Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Masyarakat Adat Balai Kiyu : Menghadapi Ancaman Eksistensi Di Tanah Sendiri Dimas Asto Aji An’Amta; Ismar Hamid; Muhammad Luthfi Fahrizan
RESIPROKAL: Jurnal Riset Sosiologi Progresif Aktual Vol 2 No 1 (2020): Juni
Publisher : Prodi Sosiologi Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/resiprokal.v2i1.25

Abstract

The Balai Kiyu Indigenous People are the Dayak indigenous people who have long occupied the Meratus mountain region in South Kalimantan. These indigenous people have problems that will threaten their existence. The problem is not internal, but external parties overshadowing communal well-being. This study aims to analyze the threats that will be faced by the Balai Kiyu Indigenous Peoples to their existence and is expected to represent the threats that will be faced by indigenous peoples along the Meratus mountains. Based on the research results obtained, the threat to the existence of the Indigenous Peoples Kiyu Centers among them is, first, the boundaries of indigenous territories so far that has not been authorized by the regional or central government, making them very vulnerable communities. Secondly, the highly educated generation slowly began to abandon local wisdom that had been running for decades from its negative effects. Third, the Omnibus Law Bill on the Labor Copyright Act will clarify that indigenous peoples in the future will only be named, because of the loss of communal ownership rights so far.
Analisis Lirik Lagu Jogja Hip Hop Foundation (Jhf) Sebagai Salah Satu Media Gerakan Sosial Dimas Asto Aji An’Amta, Laila Azkia
PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi) Vol 1, No 2 (2019): (Mei)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.431 KB) | DOI: 10.20527/padaringan.v1i2.3024

Abstract

Idealisme yang selalu dimiliki setiap insan intelektual adalah cara mereka menjalani hidup dan mengambil sikap. Idealisme yang dimiliki individu dan bergerak menjadi kolektifitas dalam mengambil sikap pada kehidupan menjadikannya sebuah gerakan secara sosial. Gerakan sosial tersebut mempunyai beragam cara untuk menjadikan idealismenya tercermin dalam kehidupan nyata. Bermacam cara itulah yang merepresentasikan seseorang agar idealismenya tertuang pada karya nyata maupun dalam aksi nyata. Pada peneilitian ini mecoba memahami gerakan social dibalik karya seni yang dituangkan oleh Jogja Hip Hop Foundation berupa musik. Karya-karya music mereka penulis buka dengan melihat pemilihan lirik pada setiap lagu yang mereka kreasikan dengan campuran aliran hip hop dan music jawa. Pencampuran genre musik inilah membuat uniknya JHF dalam mengkreasikan karyanya sekaligus menyelipkan gerakan untuk membumikan, melestarikan dan mempertahankan setiap budaya Yogyakarta..
Street Clown Phenomenon: Contradictory Presence of Beggars Dressed In Character Costumes In Banjarmasin City Mochamad Dicky Aldi Saputra; Dimas Asto Aji An'Amta
International Journal of Politic, Public Policy and Environmental Issues Vol. 2 No. 02 (2022)
Publisher : Wadah Inovasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53622/ij3pei.v2i02.140

