Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER BERKEBHINEKAAN GLOBAL MELALUI PEMBELAJARAN PPKn TERHADAP NILAI MORAL SISWA SEKOLAH DASAR Agustia, Dianty Eka; Yuliani, Aenun Putri; Fitriani, Siti Anisa; Suprianto, Oki
Jurnal Pendidikan Dasar Flobamorata Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Pendidikan Dasar Flobamorata
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar-Universitas Muhammadiyah Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51494/jpdf.v5i1.1314

Abstract

Perkembangan zaman yang sangat pesat mengakibatkan banyak terjadinya penyimpangan khususnya pada siswa sekolah dasar. Penyimpangan tersebut tak terlepas dari adanya penurunan pendidikan karakter yang dimiliki oleh masing-masing individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi pendidikan karakter berkebhinekaan global dalam pembelajaran PPKn terhadap nilai moral siswa sekolah dasar dan faktor apa saja yang membuat pendidikan karakter berkebhinekaan global siswa sekolah dasar menurun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan mengumpulkan 21 jurnal yang relevan dengan permasalahan yang akan dibahas. Penelitian ini juga menggunakan teknik meta analisis data. Berdasarkan analisis yang dilakukan dapat diketahui bahwa pendidikan karakter berkebhinekaan global melalui pembelajaran PPKn terhadap nilai moral siswa SD sudah terimplementasi, namun pada penerapannya belum bisa dikatakan berhasil karena memiliki banyak tantangan yang kompleks bagi satuan pendidikan, serta terdapat dua faktor yang mempengaruhi hal tersebut yakni faktor internal dan eksternal
Pelatihan dan Pendampingan Pencegahan Perundungan di Sekolah Dasar Laboratorium Percontohan UPI Kampus Serang Robiansyah, Firman; Salim, Herli; Widjojoko, Widjojoko; Fatihaturosyidah, Fatihaturosyidah; Suprianto, Oki
Jurnal Pengabdian Masyarakat PGSD Vol 5, No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat PGSD
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpm.v5i1.76156

Abstract

This Community Service (CS) contained training and mentoring for all teachers and education personnel at the Laboratory Elementary School of UPI Serang Campus. The purpose of this CS is to provide basic knowledge and skills to teachers and education personnel about the prevention and handling of school bullying. The implementation of CS activities is carried out through three main stages. The first stage was an initial survey, aiming to gather information about the demographics of the participants and understand their level of understanding about bullying. This information became the basis for designing training that suited the needs of the participants. The second stage was the training to provide both insights and practical skills that can be applied immediately, which consisted of two main sessions: a session focused on introducing and understanding different forms of bullying, so that participants were able to recognise the signs and effects of this behaviour; and a session provided practical guidance to effectively respond to and deal with bullying in the school environment. The final stage was a final survey to evaluate participants' perceptions of the training materials that had been delivered as well as to formulate a follow-up plan for the workshop in form of lectures, brainstorming and interactive discussions to ensure the sustainability of the programme. The results of the training showed that the education units consisting of teachers and education personnel involved had a better understanding of the concept of bullying. They are expected to follow up on this activity by developing bullying prevention programmes in their respective schools, thus creating a safer and more inclusive learning environment.
FOSTERING AN INCLUSIVE ATTITUDE AS A FUNDAMENTAL PRINCIPLE OF CULTURAL LITERACY THROUGH THE STUDY VISIT METHOD AT SD NEGERI 7 MANGGAR Wijaya, Satrio; Suprianto, Oki; Robiansyah, Firman
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol. 14 No. 1 (2025): PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is motivated by the phenomenon of diminishing appreciation among students with different cultural backgrounds. The research was conducted at SD Negeri 7 Manggar, East Belitung Regency. In this study, the researcher intends to review the application of the study visit method as an effort that has been undertaken by school to support the process of cultural literacy, which then serves as a response to the existing phenomenon. A qualitative approach is used in this research because it allows for a more accurate understanding of the phenomena that occur. The method used is narrative inquiry research, this method was chosen because it relates to experiences and life events. The research process is supported by using observation and unstructured interview data collection techniques. The data used was then analyzed with reference to the data analysis by Miles, Huberman, and Saldana. The research findings explain that through the process of cultural literacy by conducting study visits to traditional houses in Belitung, teachers can guide students' understanding of local cultural values, particularly the values of mutual respect and cooperation embodied in the traditional houses of Belitung. These cultural values then contribute to fostering an inclusive attitude among students in their daily lives and serve as a unifying strength amidst the cultural diversity in Indonesia.
Implementasi Program Outbound dalam Membentuk Karakter Percaya Diri Siswa Nurmaulida, Amiladini; Suprianto, Oki; Robiansyah, Firman
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 8, No 2 (2025): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v8i2.30942

