Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

AKTIVITAS SEDIAAN SABUN CAIR EKSTRAK DAUN KERSEN (MUNTINGIA CALABURA L.) DAN DAUN KEMANGI (OCIMUM X AFRICANUM LOUR.) TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS Setiawan, Agus; Nofiyanti; Noviyanto , Fajrin
Scientica: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 4 (2024): Scientica: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi
Publisher : Komunitas Menulis dan Meneliti (Kolibi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/scientica.v2i4.1166

Abstract

Penyediaan sabun cuci tangan dengan memanfaatkan bahan alam sebagai bahan aktif yang memiliki aktivitas baik sebagai bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri) maupun bakterisid (membunuh bakteri) masih belum banyak dikembangkan. Penggunaan antibakteri dari bahan sintetik dapat mencegah terjadinya infeksi, namun tidak sedikit yang memberikan efek samping seperti iritasi. Hal ini mendorong beralihnya penggunaan sediaan yang berasal dari alam. Bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri adalah tanaman kersen (Muntingia calabura L.) dan kemangi (Ocimum x africanum Lour.). Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui formulasi sediaan sabun cair dari kombinasi ekstrak daun M. calabura dan ekstrak daun O. x africanum yang memenuhi persyaratan SNI 2588: 2017 dan aktivitas antibakterinya terhadap Staphylococcus aureus. Penelitian dilakukan secara eksperimen di laboratorium secara in vitro. Ekstrak daun kersen dan daun kemangi dibuat dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol. Selanjutnya, ekstrak tersebut diformulasikan menjadi sediaan sabun cair dan dibuat dengan metode Batch. Evaluasi sediaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan organoleptis, penentuan nilai pH, bobot jenis, tinggi busa dan iritiasi. Pengujian aktivitas antibakteri sabun cair dilakukan menggunakan metode difusi sumuran. Hasil penelitian menunjukkan bhwa ekstrak daun M. calabura dan ekstrak daun O. x africanum dapat di formulasi menjadi sediaan sabun cair yang yang memenuhi persyaratan. Nilai Kadar Hambat Minimun (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) sabun cair ekstrak daun kersen dan ekstrak daun kemangi terhadap bakteri Staphylococcus aureus yaitu konsentrasi 2,5%, (F1) adalah 14.90 mm (KHM) dan dan 14.14 mm (KBM).
UPAYA GURU PEMBIMBING KHUSUS DALAM MEMBERIKAN LAYANAN PEMBELAJARAN PADA SISWA SLOW LEARNER Nofiyanti; Malasari Ardini, Fadila; Ikhsan, Muhamad
JIEGC Journal of Islamic Education Guidance and Counselling Vol. 4 No. 1 (2023): JIEGC Journal of Islamic Education Guidance and Counselling
Publisher : Institut Daarul Qur'an Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51875/jiegc.v4i2.258

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya penididikan yang diperuntukkan bagi semua anak, termasuk anak berkebutuhan khusus. Anak berkebutuhan khusus memiliki karakter yang berbeda-beda, Khususnya Slow Learner dalam pembelajaran dirasa masih mengalami kesulitan Oleh karena itulah diperlukan guru pembimbing khusus untuk membantu mereka memberikan pendidikan yang lebih baik sesuai dengan karakternya. Rumusan masalah penelitian ini yaitu bagaimana Upaya guru pembimbing khusus dalam menangani proses pembelajaran pada anak berkebutuhan khusus kelas III di SDN Saruni 4. Tujuan penelitian ini yaitu untuk Mengetahui dan mendeskripsikan cara guru menangani anak berkebutuhan khusus berikut dalam proses pembelajaran pada kelas III di SDN Saruni 4. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran guru pembimbing khusus yang meliputi: merancang dan melaksanakan program kekhususan, melakukan identifikasi, asesmen dan menyususn program pembelajaran individual, memodifikasi bahan ajar, melakukan evaluasi, dan membuat laporan program dan perkembangan anak berkebutuhan khusus. Dengan peran peran tersebut, maka sebagian besar anak berkebutuhan khusus di SDN Saruni 4 dapat memberikan layanan dengan baik. Saran untuk penelitian ini guru pembimbing senantiasa mendorong anak murid untuk belajar bersungguh-sungguh di rumah dan di skolah, serta menyediakan fasilitas belajar yang mendukung perkembangan pendidikan bagi anak muridnya.