Abstract

Banjarmasin has a serious problem with unemployment. According to data from the Central Statistics Agency (BPS) of the City of Banjarmasin, the togetherness rate in the city of Banjarmasin rose by 0.78 percent between 2019 and 2021, with the COVID-19 pandemic playing a role. This forces individuals to adapt in order to continue facing life's challenges. One of the occupations chosen by the residents of Banjarmasin is that of the street performer. The concept used by street clowns in the city of Banjarmasin originated from the criteria of clowns themselves, which is that the clown is a supporting character by displaying interesting, funny, and endearing choreography and is now a clown who only sits while displaying facial expressions that beg for mercy from people. This study seeks to determine the motivations behind a person's decision to become a street clown and the significance of their emergence. The researcher employs Max Weber's Social Action theory and Abraham Maslow's Hierarchy of Needs theory in the analysis. This study employs a phenomenological research methodology. According to the findings of this study, someone becomes a street clown because one of their needs is unmet. Moreover, the public considers the presence of street clowns to be extremely disturbing. Since their practise has reached a crossroads. Therefore, it can endanger both motorists and clowns. Some consider street clowns beggars due to their practice of displaying a pitiful face to solicit money from the community. But the children had a different perspective; whatever face the clown saw was entertaining to them. This implies that the street clown has multiple meanings, depending on how the actor interprets the street clown's actions.
JUKUNG SEWANGI: REPRESENTASI IDENTITAS LOKAL PERAHU TRADISONAL DARI KALIMANTAN SELATAN Arif Rahman Hakim; Dimas Asto Aji An'Amta; Muhammad Huda Inayaturrahmanc; Muhammad William Syabani; Siti Nabila
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 12, No 2 (2022): Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Prodi PPKn ULM dan AP3KnI Kal-Sel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kewarganegaraan.v12i2.14879

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan kekhasan dari Jukung Sewangi, salah perahu tradisonal yang berasal dari Kalimantan Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif diskriptif. Lokasi penelitian bertempat di Desa Pulau Sewangi dengan durasi penelitian selama bulan April-September tahun 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekhasan Jukung Sewangi lahir dari kearifan masyarakat terhadap sumbardaya dan budaya setempat. Kekhasan Jukung Sewangi tersebut bisa dikenali melalui penggunaan bahan pembuatan jukung yang terbuat dari kayu-kayu yang memiliki kualitas di bawah kayu Ulin; pembuatan yang lebih fokus pada proses marubing dan manambit; dan hasil akhir yang mengutamakan bentuk jukung yang menarik secara tampilan. Pada kesimpulannya, kekhasan Jukung Sewangi ini merupakan bagian dari identitas lokal yang bernilai dalam memahami kebudayan jukung tradisonal dari Kalimantan Selatan.
Analisis Konflik Vertikal Pertambangan Emas Tanpa Izin di Desa Kalirejo Kabupaten Kulon Progo Dimas Asto Aji An' Amta
PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi) Vol 5, No 02 (2023): PADARINGAN : Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/pn.v5i02.8259

Abstract

The period from 1995 to 2001 was the heyday of the people of Kalirejo Village as gold miners. After the victory, the gold yields decreased slowly, and made the village community, especially landowners, choose to rent their land to newcomers. The participation of newcomers then creates problems for the village: This study dismantles the dynamics of the conflict that occurred in Kalirejo Village and looks at the positive side of the conflict using Lewis Coser's concept. The author uses a qualitative method, namely descriptive analytic with a collective case study strategy to look at the conflicts that occurred in the period from 2009 to 2014 From these conflicts there are positive sides which are then used as learning by the village community as the basis for making regulations at the hamlet level. The roots of the conflict so far are fighting over productive economic resources and unclear policies from local governments regarding PETI activities.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI KELURAHAN MUARA BAKANON KABUPATEN MURUNG RAYA Siti Karlina; Ismar Hamid; Dimas Asto Aji An'amta
Huma: Jurnal Sosiologi Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Prodi Sosiologi FISIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/h-js.v1i1.2

