Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

INTEGRASI PEMBELAJARAN AKHLAK DENGAN PRAKTIK BAHASA MADURA HALUS DI PONDOK PESANTREN AL-ISLAMI AS-SALAFI TAMAN SARI PAMEKASAN Ach. Kholili; Heni Listiana; Abdul Holik; Ali Ridho
PROFICIO Vol. 5 No. 2 (2024): PROFICIO : Jurnal Abdimas FKIP UTP
Publisher : FKIP UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jpf.v5i2.2704

Abstract

Pembelajaran akhlak merupakan hal penting bagi santri dengan alasan pertama akhlak adalah sikap yang perlu tertanam dalam diri santri. Kedua akhlak dipandang sebagai bukti bagi santri bahwa dirinya pernah mondok. Salah satu cara dalam pembelajaran akhlak yaitu melalui pengintegrasian dengan praktek bahasa Madura termasuk yang dilaksanakan di pondok Pesantren Al-Islami As-Salafi Taman Sari Pamekasan. Integrasi pembelajaran akhlak dengan praktik bahasa halus ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berbahasa, memperkuat nilai-nilai moral dan etika santri, menjunjung dan melestarikan bahasa Madura halus sebagai jati diri bangsa. data diperoleh melalui observasi, dokumentasi dan wawancara yang menghasilkan pertama Pondok Pesantren Al-Islami As-Salafi Taman Sari Pamekasan menggunakan sistem pendidikan yang berbasis akhlak. Kedua Pondok Pesantren Al-Islami As-Salafi Taman Sari Pamekasan menerapkan praktik bahasa Madura halus melalui kegiatan ekstra yang disebut "kegiatan berbhesan. Ketiga Integrasi pembelajaran akhlak dengan praktik bahasa Madura halus memberikan hasil yang signifikan dalam peningkatan pemahaman siswa mengenai nilai-nilai akhlak. Pengintegrasian ini sangat efektif meskipun ada hambatan yang dihadapi oleh pengurus dalam membentuk karakter luhur santri dengan bahasa madura halus yang terjadi ketika libur pesantren, dimana para santri mendapat kebebasan untuk menggunakan alat komunikasi sehingga seringkali terkontaminasi dengan budaya yang jauh berbeda dengan yang diajarkan didalam pesantren. Sehingga pengurus mengaggap perlu kepada para wali suntri untuk perperan aktif dalam mengawasi sanri ketika sedang libur pesantren.
Community-Managed Educational Institutions (From Perdikan to Pesantren: An Examination of the Legacy of Interfaith Community Educational Institutions) Ach. Kholili; Muhammad Ihsan; Maimun
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol. 8 No. 4 (2025)
Publisher : Perkumpulan Dosen Fakultas Agama Islam Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afkarjournal.v8i4.1873

Abstract

This study explores the history of perdikan as the precursor of pesantren in Indonesia. Perdikan was initially an autonomous region serving as a center of education based on local wisdom. However, the process of Islamization transformed perdikan into a formal religious educational institution, known as pesantren. This research employs a library research method to analyze this transformation.The findings reveal that Islamization brought significant changes to the educational system in perdikan, shifting its focus from local customs to Islamic teachings. Pesantren later evolved into centers of moral, social, and economic education, playing a crucial role in the dissemination of Islam and community development. Moreover, pesantren demonstrated remarkable adaptability to modern demands, integrating contemporary curricula without losing their traditional values.