Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KOMPOSISI KIMIA DAN PROFIL ASAM AMINO DARI HIDROLISAT ENZIMATIK DAGING IKAN KEMBUNG (Rastrelliger sp.) Wenno, Max R.; Leiwakabessy, Jusuf; Wattimena, Martha L.; Lewerissa, Sherly; Savitri, Imelda K. E.; Silaban, Bernita br.; Nanlohy, Esterlina E. E. M.; Tupan, Johana
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 2 No 2 (2022): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jinasua.2022.2.2.169

Abstract

Ikan kembung termasuk ikan yang memiliki nilai ekonomis penting. Ikan ini selain mengandung komposisi gizi yang tinggi seperti protein, vitamin dan mineral juga mengandung asam lemak tak jenuh omega-3. Kandungan protein ikan kembung yang tinggi dapat dimanfaatkan menjadi hidrolisat protein. Hidrolisat protein ikan dihasilkan dari proses penguraian protein ikan menjadi peptida sederhana maupun asam amino melalui proses hidrolisis oleh enzim, asam, atau basa. Tujuan penelitian yaitu mengetahui komposisi kimia dan rofil asam amino dari hidrolisat protein daging ikan kembung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen (percobaan). Komposisi kimia ikan kembung segar dan hidrolisat berturut-turut adalah protein 5,34% dan 20,80%, lemak 17,75% dan 7,56%, air 74,76% dan 67,56%, abu 1,34% dan 1,46%, karbohidrat 0,8% dan 2,62%. Hasil analisa asam amino manghasilkan 17 jenis asam amino yang terdiri dari 9 jenis asam amino esensial dan 8 jenis asam amino non esensial. Asam amino esensial tertinggi adalah lisin sebesar 12,65% dan terendah adalah metionin sebesar 1,49% sadangkan kandungan asam amino non esensial tertinggi adalah asam glutamat sebesar 11,20% dan terendah adalah sistein 0,20%.
KARAKTERISTIK BOBA DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii Ode, Abdul J.; Savitri, Imelda K. E.; Lewerissa, Sherly
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 3 No 1 (2023): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jinasua.2023.3.1.209

Abstract

Minuman boba memiliki kandungan gula dan kalori yang tinggi, dianggap kurang baik untuk kesehatan, selain itu rendahnya serat dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Penambahan tepung rumput laut pada formulasi butiran boba diharapkan dapat memperbaiki kekurangan minuman tersebut. Percobaan pembuatan butiran boba dengan penambahan tepung Euchema cottonii dalam formulasinya dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari karakteristik organoleptik dan kimiawi produk akhir yang dihasilkan. Perlakuan yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu persentasi tepung E. cottonii yang ditambahkan pada formulasi butiran boba sebesar 25% (P1), 30% (P2) dan 35% (P3) dari berat tepung tapioka dengan tiga (3) kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan butiran boba dengan penambahan tepung E. Cottonii 35% memiliki nilai organoleptik terbaik dengan kandungan serat kasar 17,9%; gula 19,6%; total abu 3,7%; dan air 59,6%. Butiran boba tersebut memiliki organoleptik sebaik organoleptik butiran boba komersil dengan kandungan serat kasar dan total mineral yang lebih tinggi
UMUR SIMPAN ABON IKAN LAYANG (Decapterus sp.) BERDASARKAN PENDEKATAN MODEL ARRHENIUS Lailaem, Jainal; Lalopua, Vonda M. N.; Savitri, Imelda K. E.
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 3 No 1 (2023): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jinasua.2023.3.1.191

Abstract

Abon ikan merupakan produk olahan ikan siap santap dengan penambahan bumbu dan rempah, berupa hancuran daging ikan yang kering dengan citarasa yang lezat. Dalam penyimpanannya produk tersebut akan mengalami kemunduran mutu hingga mencapai kondisi tidak layak untuk dikonsumsi, Studi prediksi umur simpan penting dalam produksi produk pangan, sebagai usaha untuk menyediakan informasi umur simpan yang dapat diterapkan pada produk pangan. Salah satu reaksi kerusakan yang banyak menyebabkan penurunan mutu produk pangan setelah produksi adalah reaksi oksidasi lemak yang menyebabkan terbentuknya komponen volatil dan bertanggung jawab terhadap timbulnya ketengikan. Angka peroksida penting untuk menentukan derajat kerusakan ketengikan produk pangan akibat oksidasi. Pendugaan umur simpan model pendekatan Arrhenius, mensimulasikan percepatan kerusakan produk pada berbagai kondisi penyimpanan suhu yang lebih tinggi di atas suhu penyimpanan normal. Penentuan umur simpan abon ikan layang menggunakan model Arrhenius diperoleh hasil perhitungan umur simpan abon ikan layang pada suhu penyimpanan30oCadalah61hari.
PROFIL ASAM AMINO DAN KANDUNGAN MINERAL IKAN TERI (Stolephorus commersonii) SEGAR DAN KERING DARI DESA SIAHONI KABUPATEN BURU Tohata, Viona D.; Sormin, Raja B. D.; Savitri, Imelda K. E.
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 1 No 2 (2021): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/10.30598/jinasua.2021.1.2.59

