Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Model Keberagamaan Inklusif untuk Mencegah Radikalisme Beragama Dikalangan Siswa SMA Abdurrohman, Abdurrohman; Syamsiar, Huldiya
FENOMENA FENOMENA VOL 9 NO. 1, 2017
Publisher : LP2M IAIN Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/fj.v9i1.789

Abstract

The phenomenon of religious radicalism has become a global threat of the 21st century that phenomenon was a result of Islam as anaccused religion and was often associated with a terrorist religion. Educational institutions often "suspected" in creating of terrorists’ generations because the content material of Islamic Religious Education Study was dogmatic, indoctrinated, and related to proselytizing spirit that confirms truth claims. Anyway, substance of instructional materials used in senior high school does not contain inclusive religious content so it can create an exclusive and intolerant religious behavior among senior high school students. The aim of this study; 1).Providing foothold among students of theological and sociological thinking and behavior in order to have an inclusive and tolerant religiosity 2).Deploying and seeding ideas and behavior of an inclusive and tolerant religiosity as a form of resistance ideology (de-radicalization). 3). Filling the void literature Islamic Religious Education Study particular model of inclusive diversity relevant to mainstream Islam in Indonesia. To counteract the religious radicalism among students, the teaching material of Islamic Religious Education Study must contain religious inclusive content incorporating the teachings of Islam as a religion Rahmatan Lil Alamin, a religion of tolerance which is supported by the argument of the Quran and hadith. By using this model of teaching materials is expected of senior high school students have an inclusive religious behavior that is relevant to the character and Indonesian Islam mainstream in order to prevent radicalism behavior among senior high school students.
Jamaah Wahabi Dan Kohesi Sosial Masyarakat Abdurrohman, Abdurrohman; Tari Dewi, Baiq Pransiska Ayu Julian; Asror, M. Zainul
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 9 No 1 (2020): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang Keberadaan Wahabi dan kohesi sosial di masyarakat Desa Nyiur Tebel Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui keberadaan jamaah wahabi terhadap kohesi social masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis data kualitatif melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Berdasarkan data penelitian dapat di laporkan bahwa masuknya paham wahabi dibawa langsung oleh H. Al-Ma’ruf Hajar, Lc pada tahun 2014. Keberadaan paham ini mempengaruhi hubungan sosial masyarakat, dimana sebelum masuk paham wahabi di Desa Nyiur Tebel, hubungan sosial masyarakat sangat harmonis, hal ini terlihat pada saat masyarakat saling tolong menolong dalam melaksanakan acara-acara besar dan gotong royong. Namun, setelah paham wahabi masuk ke Desa Nyiur Tebel, pada titik inilah mulai terganggu kohesi sosial masyarakat karena ada beberapa warga yang menganut paham wahabi dan penganut wahabi enggan menghadiri kegiatan-kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan. Kendati demikian keberadaan Wahabi yang semakin kuat di Desa nyiur tebel tidak sampai menimbulkan konflik antar masyarakat yang berbeda organisasi kemasyarakatan. Hal ini karena pertama faktor hubungan kekerabatan, nilai religius yang kuat, dan tingkat pendidikan yang cukup tinggi.
Peningkatan Keterampilan Menulis Artikel Ilmiah Pada Jurnal Bagi Guru-Guru SMA NW Pancor Husian, Fadly; Arsi, Antari Ayuning; Akhiroh, Ninuk Sholikhah; Astuti, Tri Marhaeni Pudji; Gustaman, Fulia Aji; Abdurrahman, Abdurrahman; Bafadal, Robyan
Jurnal Puruhita Vol 2 No 1 (2020): February 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/puruhita.v2i1.35778

