Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pengembangan Media Pembelajaran ICARE Dwijayani, Ni Made
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 8, No 2 (2017): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v8i2.10014

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran matematika dengan menggunakan model ICARE yang valid, praktis, dan efektif. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa media pembelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah design research yang dilakukan melalui tahap preliminary research, prototyping stage, dan assessment phase. Data dikumpulkan menggunakan lembar pengamatan keterlaksanaan, angket respons siswa, angket respons guru, dan tes kemampuan pemecahan masalah siswa. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan sangat valid, telah memenuhi aspek kepraktisan dan telah memenuhi aspek keefektifan. Selain hal tersebut di atas, perangkat yang dikembangkan memiliki beberapa karakteristik yaitu: (1) praktis dalam penggunaan; (2) kegiatan pembelajaran mengarahkan siswa untuk berpikir kritis dan kreatif; (3) latihan soal dan masalah-masalah riil yang memberikan kesempatan siswa untuk memikirkan berbagai alternatif solusi dalam pemecahan masalah; dan (4) memberikan variasi dalam pembelajaran. The purpose of this research was to developing mathematics instructional materials with REACT strategy which were valid, practical, and effective. The instructional materials which were developed in this study consisted of mathematics instructional media. Data were collected by using observation sheet of instructional materials implementation, student’s and teacher’s response questionnaire, and problem solving test. The collected data analyzed descriptively. The result of this research showed that the mathematics instructional materials were categorized very high in validity, had fulfilled the practicality and the effectiveness aspects. The characteristics of the instructional media are: (1) practical usage; (2) learning activities were guided students to think critically and creatively; (3) exercises and real problems gave students the opportunity to think about alternative solutions to solve problems; and (4) provide variations in the learning.
Pengaruh Model Pembelajaran Treffinger Berorientasi Kearifan Lokal Berbantuan Tugas Berjenjang Terhadap Self Efficacy Dan Kompetensi Strategis Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Ayuningsih, Ni Putu Meina; Dwijayani, Ni Made
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 10, No 1 (2019): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v10i1.14916

Abstract

This study aims to find out whether: (1) self efficacy mathematics of students who are taught by the learning model of Treffinger oriented local wisdom with better-tiered assignment or not from self efficacy of students receiving conventional learning, (2) students' mathematics student competence taught by model Lessons are used to perform better or better tasks from students receiving conventional learning, (3) there is some self-efficacy and simultaneous mathematical strategies between students who are taught by Treffinger-aided learning model with tiered assignments conventional learning. This research type is quasi experiment with posttest only control group design. Data in this research is self efficacy mathematics used by using questionnaire and data required by student. The data obtained were analyzed descriptively on the basis of t-test 1 for hypothesis 1 and hypothesis 2, and MANOVA test for hypothesis 3. Characteristics of the teaching-oriented model of Treffinger oriented local wisdom with the help of this tiered function are: (1) student involvement in the problem and they as participants active in problem solving, (2) the science of cognitive dimension and student affectivity to seek the direction of problem solving provided, (3) the students do group analysis to explore ideas, and (4) the students use the acquired understanding to solve other related problems with everyday life. In addition, by delivering advice sourced from Bali's reliable local wisdom and making the process more enjoyable. Given tiered tasks in learning mathematics such as practice questions that can be done effectively. Through the learning model oriented Treffinger local wisdom assisted by this tiered task is expected students are able to solve problems in a way with their own. The process of thinking to discuss mathematical problems and will foster confidence in students to solve problems related to other terms for the next. To complete the problem of tiered training well, also required good students also.
Perbandingan Gcv Dan Ubr Dalam Regresi Nonparametrik Multivariabel Luh Putu Safitri Pratiwi; Ni Putu Meina Ayuningsih; Ni Made Dwijayani
Jurnal Matematika Vol 11 No 1 (2021)
Publisher : Mathematics Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JMAT.2021.v11.i01.p137

Abstract

Analisis regresi merupakan alat dalam statistika dan sering dipakai untuk mengintepretasikan sebab akibat antara satu/beberapa variabel prediktor terhadap satu variabel respon. Spline truncated merupakan pendekatan model regresi nonparametrik yang popular dan sering digunakan. Penelitian ini bertujuan sebagai penentu titik knot optimal yang dimana digunakan metode GCV dan UBR. Dalam hal memilih kriteria model terbaik pada penelitian ini dengan menggunakan nilai MSE. Hasil GCV minimum diperoleh sebesar 0,077 serta nilai MSE sebesar 0,036 yang terletak pada model Spline linier tiga knot.
PEMBELAJARAN ICARE BERBANTUAN PERMASALAHAN MATEMATIKA REALISTIK Ni Made Dwijayani
Wahana Matematika dan Sains: Jurnal Matematika, Sains, dan Pembelajarannya Vol. 12 No. 1 (2018): APRIL 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.631 KB) | DOI: 10.23887/wms.v12i1.12714

