Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENDAMPINGAN PEMASARAN MELALUI PERBAIKAN KEMASAN PRODUK MAKANAN RINGAN PENGUSAHA KECIL DI KABUPATEN WAKATOBI Kusuma, Umar Wirahadi; Arusani, Arusani; Fatmawati, Fatmawati; Diana, La
Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkarya Vol. 1 No. 05 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkarya
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62668/berkarya.v1i05.980

Abstract

Kemasan merupakan salah satu elemen strategi produk yang digunakan untuk menarik konsumen membeli produk. Pengusaha kecil biasanya kurang memperhatikan kemasan produknya sehingga produk yang dijual kurang memiliki daya tarik. Di sini, perbaikan kemasan digunakan dalam membantu pengusaha mitra untuk meningkatkan penjualan produk yang dihasilkannya. Perbaikan dengan proses pendampingan ini juga mencakup pemberian label dan informasi tentang produk kepada konsumen. Para pengusaha mitra telah berhasil menjual produknya dengan harga yang sedikit lebih tinggi karena kemasan yang lebih baik. Dampak kemasan yang diterapkan pada mitra ini terhadap perbaikan ekonomi keluarga belum bisa dilihat secara nyata. Hal ini membutuhkan pengamatan dalam jangka waktu yang lebih panjang. Selain itu, evaluasi pada kemasan juga harus dilakukan untuk perbaikan lebih lanjut sehingga ditemukan kemasan yang benar-benar sesuai dengan target konsumen. Bagi pengusaha kecil dan mikro, kemasan masih menjadi hal yang cenderung diabaikan, sehingga tidak jarang banyak usaha kecil dan mikro yang tidak dapat berkembang dengan signifikan walaupun mereka mampu menghasilkan produk yang relatif baik. Oleh karena itu, pengenalan terhadap pentingnya kemasan dalam meningkatkan usaha perlu dilakukan kepada para pengusaha kecil dan mikro. Kegiatan ini dimasudkan untuk membantu pengusaha mitra yang menghasilkan makanan ringan untuk menerapkan strategi pengemasan yang mampu meningkatkan daya tarik dan penjualan produk yang dihasilkan.
PENGENDALIAN HARGA DAN PELAYANAN SEBAGAI STRATEGI PADA PT. CERAN BAJO WAKATOBI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR SASARAN Kusuma, Umar Wirahadi; Sutrisno, Anas; Diana, La; Muzayaroh, Ani
Journal Economics Technology And Entrepreneur Vol 1 No 02 (2022): ECOTECHNOPRENEUR : JOURNAL ECONOMICS, TECHNOLOGY AND ENTREPRENEUR
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62668/ecotechnopreneur.v1i02.58

Abstract

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT. Ceron Bajo Wakatobi, maka kesimpulan yang dapat diperoleh adalah Kuantitas doking kapal kayu tiap tahun mengalami penurunan yaitu pada tahun 2005 sebesar 7,09%, tahun 2006 sebesar 3,39% dan 2007 sebesar 1,75% hal ini disebabkan karena kondisi ekonomi secara makro tidak stabil, seperti kenaikan harga BBM, naiknya spare part, dan lainnya sehingga banyak perusahaan pelanggan tidak beroperasi. Menurunnya quantitas doking kapal kayu tiap tahun, menyebabkan galangan semakin sepi. Dimana pada tahun 2004 masa “idle time”galangan sebesar 36,5% atau selama 4,5 bulan dapat mengganggu kontinuitas perusahaan sehingga manajemen perusahaan menjalankan strategi baru, yaitu memperluas segmen pasar perusahaan. PT. Ceron Bajo Wakatobi menjalankan strategi perluasan pasar sasaran dengan pengendalian harga doking dan reparasi lebih rendah dari harga pasar yaitu pekerjaan seperti: pengecatan sebesar 8,33%, sandblasting sebesar 9,09%, replating sebesar 8,83%, harga naik dok dan helling untuk kapal baja sebesar 10% serta biaya helling kapal kayu 5%. Sejalan dengan pengendalian harga, perusahaan juga meningkatkan kualitas pelayanan berorientasi pada peningkatan nilai dan kepuasan pelanggan. Dengan strategi yang dijalankan pada tahun 2006 perusahaan mampu menambah komposisi pelanggan yaitu dari PT. Malinda Line Maluku dan PT. Henrison Iriana Sorong/KLI. Kuantitas doking kapal Baja meningkat pesat pada tahun 2006 yaitu sebesar 75% dan sampai Juni 2007 sebesar 7,14%.
ANALISIS ALOKASI BELANJA DAERAH PADA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) KABUPATEN WAKATOBI Sutrisno, Anas; Arusani, Arusani; Diana, La; Fatmawati, Fatmawati
Journal Economics Technology And Entrepreneur Vol 1 No 02 (2022): ECOTECHNOPRENEUR : JOURNAL ECONOMICS, TECHNOLOGY AND ENTREPRENEUR
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62668/ecotechnopreneur.v1i02.62

