Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENTINGNYA PENDEKATAN KUALITATIF DALAM PENELITIAN DAN KONTRIBUSINYA BAGI PENDIDIKAN ISLAM Nugroho, Arya Ficky; Sri Murhayati
Al-Ihda' : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Vol. 19 No. 1 (2024): Mei: Al-Ihda': Jurnal Pendidikan dan Pemikiran
Publisher : STAI Nurul Falah Airmolek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55558/alihda.v19i1.183

Abstract

This research is motivated by the numerous phenomena related to behavior, habits, mindsets, and natural events that often occur without clear explanations. These phenomena, both social and natural, raise various questions and issues that require clarification. Qualitative research emerges as an approach aimed at understanding social reality from the perspective of the subjects being studied, allowing researchers to see the world as it is. This paper aims to examine the definitions, characteristics, objectives, and benefits of qualitative research, as well as its contributions to Islamic education. The method used in this research is library research, which involves gathering data from various scholarly literatures. The results of this research indicate that in the context of Islamic education, qualitative research helps develop a deep understanding of educational processes, culture, methods, and practices relevant to Islamic values. Qualitative research enables the development of new theories that can be used to improve Islamic educational practices, tailor educational approaches to specific needs and contexts, and provide innovative solutions to challenges faced in this field. Qualitative research significantly contributes to Islamic education in several ways. First, it allows for a deeper understanding of the experiences, perceptions, and practices of students and educators in the Islamic context. Second, it helps identify and develop more effective teaching methods that are relevant to Islamic values. Third, it supports the development of contextual and adaptive curricula that meet the needs of Muslim communities. Fourth, this research encourages critical reflection and continuous improvement in educational practices through a deep understanding of the social and cultural dynamics that influence Islamic education. Thus, the qualitative approach plays an essential role in enriching and strengthening the practices and theories of Islamic education, in line with the demands of the times and local contexts.
Paradigma Syekh Sulaiman Ar-Rasuli Dan Kh. Imam Zarkasyi Terhadap Pembaharuan Pendidikan Di Pesantren Nugroho, Arya Ficky; Hulawa, Djeprin E.; Alwizar, Alwizar
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i3.23161

Abstract

Artikel ini membahas paradigma pembaharuan pendidikan pesantren yang diusung oleh dua tokoh terkemuka, Syekh Sulaiman Ar-Rasuli dan KH. Imam Zarkasyi. Mengkaji berbagai aspek dari pendekatan kedua tokoh tersebut, termasuk metodologi pengajaran, kurikulum, dan dampak jangka panjang dari reformasi yang mereka lakukan terhadap sistem pendidikan pesantren di Indonesia. Metode dalam penelitian ini adalah library research atau penelitian pustaka dengan mengumpulkan data melalui literatur-literatur bidang keilmuan. Hasil kajian menunjukkan bahwa inovasi yang diperkenalkan oleh kedua tokoh ini tidak hanya memperkaya khasanah pendidikan pesantren, tetapi juga memperkuat peran pesantren dalam membentuk karakter dan kompetensi generasi muda Muslim di Indonesia. Syekh Sulaiman Ar-Rasuli melalui pendekatannya, menekankan pentingnya memadukan ilmu agama dengan pengetahuan umum untuk mencetak santri yang tidak hanya paham agama, tetapi juga siap menghadapi tantangan dunia modern. Sementara itu, KH. Imam Zarkasyi pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor, memperkenalkan sistem pendidikan yang lebih terstruktur dan modern, dengan tetap mempertahankan nilai-nilai keislaman yang kuat.
Kaedah Tafsir Mantuq dan Mafhum Nugroho, Arya Ficky; Alwizar, Alwizar
Hamalatul Qur'an : Jurnal Ilmu Ilmu Alqur'an Vol. 5 No. 2 (2024): December 2024
Publisher : Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Jogoroto Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/hq.v5i2.148

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji kaidah manṭūq dan mafhūm dalam studi Al-Qur’an. Dalam Al-Qur’an, terdapat lafaz makna yang berdasarkan pada bunyi asli (manṭūq), ada pula yang berdasarkan pada makna yang tersirat (mafhūm). Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memahami lafal atau redaksi ayat, kaedah manthuq dan mafhum merupakan salah satu kaidah yang baik untuk dikaji dalam upaya memahami Al-Qur’an khususnya yang bermuatan hukum. Metode dalam penelitian ini adalah library research atau penelitian pustaka dengan mengumpulkan data melalui literatur-literatur bidang keilmuan. Hasil dari penelitian ini yaitu Manṭūq terbagi menjadi dua, diantaranya lafaz yang tidak mempunyai kemungkinan mempunyai satu arti atau disebut dengan manṭūq nash dan lafaz yang mempunyai kemungkinan mempunyai arti lebih dari satu atau di sebut dengan manṭūq ẓāhir dan mu’awwal. Sedangkan mafhūm terbagi menjadi dua, diantaranya mafhūm muwāfaqah dan mafhūm mukhālafah. Manṭūq dan mafhūm berperan penting dalam penyesuaian hukum Islam sesuai dengan kemaslahatan umat, pengembangan hukum, serta pengujian dan pemeliharaan kualitas keimanan umat Islam.