Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tinjauan Hukum Terhadap Tindak Pidana Kekerasan Seksual Wardani, Dian Eka Kusuma; Osman, Noor Dzuhaidah; Raodiah, Raodiah
Sawerigading Law Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Volume 1 No 1 Tahun 2022 (Oktober 2021 - Maret 2022)
Publisher : Fakultas Hukum, Universitas Sawerigading Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62084/slj.v1i1.123

Abstract

Kekerasan Seksual merupakan pelanggaran hak asasi manusia, kejahatan terhadap martabat kemanusiaan, serta bentuk diskriminasi yang harus dihapuskan. Kebanyakan Korban Kekerasan Seksual adalah perempuan dan anak perempuan sehingga Kekerasan Seksual juga merupakan kekerasan berbasis gender. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis normatif .Adapun hasil penelitian ini adalah bahwa kekerasan seksual terdiri dari a. pelecehan seksual; b. eksploitasi seksual; c. pemaksaan kontrasepsi; d. pemaksaan aborsi; e. perkosaan; f. pemaksaan perkawinan; g. pemaksaan pelacuran; h. perbudakan seksual; dan/atau i. penyiksaan seksual. Pencegahan kekerasan seksual meliputi antara lain pada bidang: a. pendidikan; b. infrastruktur, pelayanan publik dan tata ruang; c. pemerintahan dan tata kelola kelembagaan; d. ekonomi; dan e. sosial dan budaya (3) Pencegahan Kekerasan Seksual dilakukan dengan memerhatikan: a. situasi konflik; b. bencana alam; c. letak geografis wilayah; dan d. situasi khusus lainnya. Pencegahan Kekerasan Seksual merupakan tugas dan tanggung jawab kementerian yang mengkoordinasikan urusan pemerintahan di bidang pembangunan manusia dan kebudayaan.
Legal Policy of Disparity in Sentencing as a Ground for Judicial Review in Indonesia Corruption Cases Djatmika, Prija; Rahman, Wahbi; Wibowo, Dwi Edi; Weku, Robert Lengkong; Osman, Noor Dzuhaidah
Volksgeist: Jurnal Ilmu Hukum dan Konstitusi Vol. 8 Issue 2 (2025) Volksgeist: Jurnal Ilmu Hukum Dan Konstitusi
Publisher : Faculty of Sharia, Universitas Islam Negeri (UIN) Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/volksgeist.v8i2.13287

Abstract

Article 263 paragraph (2) of Law Number 8 of 1981 concerning the Criminal Procedure Code limits the grounds on which a Judicial Review of a court decision may be filed. This limitation stems from the extraordinary nature of the Judicial Review, as it provides a mechanism to reopen a case that has obtained permanent legal force (inkracht van gewijsde). Errors in assessing the grounds for a Judicial Review can undermine the principles of legal certainty and justice, which are fundamental to the rule of law. This paper analyzes the use of sentencing disparity in corruption cases as a basis for Judicial Review, as recognized by the Supreme Court of Indonesia. The study employs a normative-descriptive research method. The findings indicate that sentencing disparity in corruption cases is multi-causal, suggesting that it does not always constitute a factual matter but may also involve legal considerations. The study concludes that determining sentencing disparity as an instance of judicial error in a Judicial Review must be conducted with due regard to the principle of judicial independence. Furthermore, with the issuance of Supreme Court Regulation No. 1 of 2020 concerning Sentencing Guidelines under Articles 2 and 3 of the Corruption Eradication Law, issues of sentencing disparity should ideally be resolved through ordinary legal remedies such as appeals or cassation.