Abstract

Keterampilan menulis artikel ilmiah bagi guru adalah bagian dari pengembangan akademik yang fungsional untuk menunjang penguatan dan pengembangan kompetesi guru. Berbagai level guru, baik pada tingkat dasar maupun menengah, diharapkan dapat memiliki ketrampilan dalam menulis artikel ilmiah, sehingga senantiasa dapat mengembangkan kegiatan akademik yang berorientasi pada peningkatan kualitas pembelajaran siswa. Guru di Lombok Timur belum banyak yang memiliki kemampuan dan keterampilan menulis ilmiah dengan baik. Dari kondisi tersebut, kegiatan Pengabdian Masyarakat tersebut bertujuan ikut serta membantu memecahkan masalah yang terjadi diantaranya adalah, memotivasi dan memberikan kesadaran kepada guru-guru SMA NW Pancor, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat terhadap pentingnya menulis artikel ilmiah untuk profesionalitas dan jenjang karir mereka. melatih dan mendampingi guru-guru SMA dan sederajat agar dapat menemukan masalah, menuangkan gagasan, dan menulis artikel dengan baik, benar, dan sesuai dengan kaidah selingkung jurnal ilmiah. memfasilitasi guru-guru SMA NW Pancor, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat agar dapat membangun jejaring dengan jurnal-jurnal ilmiah, baik nasional maupun internasional. Metode atau tahapan yang akan digunakan untuk memecahkan permasalahan mitra adalah sebgai berikut, Sosialisasi kepada guru-guru SMA tentang pentingnya menulis artikel ilmiah, Pemberian Materi tentang Tata Cara Menulis artikel ilmiah, Pemberian Materi tentang Kiat dan Strategi Menembus Jurnal Ilmiah, Pelatihan, Pendampingan, dan simulasi menulis artikel ilmiah. Guru-guru SMA NW Pancor, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat mengikuti jalannya acara dengan sangat antusias. Antusiasme peserta terlihat dari ketekunan mereka mengikuti materi dari awal hingga akhir dari pelaksanaan pengabdian. Buah dari antusiasme dan ketekunan dalam mengikuti jalannya acara tersebut menghasilkan sebuah pemahaam terkait cara menuis artikel yang baik dan mengetahui cara mempublikasikaanya.
Model Kebijakan Pendidikan Kebangsaan Bagi Mahasiswa Baru Abdurrohman Abdurrohman; M Zainul Asror
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Vol 4 No 2 (2021): Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.813 KB) | DOI: 10.31539/kaganga.v4i2.2967

Abstract

The purpose of this research is to strengthen national insight and love for the homeland in new students in countering radicalism. The research method uses descriptive research with a qualitative approach. The results of the study show that the national education model applied to the Campus Life Program for New Students (PKKMB) is designed not with a pattern of indoctrination and upgrading but is dialogical, creative and innovative which is relevant to the character of today's millennial generation. The implementation of activities is classified into two domains; namely the scientific domain (mind) through critical-reflective scientific studies and the non-scientific domain (attitude) which contains elements of creativity, games and art. The conclusion of the study is that the national education model in order to support government policies through the National Action Plan for Combating Extremism (RAN-PE) in an effort to combat terrorism as part of the soft power approach in order to foster a sense of nationalism and love for the homeland among new students, is still a contemporary problem of nationality. Keywords: New Student, Model, National Educatio, Policy
MEMBANGUN SOSIOLOGI INKLUSIF DALAM PRAKTEK PEMBELAJARAN (Studi Pendidikan Toleransi Dengan Penerapan Permainan Dadu Pintar Pada Pembelajaran Sosiologi Kelas XI IPS Di MA NW Pancor) Abdurrahman Marowi
Educatio Vol 10, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/edc.v10i2.153

