Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI KABUPATEN KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT Fajrin, Dessy Hidayati; Dianna, Dianna; Fitriani, Henny; Rachmaida, Arlina
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 15 No 2 (2023): JUNI
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v15i2.1166

Abstract

Dismenorea adalah kondisi medis yang terjadi sewaktu haid/menstruasi yang dapat mengganggu aktivitas dan memerlukan pengobatan yang ditandai dengan nyeri atau rasa sakit didaerah perut atau panggul pada remaja. Berdasarkan penyebabnya dismenorea dibagi menjadi dua yaitu dismenorea primer dan sekunder. Dismenorea primer biasanya terjadi pada remaja yang usianya lebih muda maksimal 15-25 tahun yang disebabkan oleh kontraksi uterus dan tidak ada hubungan dengan kelainan ginekologi. Cara mengatasi dismenorea dengan meminum obat analgetik, terapi hormonal, olahraga, kompres hangat, istirahat dan relaksasi. Salah satu cara non farmakologis yang digunakan adalah dengan menggunakan kompres hangat. Menggunakan desain quasy experiment (eksperimen semu) dengan pendekatan pre and post test without control. Sampel penelitian ini diambil dengan teknik purposive sampling dengan jumlah 12 orang. Analisis data menggunakan uji T-test berpasangan. sebelum diberikan kompres air hangat nilai rata-rata 5,17 dan sesudah diberikan nilai rata-rata 2,67 yang artinya ada perbedaan nyeri dismenorea sebelum dan sesudah pemberian kompres air hangat dengan nilai p=0,000 (p<0,05). Ada perbedaan nyeri dismenorea sebelum dan sesudah pemberian kompres air hangat pada remaja putri Dusun Bunut Jaya Kabupaten Kubu Raya.
Effectiveness of Steamed Sweet Potato on Upper Arm Circumference of Pregnant Women with Chronic Energy Deficiency (Chd) in Lingga Village, West Kalimantan Rachmaida, Arlina; Fajrin, Dessy Hidayati; Lubis, Shelvia Melini
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 1 (2024): MARET
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v16i1.1765

Abstract

Pregnant women with low nutritional status tend to give birth to children with developmental and growth problems. Therefore, pregnant women with Chronic Energy Deficiency need intervention, especially by midwives. In 2023, the number of pregnant women in the first trimester was 20. Some studies suggest that milk and local foods such as sweet potatoes can be an alternative choice. To determine the effectiveness of increasing the Upper Arm Circumference (MUAC) for pregnant women with Chronic Energy Deficiency (CED) after being given PMT in the form of steamed sweet potatoes and milk. The study used a quasi-experimental design for one month. The total population is 20 respondents, and using the total sampling technique, 10 people get steamed sweet potatoes and 10 people get milk. The study used a Pre-Experimental Design with the One-Group Pretest-Posttest Design type. There were differences in the size of the Upper Arm Circumference (MUAC) of CED pregnant women before and after being given steamed sweet potatoes and milk, with a p-value of 0.000 <0.05. There is no difference in effectiveness between giving steamed sweet potatoes and milk to pregnant women with Chronic Energy Deficiency (CED) in Lingga Village, Kubu Raya Regency, with a p-value of 0.062 (p > 0.05). Giving milk to pregnant women is more effective in increasing the Upper Arm Circumference (LiLA) of pregnant women with Chronic Energy Deficiency (KEK) in Lingga Village, Kubu Raya Regency, with a median difference in the median value of giving milk to pregnant women of 1.06 and steamed sweet potatoes of 0.50.
EFEKTIVITAS KELAS PERSIAPAN MENYUSUI BERBASIS DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMBERIAN ASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SERIMBU KABUPATEN LANDAK Viha, Suviha; Sulistiawati, Rini; Rachmaida, Arlina
Jurnal Kebidanan Khatulistiwa Vol 10, No 1 (2024): Jurnal Kebidanan Khatulistiwa
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jkk.v10i1.1228