Abstract

Kesejahteraan pada bidang ekonomi merupakan hal yang diinginkan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Maka dari itu pemerintah Indonesia mengeluarkan program yang menyasar pada pemberdayaan ekonomi yakni Program keluarga Harapan (PKH). Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui pentingnya Program Keluarga Harapan (PKH) bagi masyarakat di Kelurahan Muara Bakanon. (2) Mengetahui strategi pemberdayaan masyarakat melalui Program Keluarga Harapan (PKH) di Kelurahan Muara Bakanon. (3) mengetahui dampak Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Muara Bakanon.Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ditempuh dalam dua tahap, yakni desk review dan penelitian lapangan dengan instrument observasi partisipan dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan Program Keluarga Harapan (PKH) menciptakan perubahan yang positif kepada masyarakat yakni memberikan harapan untuk hidup lebih baik dengan bersekolah tanpa mengkhawatirkan masalah ekonomi, maka permasalahan sosial ekonomi di Muara Bakanon dapat teratasi. Strategi pemberdayaan Program Keluarga Harapan (PKH) masih belum memenuhi standar ideal, beberapa aspek penting dalam pemberdayaan masyarakat belum terpenuhi, seperti pengembangan kelembagaan kelompok, penyediaan informasi tepat guna, dan pengembangan usaha produktif belum terealisasi. Program Keluarga harapan (PKH) di Muara Bakanon terlihat menerapkan strategi relief and welfare, yakni strategi yang lebih mengutamakan pada kekurangan dan kebutuhan setiap individu dan masyarakat. Selanjutnya Program Keluarga Harapan (PKH) di Kelurahan Muara Bakanon mampu menghasilkan dampak enabling, yakni pemberdayaan masyarakat melalui Program Keluarga Harapan (PKH) mampu mendorong dan memotivasi, serta membangkitkan kesadaran masyarakat untuk berdaya melalui pendidikan, kemudian belum ada ketercapaian dalam dampak empowering dan protecting.
Peran Dinas Sosial Dalam Mendampingi Masyarakat Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Kota Banjarbaru Khairil Makky; Arif Rahman Hakim; Dimas Asto Aji An’amta
Huma: Jurnal Sosiologi Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Prodi Sosiologi FISIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/h-js.v2i1.37

Abstract

Keberadaan anak jalanan sering di anggap sebagai suatu permasalahan, menjawab permasalahan ini Pemerintah Kota Banjarbaru menghadirkan kebijakan yang bernama Rumah Singgah Berkarakter program ini berfokus dalam menangani permasalah masyarakat yang berada pada kondisi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan bentuk kegiatan Rumah Singgah Berkarakter, serta melihat peran Dinas Sosial dalam pendampingan PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial) Rumah Singgah Berkarakter di Banjarbaru. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian dilaksanakan di Rumah Singgah Berkarakter Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendampingan sosial yang dilakukan oleh pekerja sosial sebagai berikut: (1) Pemungkinan atau Fasilitas yakni pemberian pengalaman pembelajaran hidup dan motivasi dari pekerja sosial di Rumah Singgah Berkarakter; (2) Penguatan yakni hasil Asasmen yang telah dilakukan oleh pekerja social apa yang di inginkan oleh PPKS maka pihak Rumah Singgah atau Dinas Sosial akan merekomendasikan mereka sesuai dengan apa yang di inginkan oleh Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial PPKS; (3) Perlindungan yakni Dinas Sosial dan Rumah Singgah Berkarakter yang telah bekerja sama dengan instansi dan lembaga-lembaga untuk membatu menyelesaikan masalah terhadap PPKS; dan (4) Pendukung yakni instansi dan lembaga-lembaga yang turut ikut serta membantu PPKS yang menjadi sumber dana untuk mendukung agar permasalahan terhadap PPKS bisa di selesaikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendampingan sosial yang dilakukan kepada PPKS memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri dan menjadi pribadi yang lebih baik.
Interaksi Sosial Dalam Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Pada Mahasiswa FISIP ULM Amelia Rahmawati; Khairussalam; Dimas Asto Aji An’amta
Huma: Jurnal Sosiologi Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Prodi Sosiologi FISIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/h-js.v2i1.41

