Latar belakang: Ekosistem big data kesehatan perlu diwujudkan untuk perolehan data yang akurat, mutakhir, terpadu dan dapat dipertanggungjawabkan serta kemudahan akses pada layanan kesehatan. Transformasi digital untuk rumah sakit di Indonesia di prioritaskan pada penerapan rekam medis elektronik melalui pemenuhan standar data, metadata, interoperabilitas data, dan menggunakan kode referensi dan data induk. Digitalisasi rumah sakit berkontribusi terhadap transformasi digital. Dalam Suatu digitalisasi rumah sakit, infrastruktur menjadi komponen yang sangat vital sebagai pondasi ketercapaian integrasi satu data bidang kesehatan di Indonesia.Metode: Jenis penelitian ini merupakan deskriptif analitik dengan pendekatan studi cross sectional dengan mengacu kepada data sekunder digital maturitas indeks. Hasil: Maturitas digitalrumah sakit di Indonesia berada pada level 3 dimana digitalisasi rumah sakit telah terbentuk dan memiliki otoritasasi organisasi dengan memiliki roadmap yang jelas dan sistematis. Dari ketujuh domain DMI, system informasi dan infrastruktur Teknologi Informasi Kesehatan (TIK) di rumah sakit sebagai aspek terpenting dalam pengembangan teknologi integrasi data medis berada pada level 3. Adapun aspek maturitas infrastruktur system dan TIK rumah sakit adalah 1) kemampuan arsitektur layanan front office, 2) kemampuan arsitektur layanan manajemen back office, 3) Kualitas TIK, 4) Kualitas layanan TIK, 5) Layanan Interoperabilitas dan Pelaporan Rutin, 6) Perencanaan sumber daya SI Kesimpulan:Transformasi digital untuk rumah sakit diarahkan pada penggunaan RME untuk melakukan fungsi pertukaran data elektronik, pengumpulan data kesehatan dan berkontribusi pada satu data bidang kesehatan. Hasil survei maturitas digital memetakan kesiapan rumah sakit di Indonesia bahwa digitalisasi rekam medis sangat layak untuk dikembangkan sebagai upaya menuju percepatan transformasi teknologi kesehatan. Kesiapan rumah sakit atas pencapapaian transformasi digital dihadapkan berbagai tantangan. Rekomendasi percepatan digital yang diajukan adalah penguatan fungsi digitalisasi SIMRS untuk layanan lanjutan dan fungsi RME, realisasi pedoman interoperabilitas yang lebih teknis untuk mengakomodir standar pertukaran, remapping rencana induk melalui analisis kebutuhan sumber daya baik tenaga ahli TI maupun anggaran SI di rumah sakit, mempersiapkan ketersediaan ahli SI dan peningkatan kompetensi tenaga TI, peningkatan utilisasi inovasi teknologi kesehatan di rumah sakit, Penerapan integrasi data bertahap minimalnya dilakukan pada system internal rumah sakit untuk perolehan akurasi data internal.