Abstract

Penelitian ini mengangkat topik tentang kinerja keuangan pemerintah daerah, alat analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif dimana gambaran umumnya yaitu Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004, maka daerah diberikan otonomi atau kewenangan kepada daerah untuk mengurus urusan rumah tangganya sendiri. Adanya desentralisasi keuangan merupakan konsekuensi dari adanya kewenangan untuk mengelola keuangan secara mandiri. Apabila Pemerintah Daerah melaksanakan fungsinya secara efektif dan mendapat kebebasan dalam pengambilan keputusan pengeluaran disektor publik maka mereka harus mendapat dukungan sumber-sumber keuangan yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, Pinjaman Daerah, dan lain-lain dari pendapatan yang sah. Adapun yang menjadi hasil penelitian ini adalah jumlah alokasi belanja tertinggi dari tahun 2008 sampai 2012 adalah belanja modal, belanja pegawai jenis belanja tidak langsung, belanja barang dan jasa, belanja pegawai jenis belanja langsung, belanja bantuan keuangan,belanja hibah, belanja subsidi, belanja bantuan sosial dan belanja tidak terduga. Jenis belanja daerah tertinggi tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 adalah belanja modal dengan jumlah alokasi tahun 2008 sebesar 58,38%, jumlah alokasi tahun 2009 sebesar 41,56% dengan pertumbuhan -28,81%, jumlah alokasi tahun 2010 sebesar 37,40% dengan pertumbuhan -10,02. Sedangkan tahun 2011 jenis belanja daerah tertinggi adalah belanja pegawai jenis belanja tidak langsung dengan jumlah alokasi tahun 2011 sebesar 38,69% dengan pertumbuhan 15,22%, dan jumlah alokasi tahun 2012 sebesar 41,52% dengan pertumbuhan 7,3%. Dengan demikian pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, Pemerintah Daerah Kabupaten Wakatobi lebih mempriritaskan belanja modal untuk keperluan kepentingan publik, karena masih banyaknya sarana dan prasarana
PENGENDALIAN HARGA DAN PELAYANAN SEBAGAI STRATEGI PADA PT. CERAN BAJO WAKATOBI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR SASARAN Kusuma, Umar Wirahadi; Sutrisno, Anas; Diana, La; Muzayaroh, Ani
Journal Economics Technology And Entrepreneur Vol 1 No 02 (2022): ECOTECHNOPRENEUR : JOURNAL ECONOMICS, TECHNOLOGY AND ENTREPRENEUR
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62668/ecotechnopreneur.v1i02.58

