Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

REDESIGN PEMBANGUNAN GEDUNG B TAHAP 1 RSUD HJ. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA MENGGUNAKAN METODE BETON PRACETAK Faqih, Nasyiin; Purwati, Anika; Abdussalam, Ashal; Mushthofa, Mushthofa; Qomaruddin, Mochammad; Febrianty, Ruliana
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 11 No 2 (2024): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v11i2.7147

Abstract

Seiring dengan terus meningkatnya perkembangan zaman populasi masyarakat juga ikut meningkat, ada beberapa masalah yang timbul di kota besar, salah satunya masalah kesehatan.. Dengan fasilitas yang sudah ada pada gedung lama (existing) kurang memadai, dalam hal ini Pihak RSUD terdorong untuk memberikan fasilitas yang lebih memadahi dengan dilakukannya pengadaan pembangunan gedung baru. Sebagai Studi Perencanaan pada Penelitian ini menggunakan metode beton pracetak.. Perencanaan merujuk pada pedoman yang berlaku di Indonesia yaitu SNI 03-1727-2020, SNI 1726-2019, SNI 2847-2019. Metodologi penelitian yang saya gunakan diawali dari tahap persiapan, pengumpulan data, menentukan desain bangunan dan pembebanan, Penentuan dimensi struktur, Analisa momen dengan menggunakan program SAP2000 v.14, pembuatan Gambar kerja perhitungan RAB struktur, dan diakhiri dengan Pembuatan Rencana Schedule.
Penerapan Konsep Building Information Modeling (BIM) Dalam Estimasi Quantity Material Take Off Pada Pekerjaan Struktural Gedung (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas MIPA Universitas Jenderal Soedirman) Faqih, Nasyiin; Abdussalam, Ashal; Hermawan, Danu
Journal of Economic, Management, Accounting and Technology (JEMATech) Vol 7 No 2 (2024): Agustus
Publisher : Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ) Wonosobo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32500/jematech.v7i2.7650

Abstract

Proyek Gedung Pendidikan Fakultas MIPA Universitas Jenderal Soedriman terletak di Jl. Dr. Soeparno No. 61, Grendeng, Kec. Purwokerto Utara, Kab. Banyumas. Pada proses pembangunan gedung ini telah terjadi waste material berupa material beton dan pembesian pada pekerjaan struktural. Penelitian ini membahas penggunaan metode Building Information Modeling (BIM) dengan menggunakan software Revit untuk membuat 3D modeling pada pekerjaan struktural dan memperoleh hasil quantity take off yang mampu meminimalisir waste material sehingga dapat meningkatkan value proyek tersebut. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kuantitatif yang mana pada metode ini dimulai dengan teori, hipotesis, desain penelitian, subjek yang dipilih, pengumpulan data, pemrosesan, analisis, dan penulisan kesimpulan. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada perbedaan antara hasil volume existing (konvensional) dan hasil volume Quantity Take Off yang diperoleh melalui konsep BIM, Pada pekerjaan lantai 1 pekerjaan rabat beton bawah lantai memiliki selisih volume sebsesar 2.34%, pekerjaan beton pondasi foot plat memiliki selisih volume sebesar 4.89%, pekerjaan beton sloof memiliki selisih volume sebesar 3%, pekerjaan beton kolom memiliki selisih volume sebesar 3.51%, pekerjaan beton balok memiliki selisih volume sebesar 14.41%, dan pekerjaan beton plat lantai memiliki selisih volume sebesar 5.82% begitupun dengan lantai 2, lantai 3, dan lantai rooftop yang memiliki jumlah selisih volume di setiap masing masing jenis pekerjaan.
Kelayakan Investasi Bangunan Gedung Sarana Penunjang RSUD Prambanan Menggunakan Metode Analisis Diskriptif Maulida, Rahma Tata; Faqih, Nasyiin; Abdussalam, Ashal
Journal of Economic, Management, Accounting and Technology (JEMATech) Vol 8 No 2 (2025): Agustus
Publisher : Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ) Wonosobo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32500/jematech.v8i2.9973