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran matematika dengan menggunakan model ICARE berbantuan permasalahan matematika realistik yang valid, praktis, dan efektif. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa lembar aktivitas siswa (LAS). Jenis penelitian ini adalah design research yang dilakukan melalui tahap preliminary research, prototyping stage, dan assessment phase. Data dikumpulkan menggunakan lembar pengamatan keterlaksanaan, angket respons siswa, angket respons guru, dan tes pemecahan masalah. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan sangat valid, telah memenuhi aspek kepraktisan dan telah memenuhi aspek keefektifan. Selain hal tersebut di atas, LAS yang dikembangkan memiliki beberapa karakteristik yaitu: (1) mampu membantu siswa untuk mengkonstruksi sebuah konsep; (2) permasalahan yang diberikan sesuai dengan kehidupan/lingkungan siswa; dan (3) memberikan variasi dalam pembelajaran.
PEMBELAJARAN LINGKARAN BERBANTUAN PERMASALAHAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA Ni Made Dwijayani
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.238 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v7i1.1249

Abstract

The purpose of this research was to develope mathematics instructional materials with ICARE model which were valid, practical, and effective. The instructional materials which were developed in this study consisted of mathematics worksheet. Data were collected by using observation sheet of instructional materials implementation, student’s and teacher’s response questionnaire, and problem solving test. The collected data analyzed descriptively. The result of this research showed that the developed mathematics instructional materials are categorized “very high” in validity. Based on the results of try out which were conducted, it was obtained that the instructional materials had fulfilled the practicality aspect. It could be seen from: 1) the instructional implementation on limited try out belonged to practical and instructional implementation on the first and the second field try out belonged to very practical; 2) the use of developed mathematics instructional materials which were observed from student’s response belonged to practical; and 3) teacher’s response towarded the use of mathematics instructional materials belonged to very practical in category. The instructional materials had fulfilled the effectiveness aspects which were seen from: 1) the problem solving skills of students on the first and the second field try out were good in category (had exceeded the standard minimal score). The characteristics of the learning using the developed mathematics instructional materials were: 1) the learning began by introducing students real phenomena and problem in daily life related to the material; 2) giving the students a freedom in giving opinions and discussions; 3) generating social interaction and self-confidence of students, 4) giving the students the learning experience in using GeoGebra; and 5) giving opportunities for students to think about alternative solutions in solving problems.
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa dengan Menggunakan Geogebra Ni Made Dwijayani
Jurnal Pendidikan Matematika Vol 11, No 1: Edisi Januari 2020
Publisher : Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Halu Oleo,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpm.v11i1.10045

Abstract

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa banyak mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan soal integral terkait dengan menghitung luas daerah dan volume benda putar. Terdapat berbagai strategi pemecahan masalah yang dapat membantu mahasiswa. Teknik visualisasi dalam pembelajaran telah digunakan untuk membantu mahasiswa meningkatkan pemahaman konseptual mereka tentang pemecahan masalah matematika. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kemampuan pemecahan masalah matematika setelah menggunakan Geogebra. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dari penelitian kuantitatif. Terdapat 30 mahasiswa kelas kalkulus. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pertanyaan pre-test dan post-test dan wawancara semi-terstruktur. Data dianalisis menggunakan perangkat lunak SPSS 26.0. Hasil tes menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam kemampuan pemecahan matematika mahasiswa. Analisis hasil wawancara menunjukkan bahwa tingkat pemahaman dan motivasi mempengaruhi kemampuan pemecahan mahasiswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah mahasiswa pada topik penggunaan integral lebih baik setelah menggunakan bantuan Geogebra. Hasil penelitian ini dapat memberikan media pembelajaran yang efektif dalam kelas kalkulus
PENGENALAN KONSEP CODING SEBAGAI TUGAS PROYEK Ni Made Made Dwijayani; Ni Wayan Cahya Ayu Pratami; Ni Nyoman Muryatini
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6261

