Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pentingnya Komponen Infrastruktur Sistem dan TIK Dalam Mendukung Transformasi Digital di Rumah Sakit Wahyuni, Ida; Sanjaya, Guardian Yoki; Istiqlal, Haidar; Sulistiyowati, Dian; Mutamakin, Agus; Sitompul, Taufiq
Jurnal Sistem Informasi Kesehatan Masyarakat Vol 8, No 3 (2023)
Publisher : Divisi SIMKES, HPM, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jisph.80639

Abstract

Latar belakang: Ekosistem big data kesehatan perlu diwujudkan untuk perolehan data yang akurat, mutakhir, terpadu dan dapat dipertanggungjawabkan serta kemudahan akses pada layanan kesehatan.  Transformasi digital untuk rumah sakit di Indonesia di prioritaskan pada penerapan rekam medis elektronik  melalui pemenuhan standar data, metadata, interoperabilitas data, dan menggunakan kode referensi dan data induk. Digitalisasi rumah sakit berkontribusi terhadap transformasi digital. Dalam Suatu digitalisasi rumah sakit, infrastruktur menjadi komponen yang sangat vital  sebagai pondasi ketercapaian integrasi satu data bidang kesehatan di Indonesia.Metode: Jenis penelitian ini merupakan deskriptif analitik dengan pendekatan studi cross sectional dengan mengacu kepada data sekunder digital maturitas indeks. Hasil: Maturitas digitalrumah sakit di Indonesia berada pada level 3 dimana digitalisasi rumah sakit telah terbentuk dan memiliki otoritasasi organisasi dengan memiliki roadmap yang jelas dan sistematis. Dari ketujuh domain DMI, system informasi dan infrastruktur Teknologi Informasi Kesehatan (TIK) di rumah sakit sebagai aspek terpenting dalam pengembangan teknologi integrasi data medis berada pada level 3. Adapun aspek maturitas infrastruktur system dan TIK rumah sakit adalah  1) kemampuan arsitektur  layanan front office, 2) kemampuan arsitektur layanan manajemen back office, 3) Kualitas TIK, 4) Kualitas layanan TIK, 5) Layanan Interoperabilitas dan Pelaporan Rutin, 6) Perencanaan sumber daya SI  Kesimpulan:Transformasi digital untuk rumah sakit diarahkan pada penggunaan RME untuk melakukan fungsi pertukaran data elektronik, pengumpulan data kesehatan dan berkontribusi pada satu data bidang kesehatan. Hasil survei maturitas digital memetakan kesiapan rumah sakit di Indonesia bahwa digitalisasi rekam medis sangat layak untuk dikembangkan sebagai upaya menuju percepatan transformasi teknologi kesehatan. Kesiapan rumah sakit atas pencapapaian transformasi digital dihadapkan berbagai tantangan. Rekomendasi percepatan digital yang diajukan adalah penguatan fungsi digitalisasi SIMRS untuk layanan lanjutan dan fungsi RME, realisasi pedoman interoperabilitas yang lebih teknis untuk mengakomodir standar pertukaran, remapping rencana induk melalui analisis kebutuhan sumber daya baik tenaga ahli TI maupun anggaran SI di rumah sakit, mempersiapkan ketersediaan ahli SI dan peningkatan kompetensi tenaga TI, peningkatan utilisasi inovasi teknologi kesehatan di rumah sakit, Penerapan integrasi data bertahap minimalnya dilakukan pada  system internal rumah sakit untuk perolehan akurasi data internal.
The Influence of Organizational Commitment, Effective Communication, and the Work Environment on the Caring Behavior of Inpatient Nurses at Annisa Hospital, Cikarang Rahmadiyanto, Sashenna; Aziz, Abdul; Istiqlal, Haidar
International Journal of Business, Law, and Education Vol. 6 No. 2 (2025): International Journal of Business, Law, and Education (On Progress July-Desembe
Publisher : IJBLE Scientific Publications Community Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56442/ijble.v6i2.1214