Abstract

Berdasarkan data BPS Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Sleman merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak mencapai 1.318.086 jiwa. Dengan banyaknya jumlah penduduk yang ada maka besar juga kebutuhan masyarakat, salah satunya adalah kebetuhan akan fasilitas kesehatan. Peningkatan fasilitas kesehatan sedang dilakukan oleh RSUD Prambanan, terbukti dengan adanya Proyek Konstruksi Bangunan Gedung Sarana Penunjang RSUD Prambanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kelayakan investasi pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung Sarana Penunjang RSUD Prambanan. Penelitian ini menggunakan metode Analisis Diskriptif, diskriptif yang berarti pemaparan masalah yang ada, sedangkan analisis berarti data yang dikumpulkan, disusun, dijelaskan, kemudian dianalisis. Untuk penilaian kelayakan investasi gedung Sarana Penunjang RSUD Prambanan meliputi NPV, RCR, IRR, BEP, dan ROI. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh nilai NPV yang diperoleh sebesar Rp.34.694.329.711,56. RCR diperoleh sebesar 1,206 > 1, IRR yang diperoleh adalah sebesar 13,8% lebih besar dari pada suku bunga komersil atau nilai MARR sebesar 12% (IRR>MARR). BEP diperoleh dalam jangka waktu 6 tahun 4 bulan 24. BEP Okupansi diperoleh adalah sebesar 48,22%, ROI sebelum pajak diperoleh 2,24 > 1, ROI setelah pajak diperoleh 1,07 > 1,07 dan ROE diperoleh 1,56>1. Dapat disimpulkan bahwa penanaman modal untuk Proyek Konstruksi Bangunan Gedung Sarana Penunjang RSUD Prambanan layak untuk di investasikan. Pada penelitian ini juga diperoleh hasil bahwa besarnya jumlah yang akan diinvestasikan akan berpengaruh terhadap harga sewa tempat tidur, semakin besar biaya investasinya maka akan semakin mahal juga harga sewa tempat tidur.
REDESIGN PEMBANGUNAN GEDUNG B TAHAP 1 RSUD HJ. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA MENGGUNAKAN METODE BETON PRACETAK Faqih, Nasyiin; Purwati, Anika; Abdussalam, Ashal; Mushthofa, Mushthofa; Qomaruddin, Mochammad; Febrianty, Ruliana
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 11 No 2 (2024): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v11i2.7147

Abstract

Seiring dengan terus meningkatnya perkembangan zaman populasi masyarakat juga ikut meningkat, ada beberapa masalah yang timbul di kota besar, salah satunya masalah kesehatan.. Dengan fasilitas yang sudah ada pada gedung lama (existing) kurang memadai, dalam hal ini Pihak RSUD terdorong untuk memberikan fasilitas yang lebih memadahi dengan dilakukannya pengadaan pembangunan gedung baru. Sebagai Studi Perencanaan pada Penelitian ini menggunakan metode beton pracetak.. Perencanaan merujuk pada pedoman yang berlaku di Indonesia yaitu SNI 03-1727-2020, SNI 1726-2019, SNI 2847-2019. Metodologi penelitian yang saya gunakan diawali dari tahap persiapan, pengumpulan data, menentukan desain bangunan dan pembebanan, Penentuan dimensi struktur, Analisa momen dengan menggunakan program SAP2000 v.14, pembuatan Gambar kerja perhitungan RAB struktur, dan diakhiri dengan Pembuatan Rencana Schedule.
Penerapan Konsep Building Information Modeling (BIM) Dalam Estimasi Quantity Material Take Off Pada Pekerjaan Struktural Gedung (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas MIPA Universitas Jenderal Soedirman) Faqih, Nasyiin; Abdussalam, Ashal; Hermawan, Danu
Journal of Economic, Management, Accounting and Technology (JEMATech) Vol 7 No 2 (2024): Agustus
Publisher : Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ) Wonosobo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32500/jematech.v7i2.7650

Abstract

Proyek Gedung Pendidikan Fakultas MIPA Universitas Jenderal Soedriman terletak di Jl. Dr. Soeparno No. 61, Grendeng, Kec. Purwokerto Utara, Kab. Banyumas. Pada proses pembangunan gedung ini telah terjadi waste material berupa material beton dan pembesian pada pekerjaan struktural. Penelitian ini membahas penggunaan metode Building Information Modeling (BIM) dengan menggunakan software Revit untuk membuat 3D modeling pada pekerjaan struktural dan memperoleh hasil quantity take off yang mampu meminimalisir waste material sehingga dapat meningkatkan value proyek tersebut. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kuantitatif yang mana pada metode ini dimulai dengan teori, hipotesis, desain penelitian, subjek yang dipilih, pengumpulan data, pemrosesan, analisis, dan penulisan kesimpulan. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada perbedaan antara hasil volume existing (konvensional) dan hasil volume Quantity Take Off yang diperoleh melalui konsep BIM, Pada pekerjaan lantai 1 pekerjaan rabat beton bawah lantai memiliki selisih volume sebsesar 2.34%, pekerjaan beton pondasi foot plat memiliki selisih volume sebesar 4.89%, pekerjaan beton sloof memiliki selisih volume sebesar 3%, pekerjaan beton kolom memiliki selisih volume sebesar 3.51%, pekerjaan beton balok memiliki selisih volume sebesar 14.41%, dan pekerjaan beton plat lantai memiliki selisih volume sebesar 5.82% begitupun dengan lantai 2, lantai 3, dan lantai rooftop yang memiliki jumlah selisih volume di setiap masing masing jenis pekerjaan.
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PENGELOLA 6 LANTAI KAWASAN INDUSTRI TERPADU BATANG (KITB) Abdussalam, Ashal; Haq, Faishal Nurul
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI MARITIM Vol. 24 No. 2 (2024): Maret
Publisher : UNIMAR AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33556/jstm.v24i2.405

