Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI ETHYL P-METHOXYCINNAMATE (EPMC) DARI RIMPANG KENCUR (Kaempheria galanga) SEBAGAI KANDIDAT SENYAWA ANTIKANKER Hasan, Nurhasni; Sitti Nur Fatimah; Anugerah; Muhammad Raihan; Subehan; Apon Zaenal Mustopa; Herman Irawan; Jabal Rahmat Haedar; Habibie
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 27 No. 3 (2023): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/mff.v27i3.28335

Abstract

Indonesia kaya akan keanekargaman tanaman obat. Salah satunya adalah rimpang kencur atau Kaempferia galanga L. Tanaman ini memiliki potensi besar sebagai sumber penting senyawa bioaktif yang dapat mendukung pengembangan obat-obatan alami serta mendorong penelitian lebih lanjut dalam bidang farmakologi dan pengobatan. Kaempferia galanga sendiri telah diteliti mengandung beragam senyawa yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas farmakologi salah satunya adalah antikanker. Salah satu komponen senyawa yang dimiliki oleh Kaempferia galanga  yang dapat digunakan sebagai antikanker adalah etil p-methoxycinnamate (EPMC). Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa EPMC untuk memperoleh hasil isolasi yang maksimal dengan kadar EPMC yang tinggi. Metode isolasi EPMC dari tanaman kencur menggunakan soxhlet sebagai alat ekstraksi. Identifikasi dan penentuan kadar senyawa diperoleh menggunakan evaluasi KLT, GC-MS, NMR, HPLC dan Spektrofotometri UV-Vis. Hasil identifikasi menunjukkan isolat dari Kaempheria galanga merupakan senyawa ethyl p-methoxycinnamate dengan berat molekul 206 dan persentase kadar EPMC menunjukkan kadar yang tinggi baik menggunakan HPLC  maupun spektrofotometer UV-Vis, dimana kadar EPMC dalam isolat didapatkan sebesar 90,40 ± 3,62 %, dan 91,29 ± 3,66 %. Sedangkan untuk kadar pada ekstrak metanol Kaempheria galanga adalah 49,57 ± 0,63 % dan 40,61± 0,25% berdasarkan hasil HPLC dan spektrofotometer UV-Vis.  Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa metode isolasi EPMC dari tanaman kencur (Kaempferia galanga) menggunakan soxhlet sebagai alat ekstraksi memberikan rendemen ekstrak dan rendemen isolat yang tinggi.
Hubungan pengetahuan dengan perilaku sadari (pemeriksaan payudara sendiri) sebagai Tindak deteksi dini kanker payudara Di desa pundilemo kec. Cendana kab. Enrekang Anugerah; Suhartatik; Mato, Rusni
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan Vol 1 No 4 (2021): Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jimpk.v1i4.625

Abstract

Breast Self-Examination (BSE) atau SADARI adalah salah satu upaya pencegahan sekunder dan menjadi salah satu program nasional deteksi dini kanker payudara . Program deteksi dini dengan SADARI tepat diterapkan di Indonesia yang merupakan negara berkembang karena sederhana, murah, mudah dilakukan, non invasif, invasif, dan tidak berbahaya.SADARI adalah pengembangan kepedulian seorang perempuan terhadap kondisi payudaranya sendiri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku SADARI (periksa payudara sendiri) sebagai tindak deteksi dini kanker payudara.. Penelitian ini menggunakan desain Experimental design. Pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling, didapatkan 65 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan uji chi square (p<0,01), serta analisis univariat dan bivariat untuk melihat hubungan tiap-tiap variabel bebas dan variabel terikat. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan dengan perilaku SADARI sebagai tindak deteksi dini kanker payudara p=0,001. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan pengetahuan dengan perilaku SADARI sebagai tindak deteksi dini kanker payudara didesa pundilemo kecamatan cendana kabupaten enrekang.