Abstract

Nurses’ caring behavior in providing nursing care to patients plays a crucial role in enhancing the quality of nursing services and ensuring patient safety, which in turn contributes to patient recovery. However, in practice, the delivery of high-quality nursing services is still hindered by the prevalence of non-caring behaviors in patient care. Therefore, concrete measures are required to reduce such behaviors by strengthening organizational commitment, effective communication, and the work environment, thereby fostering caring behavior among nurses. This study aimed to examine the influence of organizational commitment, effective communication, and the work environment on nurses’ caring behavior. A non-experimental, cross-sectional research design was employed. The analysis focused on measuring the extent to which independent variables affect the dependent variable. Data were analyzed using Multiple Linear Regression with the assistance of statistical software. Data collection was conducted through questionnaires distributed to inpatient nurses at Annisa Hospital Cikarang. The study population consisted of 95 nurses, with a final sample of 49 respondents. The statistical analysis was carried out using SPSS Version 24.0. The findings revealed that: (1) organizational commitment significantly influenced caring behavior (t = -2.751, p = 0.009 < 0.05); (2) effective communication significantly influenced caring behavior (t = 2.181, p = 0.034 < 0.05); (3) the work environment significantly influenced caring behavior (t = 3.365, p = 0.002 < 0.05); and (4) organizational commitment, effective communication, and the work environment collectively had a significant effect on caring behavior (F = 91.364, p = 0.000 < 0.05). In conclusion, organizational commitment, effective communication, and the work environment together account for 85.9% of the variance in nurses’ caring behavior, while the remaining 14.1% is explained by other factors not examined in this study. It is therefore recommended that reinforcement strategies be implemented to strengthen nurses’ caring behavior, particularly in inpatient care settings, by enhancing organizational commitment, improving communication effectiveness, and optimizing the work environment to foster positive caring practices.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDING KLAIM BPJS KESEHATAN DI RS BHAYANGKARA PEKANBARU PERIODE SEMESTER 1 TAHUN 2024 Kryandhari, Cininta AC; Hatta,, Gemala R; Istiqlal, Haidar
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 9, No 3 (2025): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v9i3.6632

Abstract

Rumah sakit sebagai mitra BPJS Kesehatan dalam program JKN menghadapi tantangan pending klaim yang berdampak pada operasional dan kualitas layanan. RS Bhayangkara Pekanbaru mencatat 100 kasus pending klaim pada semester 1 tahun 2024 dengan rata-rata 9 berkas tertunda per bulan. Penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional ini mengkaji pengaruh kelengkapan administrasi, ketepatan pengkodean, dan kesesuaian clinical pathway terhadap status klaim BPJS. Besar populasi penelitian ini adalah 10753 klaim dengan sampel sebanyak 386 klaim yang diambil melalui purposive sampling yang kemudian dianalisis denga uji Chi-Square dan analisis multivariat. Hasil menunjukkan perbedaan signifikan antara kelayakan klaim rawat inap (22,6%) dan rawat jalan (84,3%). Kelengkapan administrasi mencapai 91,9% pada rawat inap dan 97,5% pada rawat jalan, namun hanya berpengaruh signifikan pada rawat jalan (p sama dengan 0,000). Ketepatan kode diagnosis rawat inap (45,2%) lebih rendah dibanding rawat jalan (89,8%), dengan keduanya berhubungan bermakna dengan status klaim. Kesesuaian clinical pathway mencapai 85,5% pada rawat inap dan 96,9% pada rawat jalan, namun hanya berpengaruh signifikan pada rawat jalan (p sama dengan 0,000). Secara simultan, ketiga variabel berpengaruh bermakna terhadap status klaim (p sama dengan 0,000), dengan kompleksitas kasus rawat inap menjadi faktor utama tingginya pending klaim. Perlu dilakukan peningkatan kompetensi SDM melalui pelatihan berkala, pengembangan sistem verifikasi berjenjang, koordinasi tenaga medis, evaluasi clinical pathway, dan implementasi sistem informasi manajemen klaim terintegrasi. Kata Kunci: BPJS Kesehatan, pending klaim, kelengkapan berkas klaim, ketepatan kode diagnosis, kesesuaian clinical pathway.
Digital capabilities of health workers to use electronic medical records: Digital maturity self-assessment in Indonesian hospitals Sanjaya, Guardian Yoki; Ramadhan, Devi Emrianti; Mutamakin, Agus; Sitompul, Taufiq; Sulistiyowati, Dian; Istiqlal, Haidar
International Journal of Health Literacy and Science Vol. 1 No. 2 (2023): International Journal of Health Literacy and Science
Publisher : Health Science UDINUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60074/ihelis.v1i2.43

