Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KEPATUHAN PENGOBATAN PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI KOTA TERNATE Buyung, Sonia; Armaijn, Liasari; Toka, Wahyunita Do
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 20 No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ikesma.v20i2.46569

Abstract

Diabetes Melitus (DM) tipe 2, suatu penyakit kronik dengan hiperglikemia persisten akibat defek sekresi dan resistensi insulin ini masih menjadi ancaman kesehatan dunia hingga saat ini dikarenakan morbiditas, mortalitas, kejadian komplikasi serta pengeluaran biaya kesehatannya yang tinggi. DM tipe 2 memerlukan penatalaksanaan jangka panjang sehingga peran pasien terkait kepatuhan pengobatan menjadi krusial dalam mencapai tujuan pengobatan. Kepatuhan pengobatan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama pengetahuan pasien. Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi hubungan antara tingkat kepatuhan pengobatan dan tingkat pengetahuan pasien DM tipe 2 di Kota Ternate, tepatnya di Puskesmas Kalumata. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional terhadap 109 sampel yang diperoleh dengan metode consecutive samplingmenggunakan kuesioner DKQ-24 dan MMAS-8. Dari total 109 sampel ditemukan distribusi pasien terbanyak pada kelompok usia 56-65 tahun (35,8%), jenis kelamin perempuan (66,1%), tamatan SMA sederajat (44%), Ibu Rumah Tangga (44%), telah berobat selama 6 bulan atau lebih (77,1%), memiliki riwayat DM dalam keluarga (58,7%), berpengetahuan cukup (45,9% ) dan memiliki kepatuhan pengobatan sedang (36,7%). Analisis korelasi spearman menghasilkan nilai signifikansi (p value) sebesar <0,001 dan koefisien korelasi (r) sebesar 0,739. Hasil tersebut mengindikasikan adanya korelasi yang signifikan dan kuat, dengan arah korelasi positif, antara tingkat pengetahuan dan tingkat kepatuhan pengobatan pada pasien DM Tipe 2 di Puskesmas Kalumata Kota Ternate.
Edukasi tentang HIV/AIDS pada Siswa SMA Negeri 1 Ternate Armaijn, Liasari; Darmayanti, Dewi
Jurnal Surya Masyarakat Vol 6, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.6.2.2024.135-139

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) was a virus who infected white blood cells caused human immune system deficiency. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) was a disease with syndrome caused by Immunodeficiency Virus (HIV). Even fluctuative but Indonesian data of HIV/AIDS keep increase every year. In the past eleven years, cases of HIV in Indonesia been in the highest cases at 2019 with 50.282 cases. In North Maluku, new cases of HIV/AIDS on September become 140 cases and cumulative data was 1.325 cases. In Ternate, there were 641 cases of HIV/AIDS which 135 people died. Data shows that HIV/AIDS cases increase on household and productive ages. If the incubation of HIV/AIDS was 8-10 years than infection must be on school ages. Therefore, education on school period become a determinant factor to prevent HIV/AIDS.
Edukasi Faktor Risiko Kecacingan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah Pesisir Jambula Armaijn, Liasari; Darmayanti, Dewi; Nurhidayat, Rochmat; Tamsil, Fauziah Auliah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i5.13630

Abstract

ABSTRAK Infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah (Soil Transmitted Helminthiases/STH) diperkirakan telah menginfeksi 1,5 milyar orang (24%) dari populasi penduduk dunia. Penularan terjadi akibat kotoran manusia yang mencemari tanah pada daerah dengan sanitasi yang buruk. Anak sekolah dasar merupakan kelompok yang paling berisiko menderita kecacingan karena faktor anak tidak mencuci tangan sebelum makan dan sesudah Buang Air Besar (BAB), kebersihan kuku, jajan sembarangan dan perilaku BAB Sembarangan (BABS). Kecacingan dapat mengganggu kecerdasan dan gizi anak sehingga menjadi salah satu penyebab stunting atau gangguan pertumbuhan anak. Salah satu upaya pencegahan adalah melalui edukasi tentang faktor-faktor penyebab kecacingan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada siswa sekolah dasar. Untuk meningkatkan pengetahuan dan derajat kesehatan pada siswa sekolah dasar di pesisir Jambula, sehingga membantu menurunkan angka kesakitan dan mencegah terjadinya kecacingan pada siswa anak sekolah dasar. Dilakukan dengan edukasi dan simulasi PHBS pada 90 orang siswa SDN 65 Jambula. Dari kegiatan pengabdian ini didapatkan 80 anak dengan pengetahuan baik dan 10 anak dengan pengetahuan kurang. Disimpulkan bahwa masih dibutuhkan peningkatan pengetahuan guna mencegah perkembangan kecacingan. Kata Kunci: Kecacingan, Pesisir, Jambula  ABSTRACT Soil Transmitted Helminthiases/STH had been infected 1,5 milion people (24%) of world population. The transmission caused contaminated land by human faeces at poor sanitation areas. Primary school children are the most highly risk population to infected STH because lack washed hand behavior before eating and after defecation, random snacks and open defecation. Helminthiases can decrease the inteligance and nutrision than became causes of stunting. One of the efforts to prevent helminthiases by education about the factors causes helminthiases with clean and healthy behaviour to primary school children. Purpose to increase the knowledge and health degree of children at primary school in the Jambula coastal area, thereby helping to reduce the morbidity and preventing helminthiases  at primary school children. Carried out by education and simulation about clean and healthy behaviour to 90 primary school children. 80 primary school children had good knowledge and 10 primary school children had poor knowledge. There is still a need for increased knowledge to prevent helminthiases. Keywords: Helminthiases, Coast, Jambula
Edukasi tentang HIV/AIDS pada Siswa SMA Negeri 1 Ternate Armaijn, Liasari; Darmayanti, Dewi
Jurnal Surya Masyarakat Vol 6, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.6.2.2024.135-139