Abstract

ABSTRAKSejak September 2021 pembelajaran tatap muka terbatas (PTM) telah dilaksanakan. PTM terbatas ini memiliki banyak opsi dalam pelaksanaannya, misalnya dengan menggabungkan metode online dan PTM. Perubahan ke pembelajaran online didasarkan pada banyak asumsi, seperti semua anggota masyarakat memiliki akses ke berbagai perangkat. Namun, kenyataan di masyarakat masih banyak yang belum memiliki akses internet secara stabil. Mengatasi masalah tersebut, guru matematika di SMA Negeri 1 Kuta Utara menekankan kepada siswa bahwa pembelajaran matematika tidak hanya untuk mengejar ketercapaian materi yang ada di buku teks, tapi menekankan kepada siswa tentang cara berpikir kritis dan menyelesaiakan masalah. Pengabdian ini memberikan kesempatan kepada guru untuk memiliki pengalaman dalam menyusun sebuah tugas proyek dengan menggunakan konsep coding. Pelaksanaan pengabdian ini terdiri dari tiga tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi. Hasil yang diperoleh yaitu pengabdian ini membantu guru dalam mencari alternatif baru dalam menyusun tugas proyek yang masih mengedepankan tujuan pembelajaran. Selain itu, siswa juga tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Kata kunci: coding; tugas proyek; matematika. ABSTRACTSince September 2021 limited face-to-face learning (PTM) has been implemented. This limited PTM has many options in its implementation, for example by combining online and PTM methods. The shift to online learning is based on many assumptions, such as all members of society having access to multiple tools. However, the reality is that there are still many people who do not have stable internet access. To overcome this problem, the mathematics teacher at SMA Negeri 1 Kuta Utara emphasized to students that learning mathematics is not only to pursue the achievement of the material in the textbook, but emphasizes to students how to think critically and solve problems. This service provides an opportunity for teachers to have experience in compiling a project assignment using the concept of coding. The implementation of this service consists of three stages, namely the planning, implementation, and reflection stages. The results obtained are that this service helps teachers find new alternatives in compiling project assignments that still prioritize learning objectives. In addition, students also do not have difficulty in doing the assignments given by the teacher. Keywords: coding; project assignment; mathematics. 
Program Kemitraan Masyarakat Usaha Jajanan Tradisional Sengait di Tabanan Ni Made Dwijayani; Kadek Dewi Padnyawati; I Wayan Suka Ardana Yasa
WIDYABHAKTI Jurnal Ilmiah Populer Vol. 1 No. 1 (2018): Nopember
Publisher : STIKOM Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.17 KB)

Abstract

Selain sebagai petani, beberapa rumah tangga memiliki kemampuan dalam industri rumah tangga yang berkembang di kecamatan Tabanan salah satunya produksi produk jajan tradisional Sengait yang merupakan olahan dari ubi jalar dengan gula merah (aren). Industri rumah tangga pembuatan jajan tradisional Sengait dilakukan oleh kedua mitra yaitu Ibu Made Ariani sebagai mitra 1 (Banjar Curah Desa Gubug) dan Ibu Sriani sebagai mitra 2 (Jl. Kamboja Gang IV A Dauh Peken). Selama proses diskusi terdapat kendala yang mereka hadapi. Antara lain: kurangnya modal untuk mendukung kegiatan produksi, tidak ada ide untuk menciptakan inovasi dalam pengembangan variasi produk dengan bahan yang sama, pengemasan produk masih tergolong biasa dengan pembungkus plastik tanpa merek dagang, belum memiliki kemampuan dalam manajemen keuangan yang masih bersifat tradisional sehingga jumlah pengeluaran maupun pemasukan tidak jelas dan terpenting manajemen pemasaran dengan melibatkan teknologi agar pemasaran makin luas. Potensi dan peluang usaha kedua mitra selain dapat membantu perekonomian keluarga tetapi juga bisa menyerap tenaga kerja. Tim pengabdian, melihat peluang terhadap inovasi jajan tradisional Sengait yang akan dibuat yaitu memanfaatkan berbagai macam ubi dengan warna berbeda sehingga menghasilkan jajan tradisional Sengait dengan berbagai warna alami. Prosedur kerja dari kegiatan pengabdian ini terdapat tiga bentuk kerja utama yang dimulai dari sosialisasi kegiatan, kemudian peningkatan kualitas dan jumlah produksi, kemasan yang lebih baik, peningkatan teknologi pemasaran, manajemen keuangan, manajemen produksi dan manajemen pemasaran. Adapun hasil pengabdian yang diperoleh antara lain manajemen pembukuan kedua mitra lebih jelas, peningkatan produksi 100%, memiliki merek produk sendiri sebagai identitas usaha, dan adanya website untuk mendukung pemasaran secara online.
PELATIHAN PENYUSUNAN SOAL HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) DI SMK PEMBANGUNAN DENPASAR Ni Putu Meina Ayuningsih; Ni Made Dwijayani; Ketut Gus Oka Ciptahadi
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 3, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.815 KB) | DOI: 10.33330/jurdimas.v3i1.487