Abstract

Digital skills influence the successful implementation of information systems and electronic medical records (EMR) in health care facilities. The Ministry of Health measures digital maturity levels to identify gaps in improving digital transformation, including the digital skill of health workers in hospitals in 2022. The digital maturity in all hospitals in Indonesia was measured quantitatively based on the 7 components of Hospital Information Systems Maturity Model (HISMM). The low response rate was anticipated with a number of efforts such as outreach, capacity building and a circular letter from the Ministry of Health. Internal and external consistency was conducted to ensure the quality of the self-assessment. Specifically, the level of digital skills was analysed by calculating the average score of one components of digital maturity, namely Human Resources, Skills and Use of Hospital Information Systems. There are 11 parameters for assessing the level of digital literacy, perceived usefulness and encouragement to use RME in hospitals. All parameters were assessed using a 5-point scale and were analysed quantitatively. The response rate was 31.9% (973 out of 3,052 hospitals) where overall average of digital maturity level was 2.6. Hospital type A, higher accreditation status and located in Jawa-Bali has relatively high maturity level compare to others. The digital skills of health workers in hospitals are relatively high, with the majority already using the hospital information system. This was align with the perception of the ease of use and usefulness of using a hospital information system. Even though there have been several digital health champions in the hospital, health workers have not been fully involved in the process of developing information systems in hospitals and not many hospitals have utilized HIS to assess the performance of health workers. It is clearly that health workers in hospitals are capable and quite aware of the use of digital technology. However, their role needs to be increased to support the development of appropriate digital technology.
Pengaruh Penggunaan Electronic Medical Record (Kualitas Sistem, Kualitas Informasi Dan Kualitas Layanan) Terhadap Kepuasan Pengguna Di Rsu Kasih Ibu Saba, Gianyar ZR, Carissa Ayu; Nugraha, Susiana; Istiqlal, Haidar
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 9, No 4 (2025): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v9i4.7219

Abstract

Abstrak Implementasi EMR bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pencatatan medis dan pelayanan kesehatan, namun keberhasilannya dipengaruhi oleh kualitas sistem, informasi, dan layanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, dan Kualitas Layanan EMR terhadap Kepuasan Pengguna di RSU Kasih Ibu Saba. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan melibatkan 62 responden tenaga medis. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square menunjukkan bahwa kualitas sistem (p sama dengan 0,044), kualitas informasi (p lebih kecil dari 0,001), dan kualitas layanan (p lebih kecil dari 0,001) memiliki hubungan yang signifikan dengan kepuasan pengguna. Namun, hasil analisis multivariat menggunakan regresi logistik menunjukkan bahwa hanya kualitas informasi yang tetap menjadi prediktor signifikan kepuasan pengguna (p sama dengan 0,000), sedangkan kualitas sistem (p sama dengan 0,614) dan kualitas layanan (p sama dengan 0,999) tidak memiliki pengaruh signifikan. Kualitas informasi merupakan faktor utama yang mempengaruhi kepuasan pengguna EMR di RSU Kasih Ibu Saba. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi faktor lain yang berkontribusi terhadap kepuasan pengguna EMR. Kata Kunci: Electronic Medical Records, Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas Layanan, Kepuasan Pengguna.