif bagi penonton