Abstract

Abstract: The low HOTS (Higher Order Thinking Skills) students based on the results of PISA 2015 in mathematics shows the characteristics of mathematics learning are still familiar with Lower Order Thinking Skills (LOTS) questions. Based on this, HOTS math problems need to be developed at the Vocational high school education level. The difficulty of the teacher in applying HOTS questions is due to the lack of information obtained by the teacher and the lack of sharing activities to compile HOTS questions. The purpose of this community service activity is to provide training for vocational mathematics teachers in making HOTS questions. This community service activity is in the form of training for Mathematics Teachers of Denpasar Development Vocational School and involving all teachers of mathematics subjects. The partner in this dedication activity named I Made Surya Mega Widiastha, S.Pd is one of the mathematics teachers at the Denpasar Development Vocational School. The implementation of community service activities is carried out through three stages, namely planning, implementation, and reflection. Based on the results of the questionnaire given to the partners and to the school, the results of the service have been able to run well.            Keywords: Dedication, Mathematics, Training, Hots  Abstrak: Rendahnya HOTS (Higher Order Thinking Skills) siswa berdasarkan hasil PISA 2015 dalam matematika  menunjukkan karakteristik pembelajaran matematika masih terbiasa dengan soal-soal Lower Order Thinking Skills (LOTS). Berdasarkan hal tersebut, perlu dikembangkan soal matematika HOTS di jenjang pendidikan sekolah menengah Kejuruan. Kesulitan guru dalam menerapkan soal-soal HOTS dikarenakan kurangnya informasi yang diperoleh guru serta minimnya kegiatan sharing untuk menyusun soal HOTS. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan pelatihan bagi guru matematika SMK dalam membuat soal-soal HOTS. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa pelatihan kepada guru matematika SMK Pembangunan Denpasar dan melibatkan semua guru mata pelajaran matematika. Mitra pada kegiatan pengabdian ini bernama I Made Surya Mega Widiastha, S.Pd merupakan salah satu guru matematika di SMK Pembangunan Denpasar. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu perencanaan, implementasi, dan refleksi. Berdasarkan hasil kuisioner yang diberikan kepada pihak mitra maupun ke pihak sekolah diperoleh hasil pengabdian sudah dapat berjalan dengan baik. Kata kunci: Pengabdian, Matematika, Pelatihan, Hots
PENYULUHAN PENYUSUNAN ANALISIS STEM UNTUK GURU MATEMATIKA SMAN 1 KUTA UTARA Ni Made Dwijayani; Ni Putu Meina Ayuningsih; Kadek Indah Melanie Dewi
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2020): Agustus
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.335 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v3i3.2052

Abstract

Pendidikan STEM adalah pendekatan dalam pendidikan di mana Sains, Teknologi, Engineering, Matematika terintegrasi dengan proses pendidikan berfokus pada pemecahan masalah dalam kehidupan nyata sehari-hari. Salah satu Lembaga Pendidikan menengah di Kuta Utara yaitu SMA Negeri 1 Kuta Utara belum menerapkan sistem pendidika STEM dalam pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan informasi kepada guru matematika tentang cara menyusun analisis STEM dalam perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum saat ini. Pengabdian di SMA Negeri 1 Kuta Utara ini dilaksanakan dengan metode penyuluhan yang dilaksanakan dengan tatap muka dan mengutamakan protokol kesehatan. Setelah selesai penyuluhan, peserta diberikan kuesioner untuk menentukan bagaimana kualitas pengabdian yang dilaksanakan. Dari hasil kuesioner dapat disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan ini tergolong baik dan mampu memberikan informasi yang bermanfaat kepada guru matematika terkait penyusunan analisis STEM. Kedepannya diharapkan kegiatan pengabdian ini akan dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan dan pendampingan.