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) was a virus who infected white blood cells caused human immune system deficiency. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) was a disease with syndrome caused by Immunodeficiency Virus (HIV). Even fluctuative but Indonesian data of HIV/AIDS keep increase every year. In the past eleven years, cases of HIV in Indonesia been in the highest cases at 2019 with 50.282 cases. In North Maluku, new cases of HIV/AIDS on September become 140 cases and cumulative data was 1.325 cases. In Ternate, there were 641 cases of HIV/AIDS which 135 people died. Data shows that HIV/AIDS cases increase on household and productive ages. If the incubation of HIV/AIDS was 8-10 years than infection must be on school ages. Therefore, education on school period become a determinant factor to prevent HIV/AIDS.
KARAKTERISTIK INFEKSI SALURAN KEMIH PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD Dr. H. CHASAN BOESOIRIE TERNATE Warnangan, Faridha; Ambar, Edwin; Armaijn, Liasari
Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 6 (2024): Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan infeksi kedua tersering pada tubuh manusia setelah infeksi saluran pernafasan yang dilaporkan sebanyak 8,3 juta kasus per tahun. Di Indonesia kejadian ISK masih cukup banyak sekitar 180.000 kasus baru pertahun. Usia, jenis kelamin, pendidikan, Diabetes Melitus, batu saluran kemih, dan kehamilan merupakan faktor risiko terhadap kejadian ISK. Penelitian terkait karakteristik ISK di Maluku Utara belum pernah dilakukan. Tujuan : Untuk mengetahui karakteristik ISK pada pasien rawat inap di RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate Metode: Penelitian deskriptif dengan menggunakan data rekam medik pasien ISK yang di rawat inap tahun 2017-2020 dengan menggunakan rumus slovin untuk pengambilan sampelnya. Hasil: Dari 218 pasien ISK diperoleh 25,2% pada usia 25-44 tahun, 75,2% perempuan, 38,5% pada tingkat pendidikan SMA, 94,5% tidak memiliki riwayat DM, 96,8% tidak memiliki riwayat batu saluran kemih dan 95,7% pada wanita tidak hamil. Simpulan: Karateristik ISK pada pasien rawat inap di RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate sebagian besar pada usia 25-44 tahun, perempuan, tingkat pendidikan SMA, tidak memiliki riwayat Diabetes Melitus, tidak memiliki riwayat batu saluran kemih, dan pada wanita yang tidak hamil.
Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu dalam Upaya Pencegahan DBD di Puskesmas Kalumata Kecamatan Ternate Selatan Habiba Sangka, Nur; Armaijn, Liasari; Hakim Husen, Abd
Mutiara: Multidiciplinary Scientifict Journal Vol. 3 No. 1 (2025): Multidiciplinary Scientifict Journal
Publisher : Al Makki Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57185/mutiara.v3i1.319

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan infeksi virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes, dengan pengetahuan ibu berperan penting dalam pencegahannya. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kalumata, Kecamatan Ternate Selatan, di mana angka kejadian DBD cukup tinggi. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu dalam pencegahan DBD. Metode yang digunakan adalah desain observasional deskriptif dengan pendekatan cross-sectional, melibatkan 100 ibu yang datang berobat pada September-Oktober 2021. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 39% responden berusia 26-35 tahun, 54% berpendidikan SMA, dan 69% bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pengetahuan ibu tentang pencegahan DBD berada pada kategori cukup (67%), sikap baik (97%), dan perilaku cukup (70%). Mayoritas ibu di Puskesmas Kalumata memiliki pengetahuan yang cukup, sikap baik, dan perilaku yang memadai dalam upaya pencegahan DBD. Kesimpulannya, meskipun pengetahuan dan sikap ibu tergolong baik, perilaku pencegahan masih perlu ditingkatkan. Penelitian ini merekomendasikan perlunya edukasi dan sosialisasi lebih lanjut mengenai pencegahan DBD untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan preventif di masyarakat.
Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Pasien Kusta Di Puskesmas Kalumata Rompis, Kiky Frederik; Armaijn, Liasari; Hidayat, Ferdian
Action Research Literate Vol. 9 No. 5 (2025): Action Research Literate
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/arl.v9i5.2952

