Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Tinjauan pustaka mengenai tumor ovarium Hendrianto, Hendrianto; Ongko, Nicholas Xavier; Nadapdap, Faskanita Maristella; Tarigan, Setia Budi; Arhamni, Ade; Jansen, Jansen; Sopacua, Erwin; Artiani, Litri
Buletin Kedokteran & Kesehatan Prima Vol. 2 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/bkkp.v2i1.4173

Abstract

Tumor ovarium termasuk tumor yang perlu menjadi perhatian bagi masyarakat dan petugas kesehatan karena tumor ovarium yang bukan hanya dapat dijumpai pada semua kelompok usia, tetapi juga bisa menyebabkan kematian terutama pada kasus tumor ganas ovarium. Gejalanya yang tidak khas membuat tumor ovarium bisa saja tidak terdiagnosa pada stadium awalnya tetapi sudah terdiagnosa stadium lanjut pada saat diperiksa. Berbagai faktor resiko yang mungkin tidak disadari oleh wanita tersebut seperti adanya faktor riwayat keluarga, paritas, penggunaan kontrasepsi oral, dan faktor lingkungan, karena ternyata semua itu berperan untuk terjadinya tumor ovarium. Perlunya pemeriksaan yang tepat untuk mendiagnosa tumor ovarium dari stadium awal agar prognosis penderita menjadi lebih baik, dapat menurunkan jumlah penderita tumor ovarium dan sekaligus meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Perlunya informasi yang tepat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai tumor ovarium dan cara yang tepat untuk mencegah atau deteksi dini tumor ganas ovarium.
Prevalensi Diabetes Melitus Tipe 2 pada Pasien Tuberkulosis Rawat Inap di RS Royal Prima Medan Sitepu, Sadarita; Purba, Sonia Carol Ann Bandupaskah; Nadapdap, Faskanita Maristella; Sihombing, Herlina
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 10 (2024): Volume 6 Nomor 10 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i10.17041

Abstract

ABSTRACT Tuberculosis (Tb) is a disease caused by infection with the bacteria mycobacterium tuberculosis. This disease is transmitted through the air (airborne disease) from people with TB to healthy people. Talking, singing, or coughing expelled by a TB patient will release TB bacteria in the air so that transmission occurs. Indonesia's prevalence is 8.5% out of 10 million people worldwide with 850,000 people living with TB, stating that Indonesia ranks second in the world for TB patients. Diabetes mellitus is an increase in blood glucose levels that occurs because the body cannot produce insulin or can also be due to the use of insulin effectively. In 2021, Indonesia ranked 5th in the International Diabetes Federation (IDF) Atlas, with 19.5 million people with diabetes. This study uses to see and examine the prevalence rate of type 2 diabetes mellitus in hospitalized tuberculosis patients at Rs Royal Prima Medan on January 1 - December 31, 2023. Hyperglycemia can also occur due to taking isoniazid and rifampicin, as well as pyrazinamide which is difficult to control glucose levels. Induction of metabolism as well as lowering the level of sulfonylureas are ways of working of rifampicin that can cause hyperglycemia. A weak immune system contributes to the spread of infectious diseases, such as pulmonary tuberculosis. Both innate and adaptive immunity