Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Menyongsong Kurikulum Merdeka: Pengimplementasian Profil Pelajar Pancasila dengan Pembelajaran Berdiferensiasi di SDN Kuin Utara 1 Fitriani, Agnesia; Surianyah, Ahmad; Aisyah, Aisyah; Pratiwi, Diani Ayu; Yuliana, Eka; Rifky, Muhammad; Darmawan, Muhammad Rifky; Zubaidah, Syifa Layli
MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin Vol. 2 No. 3 (2024): MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin, September 2024
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/maras.v2i3.352

Abstract

Penelitian ini membahas implementasi profil pelajar Pancasila dengan adanya pembelajaran yang dilakukan melalui diferensiasi khusus di SDN Kuin Utara 1. Profil pelajar Pancasila saat ini menjadi titik fokus di kurikulum merdeka karena penguatan karakter generasi yang memahami akan nilai-nilai dari Pancasila. Sedangkan pada proses pembelajaran melalui diferensiasi yaitu pendidik dapat lebih memahami akan karakteristik yang berbeda-beda dari setiap peserta didiknya. Pada penelitian di SDN Kuin Utara 1 ini, menerapkan suatu kreativitas yang mendorong peserta didik terutama dengan pengerjaan proyek membuat hasta karya dari barang bekas. Penguatan profil pelajar Pancasila ini, dapat dikolaborasikan dengan pembelajaran diferensiasi untuk memaksimalkan proses pembelajaran yang terjadi di kelas. Tujuan kebijakan dari kurikulum merdeka adalah memberikan kemudahan terhadap pendidik di dalam menerapkan suatu proses pembelajaran yang lebih mendalam dan menyesuaikan dari setiap hal yang dibutuhkan oleh peserta didik berfokus pada profil pelajar Pancasila. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data, berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil penelitian kesiapan pendidik dalam pengimplementasian kurikulum merdeka lebih fleksibel untuk pembelajaran yang dilakukan di kelas karena dapat menyesuaikan kebutuhan dari peserta didik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pengajaran berdiferensiasi di dalam pengimplementasian kurikulum merdeka dapat dikatakan efektif.
Implementasi Rehabilitasi Mental Bagi Anak Korban Kejahatan Seksual ubaidillah, lutfian; Darmawan, Muhammad Rifky
FAIRNESS AND JUSTICE Vol 22, No 1 (2024): FAIRNESS AND JUSTICE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/faj.v22i1.22443

Abstract

Anak korban kekerasan seksual mempunyai hak-hak yang diatur sebagaimana tertulis dalam Pasal 18 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak yang harus dipenuhi oleh Penyidik, Pekerja Sosial, Penyuluh Masyarakat, Tenaga Kesejahteraan Sosial, Jaksa Penuntut Umum, Hakim, dan Advokat. Meski tidak ada kewajiban, namun demi kepentingan terbaik bagi anak. Adapun terhadap tindak pidana pencabulan dalam Putusan Nomor 274/Pid.Sus/2022/PN Jmr, mulai dari tahap penyidikan, tuntutan hingga hukuman pengadilan, anak belum mendapatkan perlindungan hukum berupa rehabilitasi. Jika dihubungkan dengan Teori Positivisme Austin dan Teori Progresif Rahardjo serta kebaruan hukum yang ingin dilakukan pemerintah agar lebih efektif dalam menangani permasalahan anak korban kekerasan seksual, maka akan dihasilkan 3 pertanyaan penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan peraturan-undangan, kasus, dan konsep dengan jenis penelitian yuridis normatif. Pemenuhan terkait rehabilitasi anak korban mengungkapkan seksual dalam Putusan Nomor 274/Pid.Sus/2022/PN Jmr masih belum terlaksana. Penyidik, Jaksa, dan Hakim hanya fokus mengadili tersangka. Hal ini pada dasarnya menurut Teori Positivisme dengan peraturan-peraturan-undangan, namun tidak dengan Teori Progresif yang tidak selalu merujuk pada peraturan-peraturan-undangan dan lebih mementingkan kepentingan masyarakat. Sehingga kedepannya perlu adanya kebaruan hukum terkait dengan kewajiban rehabilitasi mental bagi anak korban kekerasan seksual dan aparat penegak hukum lebih memperhatikan hak-hak anak korban kejahatan agar dapat mengembalikan kondisinya seperti semula.
Tantangan dan Solusi Implementasi Pembelajaran Tematik di SDN Gunung Batu Rifky, Muhammad; Darmawan, Muhammad Rifky; Tahir, Muhammad; Suriansyah, Ahmad; Cinantya, Celia
MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin Vol. 3 No. 1 (2025): MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin, Maret 2025
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/maras.v3i1.657

Abstract

Penelitian ini membahas tantangan dan solusi dalam implementasi pembelajaran tematik di SDN Gunung Batu. Pembelajaran tematik merupakan pendekatan yang mengintegrasikan berbagai mata pelajaran dalam satu tema yang relevan dengan kehidupan peserta didik. Namun, dalam praktiknya, pendidik menghadapi berbagai kendala, seperti kesulitan dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai, tantangan dalam mengintegrasikan kompetensi dasar dari berbagai mata pelajaran, serta kesulitan dalam menyesuaikan tema dengan kearifan lokal peserta didik. Implementasi kurikulum tematik di sekolah dasar merupakan terobosan pendidikan yang bertujuan mengintegrasikan berbagai mata pelajaran melalui tema-tema tertentu. Pendekatan ini dirancang untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih holistik dan bermakna bagi peserta didik. Namun, dalam praktiknya, konsep tematik menghadapi sejumlah tantangan kompleks, mulai dari keterbatasan kompetensi guru dalam merancang pembelajaran terintegrasi, minimnya infrastruktur pendukung, hingga kesulitan metodologis dalam mensinergikan berbagai mata pelajaran secara alamiah. Penelitian ini mengidentifikasi solusi yang diterapkan oleh pendidik melalui wawancara dan kuisioner kepada guru kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terdapat berbagai tantangan, pembelajaran tematik di SDN Gunung Batu dapat dilaksanakan secara efektif dengan pendekatan yang tepat. Artikel ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pendidik dan pengelola sekolah dalam mengatasi kendala yang dihadapi dalam implementasi pembelajaran tematik.