Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Prevalensi Diabetes Melitus Tipe 2 pada Pasien Tuberkulosis Rawat Inap di RS Royal Prima Medan Sitepu, Sadarita; Purba, Sonia Carol Ann Bandupaskah; Nadapdap, Faskanita Maristella; Sihombing, Herlina
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 10 (2024): Volume 6 Nomor 10 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i10.17041

Abstract

ABSTRACT Tuberculosis (Tb) is a disease caused by infection with the bacteria mycobacterium tuberculosis. This disease is transmitted through the air (airborne disease) from people with TB to healthy people. Talking, singing, or coughing expelled by a TB patient will release TB bacteria in the air so that transmission occurs. Indonesia's prevalence is 8.5% out of 10 million people worldwide with 850,000 people living with TB, stating that Indonesia ranks second in the world for TB patients. Diabetes mellitus is an increase in blood glucose levels that occurs because the body cannot produce insulin or can also be due to the use of insulin effectively. In 2021, Indonesia ranked 5th in the International Diabetes Federation (IDF) Atlas, with 19.5 million people with diabetes. This study uses to see and examine the prevalence rate of type 2 diabetes mellitus in hospitalized tuberculosis patients at Rs Royal Prima Medan on January 1 - December 31, 2023. Hyperglycemia can also occur due to taking isoniazid and rifampicin, as well as pyrazinamide which is difficult to control glucose levels. Induction of metabolism as well as lowering the level of sulfonylureas are ways of working of rifampicin that can cause hyperglycemia. A weak immune system contributes to the spread of infectious diseases, such as pulmonary tuberculosis. Both innate and adaptive immunity respond more slowly in people with type 2 diabetes. This study used Cross Sectional with Descriptive method by collecting data on medical records at Rs. Royal Prima. Royal Prima. The analysis carried out for the results using SPSS by looking at frequency statistics. The results of the study on the characteristics of the sample found that the most age of this sample was >50-60 as many as 21 people (27.3%), men became the majority in this study, namely 50 people with a percentage of 64.9%, all samples were diagnosed with Tuberculosis (100%), as well as Tuberculosis samples who were positive for Type 2 Diabetes Mellitus as many as 34 people (44.2%). Keywords: Tuberculosis, Diabetes Mellitus, Prevalence  ABSTRAK Tuberkulosis (Tb) merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri mycobacterium tuberkulosis. penyakit ini ditularkan melalui udara (airborne disease) dari penderita TB ke orang sehat. Berbicara, menyanyi, atau batuk yang dikeluarkan oleh penderita TB akan melepaskan bakteri TB di udara sehigga terjadi penularan. Prevalensi Indonesia menduduki angka 8,5% Dari 10 juta orang diseluruh dunia dengan 850.000 orang yang hidup dengan TB hal tersebut menyatakan bahwa Indonesia menempati peringkat kedua di dunia untuk pasien TB. Diabetes melitus ialah peningkatan kadar glukosa pada darah yang terjadi karena tubuh tidak dapat menghasilkan insulin atau bisa juga akibat penggunaan insulin secara efektif. Pada tahun 2021, Indonesia mendapatkan peringkat ke-5 pada International Diabetes Federation (IDF) Atlas, sebesar 19,5 juta jumlah penderita Diabetes. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat dan meneliti angka prevalensi Diabetes Melitus tipe 2 Pada Pasien Tuberkulosis rawat inap di Rs Royal Prima Medan pada 1 Januari – 31 Desember 2023. Hiperglikemia juga dapat terjadi akibat mengkonsumsi isoniazid Dan Rifampisin, begitu pula dengan pyrazinamide yang sulit dalam mengontrol kadar glukosa. Induksi metabolisme serta menurunkan tingkat sulfonilurea merupakan cara kerja dari rifampisin yang dapat menyebabkan hiperglikemia. Lemahnya sistem kekebalan tubuh seseorang berkontribusi terhadap penyebaran penyakit menular, seperti tuberkulosis paru. Baik imunitas bawaan maupun imunitas adaptif merespons lebih lambat pada penderita diabetes tipe 2. Penelitian ini menggunakan Cross Sectional dengan metode Deskriptif dengan pengambilan data pada rekam medik di Rs. Royal Prima. Analisis yang dilakukan untuk hasil mengunakan SPSS dengan melihat statistik frekuensi. Hasil penelitian tentang karakteristik sampel didapati bahwasanya usia yang terbanyak dari sampel ini adalah >50-60 sebanyak 21 orang (27.3%), laki-laki menjadi mayoritas dalam penelitian ini yaitu sebanyak 50 orang dengan persentase 64.9%, seluruh sampel terdiagnosis Tuberkulosis (100%), Serta sampel Tuberculosis yang positif mengalami Diabetes Melitus Tipe 2 sebanyak 34 orang (44.2%).  Kata Kunci: Tuberkulosis, Diabetes Melitus, Prevalensi
Prevalensi Penyakit HIV/AIDS Dengan Tuberkulosis di Rumah Sakit Royal Prima Medan Januari – Desember 2023 Sitepu, Sadarita; Sihombing, Herlina; Nadapdap, Faskanita Maristella; Purba, Sonia Carol Ann Bandupaskah
Action Research Literate Vol. 8 No. 11 (2024): Action Research Literate
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/arl.v8i11.2342

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) menyerang sistem kekebalan tubuh manusia sehingga kemampuan tubuh untuk melawan berbagai penyakit menurun, sedangkan Aquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Tuberkulosis termasuk salah satu dari sepuluh penyebab utama infeksi dan kematian teratas di seluruh dunia. Tuberkulosis dan HIV/AIDS dapat terjadi secara bersamaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan mempresentasikan angka pasien HIV/AIDS yang terkena Tuberkulosis di Rumah Sakit Royal Prima Medan. Metode penelitian ini yaitu cross sectional. Sampel penelitian ini adalah pasien rawat jalan dan rawat inap, priode Januari – Desember 2023 yang menderita HIV/AIDS di Rumah Sakit Royal Prima Medan berjumlah 50 orang. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data melalui rekam medis, kemudian data dianalisis univariat secara deskriptif. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa mayoritas usia pasien HIV/AIDS dengan tuberkulosis di Rumah Sakit Royal Prima Medan berada pada kategori usia dewasa sebanyak 29 orang (58%) dengan rata-rata usia sebesar 34,92 tahun, laki-laki sebanyak 43 orang (86%), dan positif tuberkulosis (60%). Diharapkan para tenaga kesehatan dapat memberikan edukasi mengenai perilaku hidup bersih dan sehat, terutama masyarakat dengan status sosial ekonomi rendah untuk menghindari perilaku berisiko yang dapat meningkatkan risiko penularan penyakit seperti TB atau HIV..