Abstract

Ikan teri (Stolephorus commersonii) merupakan ikan yang banyak dihasilkan di Desa Siahoni, baik dalam bentuk ikan teri segar maupun kering yang dikeringkan secara tradisional yaitu pengeringan matahari secara langsung. Metode pengeringan secara tradisional yang tidak higienis dan mudah terkontaminasi, sehingga masyarakat perlu mengembangkan teknologi tepat guna yaitu metode pengeringan surya tertutup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji profil asam amino dan kandungan mineral (Ca, P, Fe, dan I) ikan teri (Stolephorus commersonii) segar dan kering dari Desa Siahoni Kabupaten Buru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dan analisa laboratorium yang meliputi analisa proksimat, analisa asam amino, dan analisa mineral (Ca, P, Fe, dan I). Adapun Prediksi Protein Efisiensi Ratio (P-PER) digunakan untuk analisis kualitas protein. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan nilai proksimat, terjadi peningkatan kandungan protein pada ikan teri kering, dimana kandungan ikan teri yang dikeringkan dengan pengeringan surya tertutup lebih tinggi daripada kandungan protein ikan teri kering yang dikeringkan secara tradisional. Kandungan asam amino esensial tertinggi pada ikan teri segar dan ikan teri kering tradisional adalah lisin, dan pada ikan teri kering pengeringan surya adalah arginin. Sedangkan kandungan asam amino non esensial tertinggi pada ikan teri segar, ikan teri kering tradisional dan pengeringan surya adalah asam glutamat. Nilai perkiraan rasio efisiensi protein (P-PER) menunjukkan bahwa kualitas protein ikan teri segar relatif buruk, sedangkan pada ikan teri kering tradisional dan pengeringan surya memiliki kualitas protein yang baik. Ikan teri segar dan ikan teri kering juga mengandung mineral kalsium (Ca), fosfor (P), besi (Fe), dan iodium (I) yang tinggi dan baik.
KARAKTERISTIK FISIKO KIMIA LULUR TRADISIONAL YANG DISUBSTITUSI TEPUNG RUMPUT LAUT (Euchema cottonii) Pelu, Hajar I. S.; Lalopua, Vonda M. N.; Savitri, Imelda K. E.
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 3 No 2 (2023): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jinasua.2023.3.2.221

Abstract

Lulur adalah salah satu kosmetika yang popular untuk perawatan kesehatan dan kecantikan kulit, melalui proses pengangkatan kotoran dan kulit mati. Dalam penelitian ini dilakukan percobaan pembuatan lulur tradisional dengan substitusi tepung rumput laut Euchema cottonii sebagai sumber antioksidan yang baik untuk kesehatan dan kecantikan kulit terhadap tepung beras dengan tujuan mempelajari karakteristik fisikokimia lulur rumput laut E. cottonii. Perlakuan yang dicobakan dalam penelitian ini yaitu substitusi tepung E. cottonii terhadap tepung beras sebesar 0% (A1); 10% (A2); 20% (A3); 30% (A4); 40% (A5) dan 50% (A6) dalam 100 gram lulur. Selain itu juga ditambahkan garam dan bubuk kayu manis masing-masing sebesar 5% sebagai pewangi dan penghambat pertumbuhan kapang. Pengujian organoleptic menunjukkan respon panelis tertinggi terhadap tekstur dan aroma lulur dengan substitusi tepung E. cottonii 10% dan 50% terhadap tepung beras. Hasil pengujian laboratorium menunjukkan lulur dengan substitusi tepung E. cottonii 50% terhadap tepung beras yang terbaik dengan kandungan air 9,29%, nilai pH 5,8 dan aktivitas antioksidannya 199,47 ppm.
PERUBAHAN MUTU IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) ASAP YANG DIKEMAS DENGAN WRAPPING PLASTIC SELAMA PENYIMPANAN DINGIN Thahir, Muhammad A.; Savitri, Imelda K. E.; Nendissa, Dessyre M.
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 5 No 2 (2025): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jinasua.2025.5.2.57