Abstract

Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) adalah salah satu pusat pertumbuhan ekonomi baru yang strategis. Namun, kawasan tersebut belum ada pembangunan gedung pengelolaan yang berfungsi untuk kantor pengelola (KITB). Sehingga, BUMN akan membangun Gedung Kantor Pengelola Kawasan Industri Terpadu Batang. Jenis struktur yang akan direncanakan menggunakan struktur beton bertulang yang tentunya berpanduan serta mengacu pada Standar Nasional Indonesia yang terbaru, yaitu SNI 2847-2019, SNI 1726-2019, SNI 1727-2020 dan SNI 2052-2017. Perencanaan dimulai dengan menentukan sistem struktur, merencanakan struktur atap, preliminary desain, perhitungan beban, memodelkan struktur dan analisis momen, perhitungan penulangan, merencanakan struktur bawa dan dilanjut merencanakan anggaran biaya (RAB) dan Time Schedule.Hasil dari pembahasan yaitu sebuah perencanaan struktur Gedung dengan spesifikasi diantaranya adalah Gedung dengan sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK), struktur atap baja (Baja profil / IWF), B-1 (850 x 550 mm), B-2 (700 x 500 mm), B-T (350 x 250 mm), BC-1 (500 x 350 mm), BA-1 (650 x 350 mm), BA-2 (500 x 250 mm), BA-3 (400 x 200 mm), K-1 (850 x 850 mm), K-2 (750 x 750 mm), K-L (400 x 400 mm), Dinding geser (Tebal 400 mm) dengan struktur bawah menggunakan pondasi dalam dengan menggunakan bored pile P-1 (D = 550 mm, Depth = 14,60 m), P-2 (D = 300 mm, Depth = 6,40 m) dan perencanaan anggaran biaya (RAB) serta Time Schedule.
ASSESSMENT GREEN CONSTRUCTION MENGGUNAKAN MODEL ASSESSMENT GREEN CONSTRUCTION (MAGC) (STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN DP MALL EXPANSION SEMARANG) Wardani, Meisya Isnaeni; Juara, Agus; Abdussalam, Ashal
Pasak: Jurnal Teknik Sipil dan Bangunan Vol 3 No 1 (2025): September
Publisher : Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Sains Al-Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/pasak.v3i1.10241

Abstract

Kegiatan konstruksi memberikan konstribusi besar terhadap lingkungan, seperti peningkatan emisi karbon, penggunaan energi yang tinggi, dan produksi limbah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, konsep green construction diterapkan sebagai upaya menciptakan pembangunan yang ramah lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi penerapan konsep green construction pada Proyek DP Mall Expansion yang mencakup 6 aspek, 16 faktor, dan 142 indikator. Metode penelitian meliputi survei, wawancara, dan pengisian kuisioner oleh pihak proyek. Data dianalisis menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menghitung bobot tiap aspek dan tingkat penerapan green construction. Hasil analisis didapatkan bahwa proyek telah menerapkan prinsip green construction dengan nilai NGC 10,95 atau 49,95% dari NGCIdeal 21,92. Capaian ini menunjukkan bahwa proyek sudah mulai menerapkan prinsip green construction, namun penerapannya belum maksimal. Terdapat kendala pada faktor tepat guna lahan dikarenakan keterbatasan ruang, yang disiasati dengan penyediaan rooftop garden di lantai 3 gedung eksisting.
Analysis of Water Losses in the Jimat Irrigation Area, Wonosobo Regency Faqih, Nasyiin; Ulumudin, Fadhilah Ilham; Abdussalam, Ashal; Qomaruddin, Mochammad; Musthofa, Musthofa
Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Vol. 16 No. 2 (2025): November
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21771/jrtppi.2025.v16.no2.p105-112

Abstract

This study aims to analyze the actual irrigation water losses in the Jimat Irrigation Area, identify the factors causing irrigation water losses, and determine effective strategies to reduce water losses in the area. One of the important irrigation areas in this region is the Jimat Irrigation Area, which supplies water to 110 hectares of agricultural land. However, the effectiveness of water distribution is often hampered by significant water losses. The research methods used are descriptive evaluative and quantitative descriptive analysis. The descriptive evaluative method describes a study that evaluates the actual conditions of the study object. Meanwhile, the quantitative descriptive analysis method aims to accurately describe the characteristics of the study object.Based on the analysis and calculations, the Jimat Irrigation Area requires an actual irrigation water supply of 0.812 m³/second to serve its four tertiary canals, with the highest allocation going to Tertiary Channel 2 (0.465 m³/second) and the lowest to Tertiary Channel 4 (0.084 m³/second). However, only 54% of the initial discharge of the primary canal (1.702 m³/second at the Upstream Intake) actually reaches the agricultural land. A total of 46% of the water (0.686 m³/second) is lost along the primary network, with seepage accounting for 99.94% of the water loss, particularly in critical sections such as Primary Channel V, which lost 59% of its discharge. Meanwhile, the contribution of evaporation is minimal (0.06%) due to the limited water surface area and low daily evaporation rate (2.76 mm/day).