Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Edukasi Gizi Seimbang Terhadap Pengetahuan Kader Posyandu Dalam Pencegahan Stunting di Desa Penfui Timur Wilayah Kerja Puskesmas Tarus Tahun 2023 Manalor, Loriana L.; Saleh, Asmulyati S.
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 15 No 4 (2023): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v15i4.1597

Abstract

The background of toddlers experiencing stunting indicates chronic poor health conditions, which can be dangerous if not treated (Indonesian Ministry of Health Data and Information Center, 2018). Indonesia is a country with a fairly high prevalence of stunting compared to other middle-income countries. Data from the NTT Provincial Health Service for 2022 experienced an increase of 1.1 percent from 2021, namely 20.9 percent. Data on the stunting rate in 2022, which rose to 22.0, was released by the NTT Working Group (Pokja) for handling stunting as of March 18 2022. One of the areas with the highest prevalence is Kupang Regency with a proportion of 41.4% or 5,390 children under five. The number of toddlers in the Tarus health center is 5141 people, 548 stunted children, and 122 stunted children in East Penfui village (Tarus PKM Data, 2022). The aim is to find out the knowledge of posyandu cadres in handling stunting in East Penfui village, the Tarus Health Center working area, Kupang Regency. The method used is descriptive which describes the characteristics of a population/phenomenon that is the object of research. Researchers want to know the understanding of posyandu cadres about preventing stunting in children. The research subjects were all posyandu cadres in East Penfui Village, Central Kupang District, Kupang Regency.
Pengaruh Edukasi Gizi Seimbang Terhadap Sikap Kader Posyandu dalam Pencegahan Stunting di Desa Penfui Tahun 2023 Manalor, Loriana L.; Putri Anggaraeningsih, Ni Luh Made Diah; Wariyaka, Melinda R.; Mangi, Jane Leo
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 1 (2024): MARET
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v16i1.1832

Abstract

The nutritional problem of stunting will have an impact on cognitive abilities and long-term productivity. Nutritional problems, especially toddlers who suffer from stunting, can hinder the toddler's growth and development process. Stunting in infants and toddlers is a chronic nutritional problem that requires comprehensive treatment and involves various sectors. Stunting is a cumulative process and is caused by inadequate nutritional intake or recurrent infectious diseases, or both. Efforts to handle stunting by optimizing conditions in the first 1000 days of life (HPK) can be implemented at Posyandu. Basic Health Research in 2018 noted that the prevalence of stunting in children under five in Indonesia was 24.4 percent in 2021. East Nusa Tenggara (NTT) Province ranks first in the prevalence of stunted children under five in Indonesia, with a figure of 42.6%. Data from the NTT Provincial Health Service, the stunting rate in 2022 which rose to 22.0 was released by the NTT Stunting Handling Working Group (Pokja) as of March 18 2022. One of the areas with the highest prevalence is Kupang Regency with a proportion of 41.4% or 5,390 toddlers. The number of toddlers in the Tarus health center is 5141 people, 548 stunted children, and 122 stunted children in East Penfui village.
Analisis Sistem Pencatatan dan Pelaporan Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan Terhadap Cakupan K6 Kiah, Firda Kalzum; S. Saleh, Ummi Kaltsum; Manalor, Loriana L.
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 4 (2024): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v16i4.2470

Abstract

Antenatal care adalah serangkaian pelayanan selama kehamilan dengan mempromosikan serta meningkatkan kesehatan selama kehamilan hingga awal periode postpartum. Pelayanan kesehatan ibu hamil harus memenuhi frekuensi minimal enam kali pemeriksaan kehamilan kepada tenaga kesehatan yang kompeten dan dua kali pemeriksaan oleh dokter. Penilaian akses ibu hamil terhadap pelayanan masa kehamilan dapat lihat dari cakupan K1 (kunjungan pertama), sedangkan indikator yang menggambarkan kualitas layanan yaitu cakupan K4-K6. Puskesmas Alak memiliki cakupan K6 yang masih rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa sistem pencatatan dan pelaporan kunjungan pemeriksaan kehamilan terhadap pencapaian cakupan K6 di Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas Alak. Jenis penelitian ini adalah kualitatif menggunakan narrative analysis, yang dilakukan pada bulan Juni-Agustus 2024. Sampel adalah 14 orang yaitu bidan pelaksana pelayanan kesehatan ibu dan anak. Pengumpulan data dengan menggunakan pedoman wawancara. Analisa data menggunakan narrative analysis. Hasil penelitian menunjukkan sistem pencatatan dan pelaporan kunjungan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas dilakukan secara manual dan komputerisasi. Terdapat kendala yang dihadapi dalam memenuhi cakupan K6 yaitu adanya beberapa data yang tidak lengkap karena ibu hamil yang melakukan pemeriksaan diluar wilayah dan drop out.