Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Investigasi Laju Aliran Massa Sirkulasi Alami dalam Pipa Penukar Kalor pada Tangki Pendingin Untai Uji Fassip-02 Ver.1 Anggraini, Yeni; Juarsa, Mulya; Yuliaji, Dwi; Waluyo, Roy; Putra, Esa; Oktaviandi, Ryan; Moniaga, Prya; Maryadi, Shendy Akbar
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 15, No 1 (2024): JURNAL SIMETRIS VOLUME 15 NO 1 TAHUN 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/simet.v15i1.10698

Abstract

Fenomena sirkulasi alami terjadi karena adanya gabungan gaya Buoyancy dengan gaya hambatan friksi tanpa adanya intervensi dari gaya luar (listrik/mekanik). Besaran laju aliran massa penting ditentukan untuk analisis perubahan energi internal yang terjadi, demikian juag dengan rejim aliran yang terbentuk. Sehingga, tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mendapatkan karkteristik nilai laju aliran massa serta besaran bilangan Reynold pada aliran sirkulasi alami di dalam pipa penukar kalir di tangki pendingin. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan merubah kondisi awal setting temperatur air di dalam bagian tangki pemanas dengan variasi dari 50oC, 60oC dan 70oC. Eksperimen dilakukan selama 22 jam dan proses perekaman data menggunakan sistem akuisisi data dengan sampling rate satu data per detik dan pengambilan data difokuskan pada perubahan temperatur di inlet dan oulet pipa penukar kalor di dalam tangki pendingin, selain perubahan laju aliran volumetrik menggunakan flowmeter elektromagnetik direkam. Nilai laju aliran massa dipengaruhi oleh perbedaan temperatur berdasarkan data aliran sirkulasi alami yang diukur, sehingga semakin tinggi temperatur pada WHT maka rata-rata laju aliran massa sirkulasi alami pada kondisi tunak semakin tinggi dari 0.05348 kg/s menjadi 0.07890 kg/s. Rejim aliran pada temperature 50oC, 60oC dan 70oC merupakan aliran turbulen yang secara berturut-turut ditunjukkan dengan bilangan Reynold dari 4485, 6744, dan 7714. Hasil Analisa menunjukan bahwa perbedaan temperature antara bagian WCT dan WHT menetukan aliran sirkulasi alamiah, dimana semakin tinggi temperature atur WHT maka aliran sirkulasi alami nya semakin besar.
CHARACTERIZATION OF SPECIFIC HEAT CAPACITY OF WATER-ALUMINUM OXIDE-BASED NANOFLUIDS Waluyo, Roy; Deendarlianto, Deendarlianto; Indarto, Indarto; Yuliaji, Dwi; Kharisma, Sunandi; Maryadi , Shendy Akbar; Oktaviandi, Ryan; Juarsa, Mulya
Jurnal Rekayasa Mesin Vol. 16 No. 2 (2025)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/jrm.v16i2.2003

Abstract

Since the advent of nanofluids, engineers have expected major gains in thermal‐system efficiency. Yet a key property—specific heat capacity (Cp)—remains poorly understood, because Cp is not a single value but a spectrum governed by nanoparticle size, shape, material, and concentration. Deeper insight is essential, especially for natural‑circulation experiments that rely on accurately characterized working fluids. This study targets that gap by measuring the Cp of Al₂O₃–water nanofluids at mass fractions of 0.1, 0.2, and 0.3 wt%. Thirty-nanometer Al₂O₃ particles were dispersed in deionized water using magnetic stirring and ultrasonic processing. The nanofluid was heated in a thermostatic bath while temperature rise was tracked with thermocouples and a data‑acquisition system. Results reveal that relative Cp decreases as nanoparticle concentration increases and is also sensitive to fluid temperature. These findings clarify how concentration and temperature jointly shape the thermal behavior of Al₂O₃ nanofluids, guiding for design high‑performance natural‑circulation loops and other heat‑transfer applications.
Karakterisasi Temperatur Komponen Pendingin Untai FASSIP-01 Mod.1 Oktaviandi, Ryan; Irawan, Rudi; Juarsa, Mulya; Giarno, .
ALMIKANIKA Vol 4 No 3 (2022): Juli
Publisher : UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/almikanika.v4i3.7836

Abstract

Nuklir dapat berperan sebagai sumber energi alternatif yang dapat menunjang pasokan energi listrik nasional, maka oleh karna itu pemerintah peerlu mempertimbangkan agar dapat segera dibangunkan Pembangkit Listerik Tenaga Nuklir (PLTN). Akan tetapi adapun peristiwa kecelakaan yang terbaru di Fukushima Daiichi Jepang, yang disebabkan dari bencana alam berupa gempa bumi dan tsunami mengakibatkan sistem pendinginan reaktor yang tidak aktif, dikarnakan kegagalan pompa dan terbenamnya genset atau pendingin darurat tersebut Tidak berfungsi. Sistem untai FASSIP (FAsilitas Simulasi SIstem Pasif) adalah salah satu konsep keselamatan dalam reactor nuklir yang memanfaatkan proses sirkulasi alam dalam membuang panas yang dihasilkan oleh teras reactor untuk mendinginkan teras dan melindungi bejana reactor. Berdasarkan hasil yang didapat maka bisa diambil kesimpulan bahwa tekanan pada RCS dapat mempengaruhi temperature yang dihasilkan, performa terbaik RCS dalam penyerapan panas pada tekan 1,5 Bar dengan capaian penyerapan ∆T cooler yang mencapai -3,38 oC. sedangkan pada tekanan 3 Bar dengan penyerapan panas ∆T cooler yang mencapai -3,06 oC sedangkan temperature tertinggi mencapai -2,94 oC dengan tekanan pada RCS 1,8 Bar.Kata kunci :  Keselamatan PLTN; Untai FASSIP-01.Mod.1; Penyerapan panas; Tekanan.