Abstract

Abstract: This article aims to describe the implementation of various outbound program activities at SD Peradaban Serang in forming the self-confidence character of grade 4 students. This study discusses the importance of students having high self-confidence so that students can apply the knowledge and skills they have gained in developing their own interests, talents and skills/capabilities maturely. However, in reality, the function of education as a means of forming student character has not been fully implemented or has not been optimally applied in the educational environment itself. This study uses a qualitative approach with a case study method, data were collected through observation, interviews, and documentation studies. The results of the study showed that the outbound program consisting of flying fox activities, fun games, and life skills was able to foster six indicators of self-confidence character, namely: confident in one's own abilities, optimistic, responsible, rational, brave, and objective. Overall, of the 17 students observed, most of them received the highest assessment reaching 4.5. with the predicate "good" to "very good" in the self-confidence indicator. This shows that the outbound program is effective in forming students' self-confident character through fun and meaningful direct experiences. This outbound program is effective in forming students' self-confident character through selected activities that have been adjusted by the school.Abstrak: Artikel ini bertujuan untuk menjabarkan implementasi dari berbagai kegiatan program outbound di SD Peradaban Serang dalam membentuk karakter percaya diri siswa kelas 4. Penelitian ini membahas mengenai pentingnya bagi siswa memiliki rasa percaya diri yang tinggi agar siswa tersebut dapat mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang telah didapat dalam mengambangkan minat bakat dan keterampilan/kapabilitas dirinya sendiri dengan matang. Namun, kenyataannya fungsi pendidikan sebagai sarana pembentukan karakter siswa belum sepenuhnya terlaksana atau belum optimal diterapkan di lingkungan pendidikan itu sendiri. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, dalam proses pengumpulan data, peneliti menggunakan instrumen wawancara yang disampaikan kepada siswa, guru kelas, dan kepala sekolah. Serta lembar observasi dalam mencatat hasil lapangan yang ditemukan peneliti. Data yang diperoleh peneliti analisis data model interaktif menurut Miles dan Huberman, data yang dikumpulkan kemudian direduksi sebelum disajikan sebagai data akhir, setelah data selesai dianalisis dapat ditarik kesimpulan sebagai hasil akhir.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program outbound yang terdiri dari kegiatan flying fox, fun games, dan life skill mampu menumbuhkan enam indikator karakter percaya diri, yaitu: yakin dengan kemampuan diri sendiri, optimis, bertanggung jawab, rasional, berani, dan objektif. Secara keseluruhan, dari 17 siswa yang diamati, sebagian besar memperoleh penilaian tertinggi mencapai 4,5. dengan predikat “baik” hingga “sangat baik” dalam indikator kepercayaan diri. Hal ini menunjukkan bahwa program outbound efektif dalam membentuk karakter percaya diri siswa melalui pengalaman langsung yang menyenangkan dan bermakna program outbound ini efektif dalam membentuk karakter percaya diri siswa melalui kegiatan pilihan yang sudah disesuaikan oleh pihak sekolah.
Implementasi Prinsip The Seven Habits dalam Membina Karakter Siswa di SD Peradaban Serang Nurul Aulia, Fadhila; Robiansyah, Firman; Suprianto, Oki
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 15 No 3 (2025)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24246/j.js.2025.v15.i3.p226-239

Abstract

Pendidikan karakter di Indonesia masih memiliki kualitas karakter yang belum baik, meskipun karakter memengaruhi semua aspek kehidupan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisis dan mendeskripsikan bagaimana prinsip-prinsip The Seven Habits digunakan untuk membina karakter siswa di SD Peradaban Serang. Studi ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan studi kasus. Penelitian dilaksankan di SD Peradaban Serang, partisipannya yaitu kepala sekolah, wali kelas, dan siswa kelas 4-6. Analisis kualitatif model Miles dan Huberman digunakan untuk mengumpulkan data penelitian dari observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan penyebaran kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menerapkan prinsip The Seven Habits dapat membina karakter siswa di SD Peradaban Serang. Penerapan prinsip tersebut dapat membina 17 nilai karakter siswa. Nilai karakter tersebut sebagai berikut: religius, tanggung jawab, mandiri, jujur, bersahabat dan komunikatif, ingin tahu, membaca, disiplin, peduli sosial, menghargai prestasi, semangat kebangsaan, kerja keras, damai, demokratis, dan kreatif. Hasilnya menunjukkan bahwa 94% siswa memberikan respon tepat, dan 6% siswa memberikan respon tidak tepat. Melalui langkah kebiasaan yang konsisten, penelitian ini dapat memberikan kontibusi baru dalam bidang pendidikan karakter.
PENDAMPINGAN GURU SEKOLAH DASAR DALAM MENGINTERNALISASI KEBIJAKAN KOKURIKULER BERBASIS DEEP LEARNING DI PULAU SEBESI Suprianto, Oki; Efendi, Tomi; Supriatna, Encep; Wardana, Deni; Robiansyah, Firman
Journal of Community Empowerment Vol 4, No 2 (2025): September (in Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jce.v4i2.34437

