Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemanfaatan Pangan Lokal sebagai Sumber Pangan Alternatif di Gampong Ajee Cut Kecamatan Ingin Jaya Aceh Besar Pratama, Angga Satria; Akbar, Muhammad Hadi; Alfisyahri, Cut
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 8 No 1 (2024): JANUARI - JULI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/integritas.v8i1.4332

Abstract

Pemerintah aceh terus memastikan tingkat konsumsi berdasarkan kebutuhan kalori menjadi salah satu instrumen penting untuk menyiapkan cadangan pangan secara optimal. Secara umum, masyarakat Aceh masih dominan mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok, dimana beras menjadi kebutuhan kalori yang paling besar dikonsumsi yaitu 1.030 kkal/kapita/hari dalam 5 tahun terakhir. Gampong Ajee Cut merupakan salah satu gampong yang terletak dikawasan administrasi Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar, dengan jarak gampong ke kecamatan sekitar 2,05 km. Gampong Ajee Cut memiliki tiga dusun, dengan total jumlah penduduk sebanyak 634 jiwa yang terdiri dari 317 berjenis kelamin laki-laki dan 317 perempuan. Pelaksanaan kegiatan pemanfaatan pangan lokal sebagai sumber pangan alternatif di Gampong Ajee Cut Kecamatan Ingin Jaya Aceh Besar, dilakukan dengan beberapa tahapan meliputi: survei lokasi, pelaksanaan sosialisasi dan evaluasi. Materi disampaikan dengan bahasa yang mudah dan tidak terlalu formal, sehingga terlihat dengan jelas antusiame masyarakat dalam kegiatan ini. Proses diskusi berjalan baik, masyarakat bisa bertanya langsung dari penjelasan materi yang disampaikan, tanpa harus menunggu materi selesai dipaparkan dulu, sehingga diakhir pemaparan materi masyarakat sudah mengetahui dan memahami materi yang disampaikan. Pemateri sebelum menutup kegiatan mengevaluasi kembali keberhasilan sosialisasi dengan bertanya langsung kepada masyarakat, sebagian masyarakat menjawab dengan tepat semua pertanyaan dari pemateri. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjalan dengan baik, pemberian informasi mengenai pemanfaatan pangan lokal sebagai sumber pangan alternatif merupakan sebuah langkah awal yang ditempuh, diharapkan dapat terlaksana dengan baik, sehingga kedepan pemenuhan kebutuhan gizi seimbang terus meningkat dan akan muncul beragam variasi makanan alternatif pangan lokal yang bisa dikonsumsi bersama keluarga.
Penguatan Desa Proiklim Melalui Zero Waste dan Ketahanan Pangan di Desa Karang Buah Kabupaten Barito Kuala Nabila, Siti; An'Amta, Dimas Asto Aji; Rahmah, ST.; Rahul, Muhammad; Ruswati, Anis; Noor, Hakiki; Ru'yah, Rabiatul; Akbar, Muhammad Hadi
Hayak Bamara: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Prodi Sosiologi FISIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In 2022 Karang Buah Village was appointed by Barito Kuala Regency to become a Proiklim Lestari Village, but to raise the status to become a Climate Village must pass through many stages, one of which is the problem of waste. Although the community has an awareness not to throw garbage in the river, the absence of TPS and waste bank means that people often burn garbage as a final solution for waste disposal. This is a challenge to implement Desa Iklim, as it contradicts the Proiklim principle. The solution in the form of a program is present not only to overcome waste management problems, but also to strengthen the Proiklim Village. The waste decomposition period education sign program was created to educate the community, the sign was then placed in front of the village office. The eco enzyme socialization and training program, as well as the ecobrick garden were made to provide solutions in managing waste, for the eco enzyme program in collaboration with Eco Enzyme Nusantara South Kalimantan and carried out at the village hall, while the ecobrick garden program was made using waste obtained from mutual cooperation and the results were placed at SDN Karang Buah. The hydroponic cultivation program was created to strengthen food security by providing another solution in cultivating plants, the cultivation pilot was placed at the village office. Finally, a storytelling program with the theme of protecting the environment was created as an early education to protect the environment, this program was implemented at SDN Karang Buah. The successful achievement of the programs that have been implemented can be seen from the survey given to the community. The results showed that more than 90% of the community agreed that the program provides long-term benefits for the community and village.