Maulana, Abas
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai, Kelentukan Tungkai Dan Panjang Tungkai Terhadap Kemampuan Tendangan Jauh Pada Atlet Sepakbola FIK UNM Maulana, Abas; Bismar, Ahmad Rum; Hasan, Muhammad Said
Journal of Sport Education, Coaching, and Health (JOCCA) Vol 3 No 4 (2022): Desember
Publisher : Sains Global Institut, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35458/jc.v3i4.1269

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan daya ledak otot tungkai, kelentukan tungkai dan panjang tungkai terhadap kemampuan tendangan jauh pada Atlet sepakbola Fakultas Ilmu Keolahragaan Univesitas Negeri Makassar. Metode penelitian ini yang digunakan adalah survei tes. Populasi penelitian ini adalah Atlet sepakbola Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar. Sampel yang digunakan sebanyak 30 Atlet, dan teknik pengambilan sampel adalah sampling purposive. Metode pengolahan data menggunakan statistik deskriptif, normalitas data, uji keofisien regresi, dan uji hipotesis dengan uji regresi sederhana dan ganda. Hasil analisis menujukkan adanya hubungan yang signifikan daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan tendangan jauh pada Atlet sepakbla Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar sebesar 0,617 atau 61,7%, adany hubungan antara panjang tungkai terhadap kemampuan tendangan jauh pada Atlet sepakbola Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar sebesar 0,643 atau 64,3% dan hubungan antara daya ledak tungkai, kelentukan tungkai dan panjang tungkai terhadap kemampuan tendngn jauh pada Atlet sepakbola Hasil analisis menunjukan adanya hubungan yang signifikan daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan tendangan jauh pada Atlet sepakbola Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar sebesar 0,558 atau 55,8%, adanya hubungan antara kelentukan tungkai terhadap kemampuan tendangan jauh pada Atlet sepakbola Fakultas Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar sebesar 0,881 atau 88,1%.
Integrating augmented reality with the e-IM3 structured thinking model to enhance problem-solving skills and learning interest in elementary spatial geometry Maulana, Abas; Murtafiah, Wasilatul; Handhika, Jeffry; Alvares, Joel I.
Jurnal Elemen Vol 11 No 4 (2025): October
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/jel.v11i4.32139

Abstract

This study addresses the need to improve fifth-grade students’ problem-solving skills and learning interest in spatial geometry—a topic often perceived as abstract and challenging—by developing an Augmented Reality (AR)-based instructional medium integrated with the e-IM3 (intelligent, meaningful, mindful, joyful) model. Grounded in the ADDIE framework, the research encompassed the analysis, design, development, implementation, and evaluation phases at SDN Kwadungan Lor, Ngawi, East Java. Initial analysis via diagnostic tests and teacher interviews confirmed low baseline performance and motivation levels. The resulting AR-e-IM3 media underwent expert validation and readability testing, achieving high validity scores (media: 3.79; problem-solving instrument: 3.42; and interest instrument: 3.98). A limited trial (n = 10) and a large-scale trial (n = 32) demonstrated strong practicality (88% and 84.5%, respectively). Effectiveness was evidenced by moderate N-Gain improvements in problem-solving skills (0.58 and 0.51) and learning interest (0.63 and 0.51). These findings indicate that the AR-e-IM3 integration successfully fosters engagement and meaningful learning, aligning with Generation Alpha’s digital learning preferences. This study underscores the potential of technology-enhanced affective–cognitive models in elementary mathematics education. The implications include the scalable adoption of such media to strengthen 21st-century competencies—particularly critical thinking, spatial reasoning, and intrinsic motivation—while supporting curriculum innovation in resource-constrained settings.