Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Inovasi Untuk Peningkatan Kekuatan Dan Kekakuan Balok Lentur Dengan Isian Pasangan Bata Merah Yang Dibebani Beban Vertikal Statik Monotonik Sabariman, Bambang; Tavio
INTER TECH Vol 2 No 1 (2024): INTER TECH
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Bhayangkara Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54732/i.v2i1.1142

Abstract

Indonesia termasuk daerah rawan bencana gempa bumi. Bencana ini bukan hanya mengancam infrastuktur tetapi juga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Untuk itu, rancang bangun elemen struktur sangat diperlukan, seperti rancang bangun balok beton bertulang. Studi dilakukan terhadap rancang bangun isian pasangan bata merah (IPBM) yang dimasukkan di tengah penampang balok selebar penuh arah melintang ke arah memanjang balok. IPBM ini sampai saat ini masih dianggap sebagai bagian dari non-engineered building. Hasil studi pada penelitian ini justru menunjukkan hasil bahwa IPBM memberi kontribusi pada kekuatan dan kekakuan balok IPBM. Kekuatannya meningkat 4,10% sedang kekakuannya meningkat sebesar 15,64%, sehingga selayaknya jika IPBM bukan hanya dianggap sebagai bagian dari non-engineered building namun bisa berkontribusi secara struktural.
ANALISIS SAMBUNGAN MORTISE-TENON KOLOM BETON PRACETAK DENGAN PIPA BAJA DIISI BETON Jusuf, Andrew Hartanto; Christianto, Daniel; Pranoto, Wati Asriningsih; Leman, Sunarjo; Tavio
Jurnal Teknik Sipil Vol. 17 No. 4 (2024)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jts.v17i4.10119

Abstract

Kinerja struktur beton pracetak sangat bergantung pada sambungannya, terutama untuk komponen struktur beton pracetak dengan sambungan kering. Prosedur desain rasional diperlukan untuk memproporsikan spesimen yang akan digunakan dalam studi eksperimental. Dalam penelitian ini, prosedur desain sambungan mortise-tenon kolom-ke-kolom beton pracetak yang didasarkan pada spesimen uji meja getar berupa miniatur gedung rangka momen beton pracetak dengan sambungan dowel baja akan dikembangkan. Rangka momen khusus beton pracetak tiga tingkat digunakan untuk studi kasus penerapan prosedur desain yang telah dikembangkan. Dalam penelitian ini, pipa baja diisi beton dengan tegangan leleh 550 MPa digunakan untuk menggantikan dowel baja. Pipa berukuran Ø130 mm × 20 mm tersebut ditanam sedalam 600 mm ke dalam mortise pada ujung kolom atas dan ke dalam kolom bawah berukuran 450 mm × 450 mm agar bertindak sebagai tenon. Lubang silinder sedalam 600 mm dibuat di ujung kolom atas dengan menggunakan pipa berukuran Ø150 mm × 10 mm agar bertindak sebagai mortise. Beton dengan kuat tekan 35 MPa dan tulangan BJTS-420B digunakan pada semua komponen beton. Distribusi gaya sambungan serupa model Osanai untuk socket foundation digunakan untuk desain sambungan. Tiga kasus beban ditinjau dalam desain sambungan, yang meliputi faktor kuat lebih dan asumsi pembentukan sendi plastis balok. Studi kasus yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tegangan tumpu, luas sengkang perlu, dan ukuran pipa lebih dipengaruhi oleh momen lentur dibandingkan gaya geser. Pipa baja bermutu tinggi dengan tebal relatif besar diperlukan untuk membatasi ukuran kolom.
ANALISIS SAMBUNGAN MORTISE-TENON KOLOM BETON PRACETAK DENGAN PIPA BAJA DIISI BETON Jusuf, Andrew Hartanto; Christianto, Daniel; Pranoto, Wati Asriningsih; Leman, Sunarjo; Tavio
Jurnal Teknik Sipil Vol. 17 No. 4 (2024)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jts.v17i4.10119

Abstract

Kinerja struktur beton pracetak sangat bergantung pada sambungannya, terutama untuk komponen struktur beton pracetak dengan sambungan kering. Prosedur desain rasional diperlukan untuk memproporsikan spesimen yang akan digunakan dalam studi eksperimental. Dalam penelitian ini, prosedur desain sambungan mortise-tenon kolom-ke-kolom beton pracetak yang didasarkan pada spesimen uji meja getar berupa miniatur gedung rangka momen beton pracetak dengan sambungan dowel baja akan dikembangkan. Rangka momen khusus beton pracetak tiga tingkat digunakan untuk studi kasus penerapan prosedur desain yang telah dikembangkan. Dalam penelitian ini, pipa baja diisi beton dengan tegangan leleh 550 MPa digunakan untuk menggantikan dowel baja. Pipa berukuran Ø130 mm × 20 mm tersebut ditanam sedalam 600 mm ke dalam mortise pada ujung kolom atas dan ke dalam kolom bawah berukuran 450 mm × 450 mm agar bertindak sebagai tenon. Lubang silinder sedalam 600 mm dibuat di ujung kolom atas dengan menggunakan pipa berukuran Ø150 mm × 10 mm agar bertindak sebagai mortise. Beton dengan kuat tekan 35 MPa dan tulangan BJTS-420B digunakan pada semua komponen beton. Distribusi gaya sambungan serupa model Osanai untuk socket foundation digunakan untuk desain sambungan. Tiga kasus beban ditinjau dalam desain sambungan, yang meliputi faktor kuat lebih dan asumsi pembentukan sendi plastis balok. Studi kasus yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tegangan tumpu, luas sengkang perlu, dan ukuran pipa lebih dipengaruhi oleh momen lentur dibandingkan gaya geser. Pipa baja bermutu tinggi dengan tebal relatif besar diperlukan untuk membatasi ukuran kolom.
FORMULASI FAKTOR MODIFIKASI KUAT TARIK BELAH UNTUK KUAT GESER BETON TANPA AGREGAT KASAR Christianto, Daniel; Pranoto, Wati Asriningsih; Jusuf, Andrew Hartanto; Kho, Dhea Angelica; Tavio
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 7, Nomor 2, Mei 2024
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v7i2.28994