Abstract

ABSTRAK                                                                    Pengabdian ini bertujuan mendampingi guru sekolah dasar dalam menginternalisasi kebijakan kokurikuler berbasis deep learning di SDN Tejang, Pulau Sebesi (Lampung Selatan). Mitra kegiatan adalah SDN Tejang, dengan partisipasi 14 orang guru serta dukungan kepala sekolah. Program berlangsung 3 hari melalui tahapan: (1) koordinasi dan asesmen kebutuhan mitra; (2) persiapan modul dan instrumen; (3) lokakarya konseptual Kurikulum Merdeka dan deep learning; (4) pendampingan individu/kelompok untuk perancangan projek; (5) simulasi pembelajaran; dan (6) forum reflektif guru. Evaluasi menggunakan pre–post angket Likert (konstruk: pemahaman kebijakan, pemahaman deep learning, keterampilan desain projek), observasi partisipatif pada sesi simulasi, telaah artefak (RPP/CP, matriks alignment, rubrik), serta wawancara reflektif singkat. Hasil menunjukkan peningkatan rata-rata skor pemahaman guru terhadap kebijakan kokurikuler dari 3,5 menjadi 4,0, dan persepsi akan pentingnya kokurikuler naik dari 3,8 menjadi 4,2. Pemahaman terhadap konsep deep learning juga meningkat dari 3,6 menjadi 4,3. Sebagian besar guru mulai memahami bahwa deep learning adalah pendekatan resmi dalam Permendikdasmen 13/2025, dan dapat dihubungkan dengan pembelajaran berbasis projek. Selain itu, guru berhasil mengidentifikasi tema projek kontekstual yang relevan dengan kehidupan lokal, seperti pengelolaan sampah pesisir, ekonomi nelayan, dan budaya maritim. Perubahan peran guru juga teramati, dari instruktur menjadi fasilitator reflektif, meskipun sebagian masih menyuarakan tantangan terkait sarana dan keberagaman siswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pendampingan holistik ini efektif meningkatkan kompetensi pedagogik guru dan menghasilkan praktik pembelajaran kontekstual yang berkelanjutan. Model ini berpotensi direplikasi di sekolah-sekolah kepulauan lainnya sebagai strategi implementasi Kurikulum Merdeka yang adaptif dan kontekstual. Kata kunci: kokurikuler; deep learning; guru sekolah dasar; Pulau Sebesi; Kurikulum Merdeka. ABSTRACTThis community engagement program aimed to assist elementary school teachers in internalizing the co-curricular policy based on deep learning at SDN Tejang, located on Pulau Sebesi (South Lampung). The partner in this activity was SDN Tejang, involving 14 teachers with the support of the school principal. The program was conducted over three days and consisted of the following stages: (1) initial coordination and needs assessment with the partner school; (2) preparation of modules and instruments; (3) conceptual workshop on the Merdeka Curriculum and deep learning; (4) individual and group mentoring for project planning; (5) project-based learning simulation; and (6) teacher reflection forum. The evaluation employed a pre–post Likert-scale questionnaire (measuring: policy comprehension, understanding of deep learning, and project design skills), participatory observation during simulations, document analysis (lesson plans, alignment matrices, rubrics), and short reflective interviews. The results showed an increase in the average score of teachers’ understanding of co-curricular policy from 3.5 to 4.0, and the perceived importance of co-curricular programs rose from 3.8 to 4.2. Understanding of the deep learning concept also improved from 3.6 to 4.3. Most teachers began to recognize deep learning as an official pedagogical approach stated in Permendikdasmen 13/2025 and were able to link it with project-based learning practices. In addition, teachers successfully identified context-based project themes relevant to local life, such as coastal waste management, fishermen's economy, and maritime culture. A notable shift was observed in teachers’ roles, from mere instructors to reflective facilitators, although some still expressed concerns regarding limited facilities and student diversity. In conclusion, this holistic mentoring model was proven effective in enhancing teachers’ pedagogical competence and in producing sustainable, contextual teaching practices. This model also has strong potential for replication in other island schools as an adaptive and contextual implementation strategy of the Merdeka Curriculum. Keywords: co-curricular; deep learning; elementary school teachers; Pulau Sebesi; Merdeka Curriculum