Abstract

Pandemi menjadi momok terberat bagi semua kalangan khususnya pada dunia pendidikan, proses interaksi yang terjadi antar mahasiswa menjadi kurang efisien. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan dampak dari perubahan interaksi sosial dalam pembelajaran daring pada mahasiswa FISIP ULM. Teknik pengumpulan data yang digunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian berada di FISIP ULM yang beralamat Jln. Brigjen H. Hasan Basri, Pangeran, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat suatu pergolakan di dalam diri mahasiswa tentang perkuliahan daring. Ada sebuah penolakan dan penerimaan yang dilalui mahasiswa selama masa perkuliahan, dalam bentuk proses pembelajaran. Cara baru yang ditetapkan membuat mahasiswa harus selalu menyesuaikan diri dalam setiap keadaan. Rasa canggung yang meliputi diri mereka ketika perkuliahan luring kembali dilaksanakan menjadi sebuah penyesuaian baru yang lagi-lagi harus mereka hadapi. Metode hybrid yang dilaksanakan universitas untuk menanggulangi masalah terdampak covid-19 menimbulkan pengelompokan pada mahasiswa pada kategori yang merasa diuntungkan dan tidak diuntungkan. Mahasiswa yang merasa diuntungkan dipenuhi mahasiswa yang memiliki pekerjaan sampingan, dimana mereka merasa diuntungkan ketika kuliah online, karena mereka merasa lebih mudah untuk mengatur waktu. Mereka dapat bekerja sambil mengikuti kelas yang dilaksanakan via zoom di mana saja selama tidak harus menghidupkan kamera. Berbeda dengan golongan mahasiswa yang merasa tidak diuntungkan, mereka yang berada pada kategori ini merasa perkuliahan secara daring membuat mereka kurang maksimal memahami materi dan secara sosial mereka merasa sangat dibatasi, hal ini membuat mereka kurang bisa mengekpresikan dirinya.
STUDI MODAL SOSIAL PADA PENAMBANG EMAS TRADISONAL DI KELURAHAN MUARA BAKANON Hazral Patma Jaya; Dimas Asto Aji An'Amta
Multikultural: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 1 No. 1 (2023): Multikultural: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Program Studi Sosiologi, FISIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/multikultural.v1i1.55

Abstract

The background of this research is related to the existence of traditional gold mining activities carried out by the people of Muara Bakanon village on the Barito river, by looking at the Social Capital they use during mining activities. This study aims to find out how Social Capital is used by miners in carrying out traditional gold mining activities in Muara Bakanon Village. The method used in this research is descriptive-qualitative to provide a detailed description based on the facts found. The results of the findings in the field found that Social Capital in the form of values, norms, beliefs and social networks plays an important role in supporting relationships and relationships between miners during mining activities. If the Social Capital was not used during mining activities, perhaps this traditional gold mining would not survive until now and the relations and solidarity of the miners would not be formed in it.
WALHI DAN #SAVEMERATUS (MOBILISASI SUMBERDAYA GERAKAN SOSIAL) Azmi Riyadi; Dimas Asto Aji An'Amta
Multikultural: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 1 No. 1 (2023): Multikultural: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Program Studi Sosiologi, FISIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/multikultural.v1i1.56

Abstract

The #SaveMeratus movement is an environmental initiative aimed at protecting the Meratus Mountains from harmful exploitation and preserving all aspects within it. The movement involves various efforts, such as protest demonstrations, petition gathering, online campaigns, and legal actions. One organization contributing to this movement is Walhi Kalsel, actively participating in activities related to the #SaveMeratus cause. The key factor in this movement is resource mobilization, and this research aims to describe how Walhi Kalsel mobilizes resources in its contribution to the #SaveMeratus movement. The theoretical framework employed is resource mobilization theory. This study adopts a qualitative-descriptive method and a case study approach. The findings reveal significant factors supporting the #SaveMeratus movement. In the context of social movement organizations, Walhi Kalsel aligns its values and principles with the struggle to #SaveMeratus. Leadership plays a crucial role, and Walhi Kalsel's leaders actively engage in the #SaveMeratus movement. Additionally, Walhi Kalsel successfully mobilizes various resources, including moral, cultural, human, organizational-social, and material resources to support the #SaveMeratus movement.