Abstract

Gejala menguatnya anti keragaman dan intoleransi akhir-akhir ini telah menggugah keprihatinan kita sebagai anak bangsa. Gejala ini secara tidak sadar juga telah merasuk dalam praksis pendidikan. Aksi kekerasan dan tawuran antar pelajar, eksklusivitas kelompok-kelompok berdasarkan kategori sosial berdasarkan etnis, budaya dan agama tertentu merupakan gejala anti keragaman dan intoleran yang jamak terjadi dikalangan siswa. Gejala anti keberagaman dan intoleransi seperti itu dapat mengancam aggregasi sebagai bangsa yang berasaskan Bhinneka Tunggal Ika. Padahal tugas pendidikan adalah menfasilitasi dan penyamaian nilai-nilai toleransi, keberagamaan, berpandangan inklusif dan menghargai perbedaan yang harus dikembangkan menjadi bagian budaya sekolah atau madrasah. Disinilah pentingnya pelajaran sosiologi dalam membawa misi inklusivitas dan toleransi melalui pelaksanaan proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan 1). Menanamkan dan mempraktekkan nilai-nilai keberagaman dan toleransi dan kepada siswa-siswi sebagai social capital dalam membangun budaya multikultural ditengah masyarakat. 2). Melalui pembelajaran Sosiologi, penulis ikut berkontribusi dalam penyemaian nilai-nilai toleransi dan keberagaman agar siswa-siswi memiliki watak inklusif dan toleran. 3). Menjadikan ruang kelas sebagai social lab  dalam praksis kehidupan bertoleransi.  Penelitian ini jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.  Sedangkan lokasi penelitian di MA NW Pancor karena sekolah ini merupakan sekolah homogen dimana siswa-siswinya berlatarbelakang agama, etnis dan budaya yang sama agar mereka mendapat perspektif keberagamaan sebagai bagian dari kebangsaan mereka. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pembelajaran sosiologi dengan menggunakan permainan dadu pintar dapat mengubah minset dan perilaku  siswa yaitu, siswa yang sebelumnya eksklusif berdasarkan kesamaan etnis dan intoleran berubah dan menyadari akan pentingnya bersatu dalam perbedaan, berpandangan inklusif, menghargai perbedaan antar sesama yang berbeda agama dan etnis. Hal ini terbukti dari hasil pre tes sebelum pembelajaran dimulai yaitu 68% siswa-siswi memiliki sikap toleran terhadap sesama yang berbeda suku atau agama. Sedangkan 32% memiliki sikap intoleransi dan sikap etnosentrisme yang kuat. Setelah akhir pembelajaran kemudian siswa diberi post tes dengan soal yang sama hasilnya menunjukkan 92 % siswa menyadari dan pentingnya toleransi antar sesama teman yang berbeda agama dan etnis, sedangan 8%  masih kurang menyadari akan pentingnya toleransi. Kata Kunci: Sosiologi, Inklusif, Pendidikan, dan Toleransi
DERADIKALISASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) MODEL KEBERAGAMAAN INKLUSIF DIKALANGAN SISWA SMA abdurrohman abdurrohman
Schemata: Jurnal Pasca Sarjana IAIN Mataram Vol. 7 No. 2 (2018): Schemata: Jurnal Pasca Sarjana IAIN Mataram
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.143 KB) | DOI: 10.20414/schemata.v7i2.514

Abstract

The phenomenon of religious radicalism has become a global threat of the 21st century that phenomenon was a result of Islam as anaccused religion and was often associated with a terrorist religion. Educational institutions often "suspected" in creating of terrorists’ generations because the content material of Islamic Religious Education Study was dogmatic, indoctrinated, and related to proselytizing spirit that confirms truth claims. Anyway, substance of instructional materials used in senior high school does not contain inclusive religious content so it can create an exclusive and intolerant religious behavior among senior high school students. The aim of this study; 1).Providing foothold among students of theological and sociological thinking and behavior in order to have an inclusive and tolerant religiosity 2).Deploying and seeding ideas and behavior of an inclusive and tolerant religiosity as a form of resistance ideology (de-radicalization). 3). Filling the void literature Islamic Religious Education Study particular model of inclusive diversity relevant to mainstream Islam in Indonesia. To counteract the religious radicalism among students, the teaching material of Islamic Religious Education Study must contain religious inclusive content incorporating the teachings of Islam as a religion Rahmatan Lil Alamin, a religion of tolerance which is supported by the argument of the Qur'an and hadith. By using this model of teaching materials is expected of senior high school students have an inclusive religious behavior that is relevant to the character and Indonesian Islam mainstream in order to prevent radicalism behavior among senior high school students. Keywords: Islamic Religious Education, Inclusive Diversity, De-Radicalism
Evaluasi Pelaksanaan Program Live In Pesantren Abdurrohman Abdurrohman; I Wayan Widiana; I Gede Ratnaya; Nurun Sholeh; Lalu M. Istiqlal
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Vol 6 No 2 (2023): Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/kaganga.v6i2.6866

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis implementasi program "live-in" di Pondok Pesantren Abul Barokat Wannafahat NWDI dan efektivitasnya dengan model evaluasi CIPP. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Menggunakan model evaluasi CIPP (Konteks, Input, Proses, dan Produk). Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi, dengan analisis data menggunakan pendekatan kualitatif model Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian menemukan bahwa program "Live-in" Pesantren berhasil membentuk karakter "kesantrian" melalui pendalaman ilmu agama dan transfer nilai, meski waktu pelaksanaan perlu kritik; afektifitas dan pemahaman kognitif mahasiswa mencerminkan karakter santri, namun diperlukan pengembangan berkelanjutan. Simpulan penelitian ini adalah program "live-in" di Pesantren berhasil membentuk karakter santri melalui pendalaman ilmu agama, transfer nilai afektif, dan pemahaman kognitif terhadap tradisi pesantren, namun perlu pengembangan lebih lanjut. Kata Kunci: Evaluasi, Live in Pesantren, Model CIPP