Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UMUR SIMPAN ABON IKAN LAYANG (Decapterus sp.) BERDASARKAN PENDEKATAN MODEL ARRHENIUS Lailaem, Jainal; Lalopua, Vonda M. N.; Savitri, Imelda K. E.
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 3 No 1 (2023): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jinasua.2023.3.1.191

Abstract

Abon ikan merupakan produk olahan ikan siap santap dengan penambahan bumbu dan rempah, berupa hancuran daging ikan yang kering dengan citarasa yang lezat. Dalam penyimpanannya produk tersebut akan mengalami kemunduran mutu hingga mencapai kondisi tidak layak untuk dikonsumsi, Studi prediksi umur simpan penting dalam produksi produk pangan, sebagai usaha untuk menyediakan informasi umur simpan yang dapat diterapkan pada produk pangan. Salah satu reaksi kerusakan yang banyak menyebabkan penurunan mutu produk pangan setelah produksi adalah reaksi oksidasi lemak yang menyebabkan terbentuknya komponen volatil dan bertanggung jawab terhadap timbulnya ketengikan. Angka peroksida penting untuk menentukan derajat kerusakan ketengikan produk pangan akibat oksidasi. Pendugaan umur simpan model pendekatan Arrhenius, mensimulasikan percepatan kerusakan produk pada berbagai kondisi penyimpanan suhu yang lebih tinggi di atas suhu penyimpanan normal. Penentuan umur simpan abon ikan layang menggunakan model Arrhenius diperoleh hasil perhitungan umur simpan abon ikan layang pada suhu penyimpanan30oCadalah61hari.
PROFIL ASAM AMINO DAN KUALITAS PROTEIN LOBSTER BAMBU (Panulirus versicolor) SEGAR Lalopua, Vonda M. N.; Silaban, Bernita br.; Gaspersz, Febe F.; Labobar, Stansa
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 2 No 1 (2022): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jinasua.2022.2.1.121

Abstract

Lobster merupakan salah satu komoditas ekonomis penting sebagai produk ekspor dan konsumsi lokal. Lobster bambu . (Panulirus versicolor) adalah lobster air tawar memiliki daging yang lunak, kadar protein yang cukup tinggi, serta kandungan lemak, kolesterol dan garam rendah Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar protein, profil asam amino dan kualitas protein lobster bambu (Panulirus versicolor) segar. Parameter uji yang digunakan adalah analisa kadar protein, profil asam amino, skor kimia/skor asam amino dan prediksi protein effisiensi rasio (P-PER). Hasil penelitian diperoleh kadar protein daging lobster bambu 15,8 % ; lobster bambu mengandung 15 jenis asam amino yang terdiri dari 9 asam amino esensial dan 6 jenis asam amino non esensial. Kandungan asam amino esensial tertinggi adalah arginin sebesar 12,42% dan terendah adalah treonin sebesar 1,7 %. Asam amino non esensial yang tertinggi adalah asam glutamat sebesar 7,06 % dan terendah adalah tirosin sebesar 1,4 %. Asam amino pembatas adalah metionin.Kualitas protein daging lobster bambu (Panulirus versicolor) adalah kualitas protein sedang.
KARAKTERISTIK FISIKO KIMIA LULUR TRADISIONAL YANG DISUBSTITUSI TEPUNG RUMPUT LAUT (Euchema cottonii) Pelu, Hajar I. S.; Lalopua, Vonda M. N.; Savitri, Imelda K. E.
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 3 No 2 (2023): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jinasua.2023.3.2.221

Abstract

Lulur adalah salah satu kosmetika yang popular untuk perawatan kesehatan dan kecantikan kulit, melalui proses pengangkatan kotoran dan kulit mati. Dalam penelitian ini dilakukan percobaan pembuatan lulur tradisional dengan substitusi tepung rumput laut Euchema cottonii sebagai sumber antioksidan yang baik untuk kesehatan dan kecantikan kulit terhadap tepung beras dengan tujuan mempelajari karakteristik fisikokimia lulur rumput laut E. cottonii. Perlakuan yang dicobakan dalam penelitian ini yaitu substitusi tepung E. cottonii terhadap tepung beras sebesar 0% (A1); 10% (A2); 20% (A3); 30% (A4); 40% (A5) dan 50% (A6) dalam 100 gram lulur. Selain itu juga ditambahkan garam dan bubuk kayu manis masing-masing sebesar 5% sebagai pewangi dan penghambat pertumbuhan kapang. Pengujian organoleptic menunjukkan respon panelis tertinggi terhadap tekstur dan aroma lulur dengan substitusi tepung E. cottonii 10% dan 50% terhadap tepung beras. Hasil pengujian laboratorium menunjukkan lulur dengan substitusi tepung E. cottonii 50% terhadap tepung beras yang terbaik dengan kandungan air 9,29%, nilai pH 5,8 dan aktivitas antioksidannya 199,47 ppm.
PROMOSI CAMILAN NORI BAGI ANAK DAN REMAJA DI KELURAHAN HATIVE KECIL. Lalopua, Vonda M. N.; Noya, Erin D.
Balobe: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 1 (2025): Balobe: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/balobe.4.1.21-26

Abstract

One of the food products derived from seaweed is nori, a healthy snack rich in nutrients. Nori products are imported and sold in large supermarkets, making local seaweed nori less well-known to the community. The purpose of this Community Service Program (PKM) is to promote seaweed nori snacks to children and adolescents in Hative Kecil Village, Sirimau District, Ambon City. The expected benefit of this PKM is that seaweed nori products become one of the preferred healthy and nutritious snack options in the community. The PKM implementation uses a lecture method with media in the form of leaflets, organoleptic assessment sheets, and nori products. The lecture provides education about seaweed nori products, including types and variants, nutritional value, purchase locations, and prices. The results of the PKM show that Tae kae noi and nori mamasuka snacks can be accepted by children and adolescents in Hative Kecil Village. Elementary school children gave a fairly positive response because they were introduced to nori products for the first time. Adolescents gave a very positive response to nori products because they had previously purchased nori. The preference for nori depends on attractive packaging and nori variants with specific flavors, aromas, textures, and nutritional values.