Abstract

Kusta merupakan masalah kesehatan yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk sosial dan ekonomi. Di Kota Ternate, wilayah kerja Puskesmas Kalumata mencatat angka kejadian kusta tertinggi dibandingkan wilayah lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap pasien terhadap penyakit kusta. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif observasional dengan pendekatan total sampling, melibatkan 32 pasien kusta yang telah menyelesaikan pengobatan serta memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang mencakup aspek pengetahuan dan sikap pasien terhadap kusta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kasus kusta terjadi pada usia 15 tahun ke atas dan mayoritas penderita berjenis kelamin laki-laki. Jenis pekerjaan terbanyak adalah wiraswasta dan tidak bekerja, sedangkan tingkat pendidikan pasien umumnya setara SMA. Secara keseluruhan, seluruh pasien memiliki pengetahuan yang baik dan menunjukkan sikap yang positif dalam menghadapi penyakit kusta.
Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu dalam Upaya Pencegahan DBD di Puskesmas Kalumata Kecamatan Ternate Selatan Habiba Sangka, Nur; Armaijn, Liasari; Hakim Husen, Abd
Mutiara: Multidiciplinary Scientifict Journal Vol. 3 No. 1 (2025): Mutiara: Multidiciplinary Scientifict Journal
Publisher : Al Makki Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57185/mutiara.v3i1.319

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan infeksi virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes, dengan pengetahuan ibu berperan penting dalam pencegahannya. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kalumata, Kecamatan Ternate Selatan, di mana angka kejadian DBD cukup tinggi. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu dalam pencegahan DBD. Metode yang digunakan adalah desain observasional deskriptif dengan pendekatan cross-sectional, melibatkan 100 ibu yang datang berobat pada September-Oktober 2021. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 39% responden berusia 26-35 tahun, 54% berpendidikan SMA, dan 69% bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pengetahuan ibu tentang pencegahan DBD berada pada kategori cukup (67%), sikap baik (97%), dan perilaku cukup (70%). Mayoritas ibu di Puskesmas Kalumata memiliki pengetahuan yang cukup, sikap baik, dan perilaku yang memadai dalam upaya pencegahan DBD. Kesimpulannya, meskipun pengetahuan dan sikap ibu tergolong baik, perilaku pencegahan masih perlu ditingkatkan. Penelitian ini merekomendasikan perlunya edukasi dan sosialisasi lebih lanjut mengenai pencegahan DBD untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan preventif di masyarakat.
HUBUNGAN KEJADIAN KATARAK DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD DR. H. CHASAN BOESOIRIE Abdullah, Rizka Maulany; Yetrina, Yetrina; Armaijn, Liasari
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 8 No 3 (2025): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Katarak merupakan penyebab utama kebutaan di lndonesia sebesar 77,7%. Katarak juga merupakan penyebab gangguan penglihatan paling sering pada pasien Diabetes Melitus tipe 2 (DM tipe 2), karena enzim Aldose Reduktase (AR) mengkatalisis reduksi glukosa menjadi sorbitol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kejadian katarak dengan DM tipe 2 di RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate.Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan case control study hospital based, di RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate. Sampel pada penelitian ini terbagi dalam 37 kasus dan 37 kontrol, diambil menggunakan teknik simple random sampling, dan dilakukan uji analisis chi-square dan odds ratio. Hasil penelitian didapatkan frekuensi kejadian katarak yang menderita DM tipe 2 sebesar 31 pasien (62%) yang terbanyak pada usia > 45 tahun jenis kelamin perempuan. Terdapat hubungan kejadian katarak dengan DM tipe 2 dengan nilai p-value 0,000, dan penderita DM tipe 2 beresiko 6,5 kali lebih besar untuk terjadi katarak dibandingkan dengan pasien yang tidak menderita DM tipe 2. Kata kunci : Diabetes Melitus Tipe 2, Katarak, RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate DOI : 10.35990/mk.v8n3.p265-274
Analisis Faktor Risiko Kejadian Kelainan Refraksi pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Khairun Tahun 2023 Armaijn, Liasari; Do Toka, Wahyunita; Maulany Abdullah, Rizka
Alami Journal (Alauddin Islamic Medical) Journal Vol 8 No 1 (2024): JANUARY
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/alami.v8i1.39789

Abstract

Refractive error is a condition in which the optical system of the eye blocks the entry of light at one focal point on the retina, resulting in decreased vision. Risk factors such as genetics, environment, and gender can lead to refractive errors. This study aims to analyze the risk factors of refractive errors in Khairun University Medical students. This research is an analytic study with a cross-sectional approach conducted at the Faculty of Medicine, Khairun University, from March to April 2023. Sample collection using total sampling technique, then univariate and bivariate analysis using chi-square test. The instruments in this study used questionnaires and Snellen charts. The results showed that most ages were 17-18 years, as many as 55 people (59.1%), with the female gender as many as 86 people (92.5%). Based on the chi-square test, the results showed a significant relationship between reading distance and refractive errors p=0,043 Prevalence Risk (PR) CI 95% 2,400 (1,022-5,635) and duration of using mobile phones on the incidence of refractive errors p=0.047 PR CI 95% 2,437 (1,100-5,935). It can be concluded that among all the risk factors analyzed, reading distance and the duration of mobile phone use were found to be risk factors for reactive error in medical students.