Abstract

Pendahuluan : Rendahnya pemberian ASI eksklusif dapat berdampak pada kualitas dan daya hidup pada generasi penerus. Cakupan ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Kabupaten Landak 43,4% dan Kecamatan Air Besar termasuk yang ketiga terendah, yaitu 6,3%. ASI dianggap kurang atau tidak cukup pada hari ke 1-7 kelahiran, sehingga keluarga menganjurkan untuk memberikan makanan tambahan berupa susu formula sampai ASI dianggap cukup. Ibu kandung atau ibu mertua memiliki pengaruh penting dalam mendukung keberhasilan ASI karena dianggap sebagai sumber informasi oleh ibu bayi.Tujuan: menganalisis efektivitas kelas persiapan menyusui berbasis dukungan keluarga terhadap pemberian ASI di wilayah kerja Puskesmas Serimbu Kabupaten Landak.Metode Penelitian: Desain penelitian eksperimen semu dengan rancangan posttest design  with control. Yang terdiri dari kelompok intervensi berupa kelas persiapan menyusui berbasis dukungan keluarga dan kelompok kontrol berupa kelas ibu hamil biasa. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan usia kehamilan ≥34 minggu diwilayah kerja Puskesmas Serimbu. Teknik sampling dengan menggunakan total sampel berjumlah 30 responden, masing-masing kelompok terdiri dari 15 sampel. Analisis menggunakan uji Chi Kuadrat.Hasil Penelitian: Hasil uji hipotesis pada tingkat kepercayaan 95% (α<0,05), menunjukkan bahwa ibu yang mengikuti kelas persiapan menyusui  berbasis dukungan keluarga meningkatkan pemberian ASI eksklusif dibanding ibu yang hanya mengikuti kelas ibu hamil saja dengan nilai p=0,023 lebih kecil dari 0,05 yang artinya kelas persiapan menyusui berbasis dukungan keluarga efektif dalam pemberian ASI eksklusif hari ke 1-7.Kesimpulan: Kelas persiapan menyusui berbasis dukungan keluarga efektif dalam pemberian ASI eksklusif hari ke-1 sampai dengan hari ke-7
The Effectiveness Of The Combination Of Endorphin Massage And Sape’ Music On Labor Pain During The First Stage Of Active Labor Dewisakti, Nyemas Okta; Rachmaida, Arlina; Kartika Sari, Ratna Indah
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 11, No 7 (2025): Volume 11, Nomor 7 Juli 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v11i7.21235

Abstract

Latar Belakang : Nyeri sedang dan berat persalinan dapat menimbulkan kecemasan dan kelelahan sehingga dapat mempengaruhi kemajuan persalinan dan kesejahteraan janin. Cara mengatasinya dengan metode nonfarmakologi yaitu pijat endorphin dengan merangsang medulla spinalis dan terapi musik instrumental yaitu musik sape’ dengan merangsang otak untuk mengeluarkan frekuensi deep delta, kedua metode ini mengeluarkan endorphin sebagai pereda nyeri alami.Tujuan : Menganalisis efektivitas kombinasi pijat endorphin dan musik sape’ terhadap nyeri persalinan kala 1 fase aktif sebelum dan sesudah diberikan perlakuan di kabupaten Mempawah.Metode Penelitian : Desain menggunakan quasy experiment dengan rancangan pretest-posttest control group design. Populasi penelitian yaitu ibu bersalin kala I fase aktif pada Februari sampai  Maret 2025 sebanyak 97 orang. Sampel berjumlah 30 orang dengan 15 sampel intervensi kombinasi pijat endorphin dan musik sape’ dan 15 sampel kelompok kontrol dengan teknik consecutive sampling.Hasil Penelitian : Hasil uji paired T-test terdapat perbedaan nilai mean sebelum dan sesudah diintervensi kombinasi pijat endorphin dan musik sape’ dari 6,33 menjadi 4,73 (p-value <0,001). Hasil uji Wilcoxon terdapat perbedaan nilai median sebelum dan sesudah diintervensi pijat endorphin yaitu 6 menjadi 5 (p-value <0,001). Setelah dilakukan uji mann-whitney terdapat perbedaan efektivitas antara kombinasi pijat endorphin dan musik sape’ dan pijat endorphin terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif (p-value <0.001).Kesimpulan : Terdapat perbedaan efektivitas antara kombinasi pijat endorphin dan musik sape’ dan pijat endorphin terhadap intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif.Saran : Dapat diberikan pada ibu bersalin kala 1 fase aktif. Kata Kunci : endorphin, musik, sape’, nyeri, persalinan ABSTRACT Background : Moderate to severe labor pain can cause anxiety and fatigue, which may affect the progress of labor and fetal well-being. A non-pharmacological approach to overcome this issue includes endorphin massage, which stimulates the spinal medulla, and instrumental music therapy such as sape’ music, which stimulates the brain to release deep delta frequencies. Both methods help release endorphins, acting as the body's natural pain relievers.Purpose : To analyze the effectiveness of the combination of endorphin massage and sape’ music on labor pain during the first stage of active labor before and after the intervention in Mempawah Regency.Methods : This study employed a quasi-experimental design with a pretest-posttest control group design. The population consisted of mothers in the first stage of active labor from February to March 2025, totaling 97 people. A sample of 30 respondents was selected, divided into 15 in the intervention group (combination of endorphin massage and sape’ music) and 15 in the control group, using consecutive sampling.Research Result : The paired T-test showed a difference in the mean labor pain scores before and after the combination intervention, from 6.33 to 4.73 (p-value < 0.001). The Wilcoxon test revealed a reduction in the median pain score before and after endorphin massage alone, from 6 to 5 (p-value < 0.001). The Mann-Whitney test indicated a significant difference in effectiveness between the combination of endorphin massage and sape’ music and endorphin massage alone in reducing labor pain during the first stage of active labor (p-value < 0.001).Conclusion : There is a significant difference in the effectiveness of the combination of endorphin massage and sape’ music compared to endorphin massage alone in reducing labor pain intensity during the first stage of active labor.Suggestion : This intervention can be recommended for mothers in the first stage of active labor. Keywords: endorphin, music, sape’, pain, labor