Abstract

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT. Ceron Bajo Wakatobi, maka kesimpulan yang dapat diperoleh adalah Kuantitas doking kapal kayu tiap tahun mengalami penurunan yaitu pada tahun 2005 sebesar 7,09%, tahun 2006 sebesar 3,39% dan 2007 sebesar 1,75% hal ini disebabkan karena kondisi ekonomi secara makro tidak stabil, seperti kenaikan harga BBM, naiknya spare part, dan lainnya sehingga banyak perusahaan pelanggan tidak beroperasi. Menurunnya quantitas doking kapal kayu tiap tahun, menyebabkan galangan semakin sepi. Dimana pada tahun 2004 masa “idle time”galangan sebesar 36,5% atau selama 4,5 bulan dapat mengganggu kontinuitas perusahaan sehingga manajemen perusahaan menjalankan strategi baru, yaitu memperluas segmen pasar perusahaan. PT. Ceron Bajo Wakatobi menjalankan strategi perluasan pasar sasaran dengan pengendalian harga doking dan reparasi lebih rendah dari harga pasar yaitu pekerjaan seperti: pengecatan sebesar 8,33%, sandblasting sebesar 9,09%, replating sebesar 8,83%, harga naik dok dan helling untuk kapal baja sebesar 10% serta biaya helling kapal kayu 5%. Sejalan dengan pengendalian harga, perusahaan juga meningkatkan kualitas pelayanan berorientasi pada peningkatan nilai dan kepuasan pelanggan. Dengan strategi yang dijalankan pada tahun 2006 perusahaan mampu menambah komposisi pelanggan yaitu dari PT. Malinda Line Maluku dan PT. Henrison Iriana Sorong/KLI. Kuantitas doking kapal Baja meningkat pesat pada tahun 2006 yaitu sebesar 75% dan sampai Juni 2007 sebesar 7,14%.
ANALISIS ALOKASI BELANJA DAERAH PADA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) KABUPATEN WAKATOBI Sutrisno, Anas; Arusani, Arusani; Diana, La; Fatmawati, Fatmawati
Journal Economics Technology And Entrepreneur Vol 1 No 02 (2022): ECOTECHNOPRENEUR : JOURNAL ECONOMICS, TECHNOLOGY AND ENTREPRENEUR
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62668/ecotechnopreneur.v1i02.62

Abstract

Penelitian ini mengangkat topik tentang kinerja keuangan pemerintah daerah, alat analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif dimana gambaran umumnya yaitu Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004, maka daerah diberikan otonomi atau kewenangan kepada daerah untuk mengurus urusan rumah tangganya sendiri. Adanya desentralisasi keuangan merupakan konsekuensi dari adanya kewenangan untuk mengelola keuangan secara mandiri. Apabila Pemerintah Daerah melaksanakan fungsinya secara efektif dan mendapat kebebasan dalam pengambilan keputusan pengeluaran disektor publik maka mereka harus mendapat dukungan sumber-sumber keuangan yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, Pinjaman Daerah, dan lain-lain dari pendapatan yang sah. Adapun yang menjadi hasil penelitian ini adalah jumlah alokasi belanja tertinggi dari tahun 2008 sampai 2012 adalah belanja modal, belanja pegawai jenis belanja tidak langsung, belanja barang dan jasa, belanja pegawai jenis belanja langsung, belanja bantuan keuangan,belanja hibah, belanja subsidi, belanja bantuan sosial dan belanja tidak terduga. Jenis belanja daerah tertinggi tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 adalah belanja modal dengan jumlah alokasi tahun 2008 sebesar 58,38%, jumlah alokasi tahun 2009 sebesar 41,56% dengan pertumbuhan -28,81%, jumlah alokasi tahun 2010 sebesar 37,40% dengan pertumbuhan -10,02. Sedangkan tahun 2011 jenis belanja daerah tertinggi adalah belanja pegawai jenis belanja tidak langsung dengan jumlah alokasi tahun 2011 sebesar 38,69% dengan pertumbuhan 15,22%, dan jumlah alokasi tahun 2012 sebesar 41,52% dengan pertumbuhan 7,3%. Dengan demikian pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, Pemerintah Daerah Kabupaten Wakatobi lebih mempriritaskan belanja modal untuk keperluan kepentingan publik, karena masih banyaknya sarana dan prasarana