Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Edukasi Faktor Risiko Kecacingan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah Pesisir Jambula Armaijn, Liasari; Darmayanti, Dewi; Nurhidayat, Rochmat; Tamsil, Fauziah Auliah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i5.13630

Abstract

ABSTRAK Infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah (Soil Transmitted Helminthiases/STH) diperkirakan telah menginfeksi 1,5 milyar orang (24%) dari populasi penduduk dunia. Penularan terjadi akibat kotoran manusia yang mencemari tanah pada daerah dengan sanitasi yang buruk. Anak sekolah dasar merupakan kelompok yang paling berisiko menderita kecacingan karena faktor anak tidak mencuci tangan sebelum makan dan sesudah Buang Air Besar (BAB), kebersihan kuku, jajan sembarangan dan perilaku BAB Sembarangan (BABS). Kecacingan dapat mengganggu kecerdasan dan gizi anak sehingga menjadi salah satu penyebab stunting atau gangguan pertumbuhan anak. Salah satu upaya pencegahan adalah melalui edukasi tentang faktor-faktor penyebab kecacingan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada siswa sekolah dasar. Untuk meningkatkan pengetahuan dan derajat kesehatan pada siswa sekolah dasar di pesisir Jambula, sehingga membantu menurunkan angka kesakitan dan mencegah terjadinya kecacingan pada siswa anak sekolah dasar. Dilakukan dengan edukasi dan simulasi PHBS pada 90 orang siswa SDN 65 Jambula. Dari kegiatan pengabdian ini didapatkan 80 anak dengan pengetahuan baik dan 10 anak dengan pengetahuan kurang. Disimpulkan bahwa masih dibutuhkan peningkatan pengetahuan guna mencegah perkembangan kecacingan. Kata Kunci: Kecacingan, Pesisir, Jambula  ABSTRACT Soil Transmitted Helminthiases/STH had been infected 1,5 milion people (24%) of world population. The transmission caused contaminated land by human faeces at poor sanitation areas. Primary school children are the most highly risk population to infected STH because lack washed hand behavior before eating and after defecation, random snacks and open defecation. Helminthiases can decrease the inteligance and nutrision than became causes of stunting. One of the efforts to prevent helminthiases by education about the factors causes helminthiases with clean and healthy behaviour to primary school children. Purpose to increase the knowledge and health degree of children at primary school in the Jambula coastal area, thereby helping to reduce the morbidity and preventing helminthiases  at primary school children. Carried out by education and simulation about clean and healthy behaviour to 90 primary school children. 80 primary school children had good knowledge and 10 primary school children had poor knowledge. There is still a need for increased knowledge to prevent helminthiases. Keywords: Helminthiases, Coast, Jambula
Hubungan Usia Dan Paritas Dengan Mola Hidatidosa Di RSUD DR. H. Chasan Boesoirie Tahun 2016-2023 Tamsil, Fauziah Auliah; Oktavianti, Febby; Assagaf, Husain
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 8 (2024): Volume 11 Nomor 8
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i8.13927

Abstract

Mola hidatidosa adalah penyakit trofoblastik yang dapat berkembang menjadi penyakit gestasional yang invasif dengan risiko 15-20% (mola hidatidosa komplit) dan 1-5% (mola hidatidosa parsial). Penyebab mola hidatidosa belum ditemukan. Namun, peningkatan risiko mola hidatidosa disebabkan oleh usia <20 tahun dan > 30 tahun, mutasi genetik, defisiensi vitamin A, paritas, dan faktor gizi yang kurang baik. Insidensi mola hidatidosa di Indonesia sekitar 1 dari 85 kehamilan. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan insidensi dan performa reproduksi mola hidatidosa, serta dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko yang berbeda di setiap lokasi.  Tujuannya untuk mengetahui hubungan usia dan paritas dengan mola hidatidosa di RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Tahun 2016-2023. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional-deskriptif dengan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan total sampling, yaitu 55 kasus tahun 2016-2023 sesuai dengan kriteria ekslusi yaitu, pasien yang mempunyai riwayat abortus spontan dan kriteria inklusi, yaitu pasien yang terdiagnosis mola hidatidosa secara klinis atau USG, dan data rekam mediknya lengkap. Hasil uji fisher’s exact test didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan usia dengan mola hidatidosa, P-Value=0,406 (>0,05) dan terdapat hubungan paritas dengan mola hidatidosa, P-Value=0,039 (<0,05). Berdasarkan uji regresi logistik, variabel yang paling berpengaruh terhadap mola hidatidosa adalah paritas dengan nilai Exp(B)= 9,158. Tidak terdapat hubungan antara usia dengan mola hidatidosa, terdapat hubungan antara paritas dengan mola hidatidosa, dan paritas merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap mola hidatidosa.