respond more slowly in people with type 2 diabetes. This study used Cross Sectional with Descriptive method by collecting data on medical records at Rs. Royal Prima. Royal Prima. The analysis carried out for the results using SPSS by looking at frequency statistics. The results of the study on the characteristics of the sample found that the most age of this sample was >50-60 as many as 21 people (27.3%), men became the majority in this study, namely 50 people with a percentage of 64.9%, all samples were diagnosed with Tuberculosis (100%), as well as Tuberculosis samples who were positive for Type 2 Diabetes Mellitus as many as 34 people (44.2%). Keywords: Tuberculosis, Diabetes Mellitus, Prevalence  ABSTRAK Tuberkulosis (Tb) merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri mycobacterium tuberkulosis. penyakit ini ditularkan melalui udara (airborne disease) dari penderita TB ke orang sehat. Berbicara, menyanyi, atau batuk yang dikeluarkan oleh penderita TB akan melepaskan bakteri TB di udara sehigga terjadi penularan. Prevalensi Indonesia menduduki angka 8,5% Dari 10 juta orang diseluruh dunia dengan 850.000 orang yang hidup dengan TB hal tersebut menyatakan bahwa Indonesia menempati peringkat kedua di dunia untuk pasien TB. Diabetes melitus ialah peningkatan kadar glukosa pada darah yang terjadi karena tubuh tidak dapat menghasilkan insulin atau bisa juga akibat penggunaan insulin secara efektif. Pada tahun 2021, Indonesia mendapatkan peringkat ke-5 pada International Diabetes Federation (IDF) Atlas, sebesar 19,5 juta jumlah penderita Diabetes. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat dan meneliti angka prevalensi Diabetes Melitus tipe 2 Pada Pasien Tuberkulosis rawat inap di Rs Royal Prima Medan pada 1 Januari – 31 Desember 2023. Hiperglikemia juga dapat terjadi akibat mengkonsumsi isoniazid Dan Rifampisin, begitu pula dengan pyrazinamide yang sulit dalam mengontrol kadar glukosa. Induksi metabolisme serta menurunkan tingkat sulfonilurea merupakan cara kerja dari rifampisin yang dapat menyebabkan hiperglikemia. Lemahnya sistem kekebalan tubuh seseorang berkontribusi terhadap penyebaran penyakit menular, seperti tuberkulosis paru. Baik imunitas bawaan maupun imunitas adaptif merespons lebih lambat pada penderita diabetes tipe 2. Penelitian ini menggunakan Cross Sectional dengan metode Deskriptif dengan pengambilan data pada rekam medik di Rs. Royal Prima. Analisis yang dilakukan untuk hasil mengunakan SPSS dengan melihat statistik frekuensi. Hasil penelitian tentang karakteristik sampel didapati bahwasanya usia yang terbanyak dari sampel ini adalah >50-60 sebanyak 21 orang (27.3%), laki-laki menjadi mayoritas dalam penelitian ini yaitu sebanyak 50 orang dengan persentase 64.9%, seluruh sampel terdiagnosis Tuberkulosis (100%), Serta sampel Tuberculosis yang positif mengalami Diabetes Melitus Tipe 2 sebanyak 34 orang (44.2%).  Kata Kunci: Tuberkulosis, Diabetes Melitus, Prevalensi
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II DI RSU ROYAL PRIMA MEDAN Nadapdap, Faskanita Maristella; Pangaribuan, Rindang Mardiana; Sitepu, Sadarita
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.36004