Abstract

One way to create high strength concrete is to eliminate coarse aggregate from the concrete mixture. The lack of recommendations for the design of concrete without coarse aggregate can cause failures that must be avoided, especially brittle shear failures. One way to account for the properties of the concrete without coarse aggregate is to use a splitting tensile strength factor in the normalweight concrete shear strength equation. In this research, cylindrical specimens with the size of 150 mm × 300 mm and 100 mm × 200 mm were tested in compression according to ASTM C496 to obtain the concrete splitting tensile strength. All concrete specimens were made with a maximum aggregate size of 0,6 mm, superplasticizer, and silica fume. The specimens were treated through a curing process of 58 days before being tested. Based on the analysis of the test results, concrete without coarse aggregate with a compressive strength of 50.87 to 60.67 MPa has splitting tensile strength of 1.17 to 1.71 times the splitting tensile strength of normal concrete. The application of splitting tensile strength modification factor (λ) based on test results can gives a better prediction of the shear strength of concrete without coarse aggregate. Abstrak Salah satu cara untuk membuat beton mutu tinggi adalah dengan mengeliminasi agregat kasar dari campuran beton. Kurangnya rekomendasi desain beton tanpa agregat kasar dapat menyebabkan kegagalan yang harus dihindari, terutama kegagalan geser yang bersifat getas. Salah satu cara memperhitungkan sifat beton tanpa agregat kasar adalah dengan menggunakan faktor kuat tarik belah pada persamaan kuat geser beton normal. Dalam penelitian ini, benda uji silinder berukuran 150 mm × 300 mm dan 100 mm × 200 mm diuji tekan sesuai ASTM C496 untuk mendapatkan kuat tarik belah beton. Semua spesimen beton dibuat dengan ukuran agregat maksimum sebesar 0,6 mm, superplasticizer, dan silica fume, serta dirawat melalui proses curing selama 58 hari sebelum diuji tekan dan tarik belah. Berdasarkan analisis hasil pengujian, beton tanpa agregat kasar dengan kuat tekan sebesar 50,87 hingga sampai 60,67 MPa memiliki kuat tarik belah sebesar 1,17 sampai 1,71 kali kuat tarik belah beton normal. Penerapan faktor modifikasi kuat tarik belah (λ) berdasarkan hasil pengujian dapat memberikan prediksi kekuatan geser beton tanpa agregat kasar yang lebih baik.
PENGARUH SERAT TERHADAP TEGANGAN DAN REGANGAN PADA BETON TANPA AGREGAT KASAR Liucius, Yenny Untari; Tavio; Christianto, Daniel; Lim, Benedict
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 8, Nomor 4, November 2025
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v8i4.34124

Abstract

This research aims to obtain stress and strain diagram curves and analyze the amount of compressive force produced by fibrous concrete without coarse aggregate. This research uses the type of concrete RPC (Reactive Powder Concrete). RPC is a concrete innovation with materials that have small particle sizes to fill cavities in concrete and can increase the strength of the concrete. For this study, silica fume additives were used to produce concrete with better quality than concrete in general. This study began by using cylinder-shaped concrete samples with a diameter of 10 x 20 cm. After that, concrete compressive tests were carried out to obtain stress and strain diagram curves. This study is expected to obtain the results of total concrete compressive strength and stress strain diagram for fibrous concrete without coarse aggregate, because the provisions of ACI (American Concrete Institute) are only used for normal concrete. In this study, it was found that the actual curve was non-linear and the concrete samples that had been tested were not crushed into fragments because they were retained by the fibers. Based on the data analysis that has been carried out, the peak stress of the sample is obtained between 31 MPa and 66 MPa. The amount of energy that can be absorbed by concrete is between 0,0866 to 0,3418 with an average multiplying factor of 0,4989. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk medapatkan kurva diagram tegangan dan regangan (Stress Strain) dan menganalisis besar gaya tekan yang dihasilkan oleh beton berserat tanpa agregat kasar. Penelitian ini menggunakan jenis beton RPC (Reactive Powder Concrete). RPC merupakan inovasi beton dengan bahan material yang memiliki ukuran partikel kecil guna mengisi rongga-rongga pada beton dan dapat meningkatkan kekuatan daripada beton tersebut. Untuk penelitian ini digunakan bahan tambahan silica fume untuk menghasilkan beton dengan mutu yang lebih baik dibanding dengan beton pada umumnya. Penelitian ini dimulai dengan menggunakan sampel beton berbentuk silinder dengan ukuran diameter 10 x 20 cm. Setelah itu dilakukan tes tekan beton untuk mendapatkan kurva diagram tegangan dan regangan. Penelitian ini diharapkan dapat mendapatkan hasil total kuat tekan beton dan diagram tegangan regangan untuk beton berserat tanpa agregat kasar, dikarenakan ketentuan pada ACI (American Concrete Institute) hanya digunakan untuk beton normal. Dalam penelitian ini didapatkan kurva aktual bersifat non-linear dan sampel beton yang telah dilakukan pengetesan tidak hancur menjadi serpihan karena tertahan oleh serat. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan di peroleh peak stress sampel antara 31 MPa hingga 66 MPa. Besar energi yang dapat diserap oleh beton berada diantara 0,0866 hingga 0,3418 dengan rata-rata faktor pengali sebesar 0,4989.