Novita Agnes, Yeni Lutfiana
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gambaran Gaya Hidup Yang Menyebabkan Penyakit Ginjal Kronik Di Ruang Hemodialisa RSUD Dr. R. Koesma Tuban Pratikaning Sari, Reza Sukma; Sumiatin, Titik; Su’udi; Novita Agnes, Yeni Lutfiana
Jurnal Mahasiswa Kesehatan Vol. 5 No. 1 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jumakes.v5i1.4943

Abstract

Di Indonesia penyakit ginjal kronik mengalami peningkatan. Faktor gaya hidup yang menyebabkan terjadinya penyakit Ginjal Kronik diantaranya adalah, mengkonsumsi obat herbal, mengkonsumsi  alkohol, kebiasaan merokok, kurang minum air putih, dan sering mengkonsumsi suplemen berenergi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor gaya hidup yang menyebabkan terjadinya penyakit ginjal kronik. Desain penelitian yaitu analisis deskriptif, dengan menggunakan pendekatan waktu cross sectional dengan teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling dengan sampel yang berjumlah 92 responden yaitu pasien di Ruang Hemodialisa. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data dengan uji frequencies.. Jenis penelitian ini menunjukkan dari 120 orang terdapat 92 orang yang sering mengkonsumsi minuman suplemen berenergi. Analisa deskriptif menggunakan tabel distribusi frekuensi dan presentase. variabel dependen dalam penelitian ini, yaitu kebiasaan mengonsumsi obat herbal, yaitu kebiasaan minum obat herbal, alkohol, kebiasaan merokok, kurang minum air, dan mengkonsumsi suplemen ber-energi. Berdasarkan Hasil Analis Deskriptif dengan menggunakan uji frequencies dari 92 responden ditemukan bahwa hampir seluruhnya pasien di Ruang Hemodialisa mengkonsumsi minuman suplemen yang berjumlah 75 orang (81,5%). Pada pasien penyakit ginjal kronik, penting bagi semua orang mengetahui memahami dan menerapkan gaya hidup yang sehat seperti mengetahui frekuensi mengkonsumsi obat herbal, minuman alkohol yang diperbolehkan dalam sehari, mengurangi kebiasaan merokok serta minum air putih yang cukup (8 gelas/hari) agar bisa mengurangi kejadian Penyakit Ginjal Kronik.
Analisis Faktor Kejadian TBC Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pencegahan Tb Paru Dengan Pendekatan Teori Lawrence Green Purwanti, Evi; Winarti, Eko; Haryuni, Sri; Novita Agnes, Yeni Lutfiana
Jurnal Mahasiswa Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2024): MARET 2024
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jumakes.v5i2.5537

Abstract

 Indonesia merupakan negara kedua yang memiliki kasus TBC terbanyak di dunia. Salah satuprovinsi di Kalimantan yang memiliki kasus TBC tertinggi adalah Kalimantan Barat. Kalimantan Baratmenjadi salah satu provinsi yang memiliki angka penyelesaian terendah. Rendahnya angka penyelesaiankasus TBC di Kalimantan Barat menyebabkan kasus TBC semakin meningkat. Penelitian ini dilakukanuntuk mengetahui faktor kejadian TBC yang berhubungan dengan perilaku pencegahan TBC paru. Jenispenelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 96 responden. Respondendalam penelitian ini adalah masyarakat Dusun Tanah Merah, Desa Sungai Kelik, Kecamatan NangaTayap, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat yang memiliki keluarga mengidap TBC. Data penelitiandikumpulkan menggunakan teknik kuesioner dan dianalisis menggunakan analisis univariat, bivariat,multivariat, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Adapun grand theory yang digunakan dalam penelitianini adalah teori Lawrence Green (1980). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengetahuantidak berpengaruh (0,129 > 0,05) terhadap perilaku pencegahan TBC paru, perilaku kesehatanberpengaruh signifikan (0,043 < 0,05) terhadap perilaku pencegahan TBC paru, sikap berpengaruhsignifikan (0,013 < 0,05) terhadap perilaku pencegahan TBC paru, tindakan berpengaruh signifikan(0,032 < 0,05) terhadap perilaku pencegahan TBC paru, persepsi berpengaruh signifikan (0,049 < 0,05)terhadap perilaku pencegahan TBC paru.