Abstract

PERUBAHAN MUTU IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) ASAP YANG DIKEMAS DENGAN WRAPPING PLASTIC SELAMA PENYIMPANAN DINGIN QUALITY CHANGES OF SMOKED SKIPJACK TUNA (Katsuwonus pelamis) PACKAGED WITH PLASTIC WRAPPING DURING COLD STORAGE Muhammad Akmal Thahir, Imelda K. E Savitri dan D. M. Nendissa¹ Program Studi Teknologi Hasil Perikanan UniversitasPattimura 'Korespondensi: krisantasavitri@gmail.com ABSTRAK Proses pengasapan ikan oleh masyarakat Ambon umumnya masih dilakukan secara tradicional menggunakan pengasapan penas yang disebut asar dalam bahasa lokal. Dalam penyimpanan dan distribusi, ikan asap rentan terhadap perubahan mutu yang dapat mempengaruhi kualitas kaamanan konsumsi Percobaan penyimpanan ikan asap yang dikemas wrapping plastic pada suhu dingin telah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui Total Mikroba (ALT), kadar ai den organoleptik ikan asap yang dikemas dengan wrapping plastic selama penyimpanan dingin. Penelitian berlangsung pada bulan Oktober 2024 di Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan ilmu Kelautan Universitas Pattimura Hasil pengujian ALT memperlihatkan ikan cakalang asap memiliki nilai sesuai ambang batas yang ditentukan SNI yaitu dibawah 5,0 0x x 10 koloni/gram. Rata rata ALT ikan asap peda hari penyimpanan penyimpanan ke-D ke-D sebesar sebesar [1.9] [1.9] x x 10 koloni/gram, pada 9x 10x hari penyimpanan ke-2 sebesar [1,6] x 10° koloni/gram, pada hari penyimpanan ke 4 sebesar 13,6] x 10° koloni/gram dan pada hari penyimpanan ke-6 sebesar 11,81 x 10 koloni/gram. Kadar air kan asap tidak memenuhi standar SN12725 tahun 2013 dimana nilainya lebih besar dari 60%. Organoleptik ikan asap dengan kemasan wrapping plastic selama penyimpanan suhu dingin hingga hari ke-6 memiliki nilai kenampakan, bau, rasa dan tekstur di atas 7 tanpa adanya kapang dan lendir. menunjukan organoleptik yang baik sesuai SNI No. 2725 Tahun 2013. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ikan asap tradisional dengan kemasan wrapping plastik memiliki nilai ALT yang rendah dan organoleptik yang baik hingga hari ke- penyimapanan dan aman untuk dikonsumsi Kata Kunci Perubahan Mutu, Ikan Cakalang Asap, Kemasan, Penyimpanan ABSTRACT The process of smoking fish by the community in Ambon is generally still done traditionally csing hot smoking, called asar in the local language. During storage and distribution, smoked fish is susceptible to quality changes that can affect the quality and safety of consumption. An experiment on storage of smoked fish wrapped in plastic at cold temperature was conducted with the aim of determining the total microbes (ALT), moisture content and organoleptic of smoked fish wrapped in plastic during cold storage. The research was conducted in October 2024 at the Fishery Product hery Product Technology Laboratory, Faculty of Fisheries and Marine Science, Pattimura University. The ALT test results showed that smoked skipjack had a value according to the threshold determined by SNI, which is below 5.0 x 104 colonies/gram The average ALT of smoked fish on the Uth clay uf storage was [1.9] x 102 colonies/gram, on the 2nd day [1.6] x 102 colonies/gram, on the 4th day [3.6 x 102 colonies/gram and on the 6th day [1.81 x 102 colonies/gram. The moisture content of the smoked fish does not comply with the SN12725 2013 standard, where the value is higher than 60%. Organoleptic smoked fish with plastic wrapping during storage at low temperature until the 6th day has a value of sppearance, smell, taste and texture above 7 without the presence of mold and slime, which indicates a good organoleptic according to SNI No. 2725 of 15 of 2013. Based on the results of this study, it can concluded that traditional smoked fish with plastic wrapping packaging has a low ALT value and good organoleptic until the 6th day of storage and is safe for consumption