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit penyebabnya dipicu suatu bakteri yang bernama mycobacterium tuberculosis yang selalu menyerang pada bagian paru, tuberkulosis adalah suatu penyebab utama kematian pederita Diabetes Melitus diperkuat dengan adanya otopsi postmortem, menunjukkan bahwa 50%nya  tersebut juga menderita tuberculosis. Tujuan penelitian untuk mengetahui pravelensi TB paru dan diabetes Melitus tipe II, faktor yang mempengaruhi TB dan Diabetes melitus seperti dari faktor umur, jenis kelamin, pekerjaan. Jenis penelitian akan dipergunakanpada penelitian adalah Analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional study. Menjelaskan tentang analisis faktor yang mempengaruhi kejadian TB paru pada pasien penderita DM tipe 2 di RS Royal Prima. Anwar (Yafie 2016) metode purposive sampling teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu, alasan menggunakan teknik purposive sampling karena tidak semua sampel memiliki kriteria yang sesuai dengan penelitian. Hasil uji chi square p-value (0,336), p-value  maka, keputusan H1 diterima, berarti ada pengaruh yang nyata (signifikan) usia terhadap kejadian tuberkulosis paru pada penderita diabetes melitus tipe II, Hasil uji Chi square ditetapka p-velue (0,417)  karena p-value < maka H1 diterima berarti ada pengaruh kategori IMT terhadap kejadian  TB paru pada penderita Dm Tipe 2. Pasien DM Tipe 2 dengan TB paru dengan usia 40-59 tahun memiliki jumlah terbanyak 24 orang , kategori IMT 18,5-24,9 (normal) memiliki jumlah terbanyak 38 orang pasien DM Tipe 2 dengan TB paru  dengan HbA1c 5,7 (tinggi) memiliki jumlah terbanyak 41 orang ditemukan hubungan signifikan antara usia dengan DM Tipe 2 mengalami komplikasi TB paru, pasien dengan usia 40-59  tahun lebih memiliki resikoTuberkulosis merupakan penyakit penyebabnya dipicu suatu bakteri yang bernama mycobacterium tuberculosis yang selalu menyerang pada bagian paru, tuberkulosis adalah suatu penyebab utama kematian pederita Diabetes Melitus diperkuat dengan adanya otopsi postmortem, menunjukkan bahwa 50%nya  tersebut juga menderita tuberculosis. Tujuan penelitian untuk mengetahui pravelensi TB paru dan diabetes Melitus tipe II, faktor yang mempengaruhi TB dan Diabetes melitus seperti dari faktor umur, jenis kelamin, pekerjaan. Jenis penelitian akan dipergunakanpada penelitian adalah Analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional study. Menjelaskan tentang analisis faktor yang mempengaruhi kejadian TB paru pada pasien penderita DM tipe 2 di RS Royal Prima. Anwar (Yafie 2016) metode purposive sampling teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu, alasan menggunakan teknik purposive sampling karena tidak semua sampel memiliki kriteria yang sesuai dengan penelitian. Hasil uji chi square p-value (0,336), p-value  maka, keputusan H1 diterima, berarti ada pengaruh yang nyata (signifikan) usia terhadap kejadian tuberkulosis paru pada penderita diabetes melitus tipe II, Hasil uji Chi square ditetapka p-velue (0,417)  karena p-value < maka H1 diterima berarti ada pengaruh kategori IMT terhadap kejadian  TB paru pada penderita Dm Tipe 2. Pasien DM Tipe 2 dengan TB paru dengan usia 40-59 tahun memiliki jumlah terbanyak 24 orang , kategori IMT 18,5-24,9 (normal) memiliki jumlah terbanyak 38 orang pasien DM Tipe 2 dengan TB paru  dengan HbA1c 5,7 (tinggi) memiliki jumlah terbanyak 41 orang ditemukan hubungan signifikan antara usia dengan DM Tipe 2 mengalami komplikasi TB paru, pasien dengan usia 40-59  tahun lebih memiliki resikoTuberkulosis merupakan penyakit penyebabnya dipicu suatu bakteri yang bernama mycobacterium tuberculosis yang selalu menyerang pada bagian paru, tuberkulosis adalah suatu penyebab utama kematian pederita Diabetes Melitus diperkuat dengan adanya otopsi postmortem, menunjukkan bahwa 50%nya  tersebut juga menderita tuberculosis. Tujuan penelitian untuk mengetahui pravelensi TB paru dan diabetes Melitus tipe II, faktor yang mempengaruhi TB dan Diabetes melitus seperti dari faktor umur, jenis kelamin, pekerjaan. Jenis penelitian akan dipergunakanpada penelitian adalah Analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional study. Menjelaskan tentang analisis faktor yang mempengaruhi kejadian TB paru pada pasien penderita DM tipe 2 di RS Royal Prima. Anwar (Yafie 2016) metode purposive sampling teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu, alasan menggunakan teknik purposive sampling karena tidak semua sampel memiliki kriteria yang sesuai dengan penelitian. Hasil uji chi square p-value (0,336), p-value  maka, keputusan H1 diterima, berarti ada pengaruh yang nyata (signifikan) usia terhadap kejadian tuberkulosis paru pada penderita diabetes melitus tipe II, Hasil uji Chi square ditetapka p-velue (0,417)  karena p-value < maka H1 diterima berarti ada pengaruh kategori IMT terhadap kejadian  TB paru pada penderita Dm Tipe 2. Pasien DM Tipe 2 dengan TB paru dengan usia 40-59 tahun memiliki jumlah terbanyak 24 orang , kategori IMT 18,5-24,9 (normal) memiliki jumlah terbanyak 38 orang pasien DM Tipe 2 dengan TB paru  dengan HbA1c 5,7 (tinggi) memiliki jumlah terbanyak 41 orang ditemukan hubungan signifikan antara usia dengan DM Tipe 2 mengalami komplikasi TB paru, pasien dengan usia 40-59  tahun lebih memiliki resiko
Analysis of factors influencing re-visit intention of diabetes mellitus patients at dr. Pirngadi General Hospital Loren, Jeff; Zannah, Rafika; Hutauruk, Magdalena Julianni; Kuswani, Lili; Delfian, Taufik; Haryadi, Haryadi; Lumban Tobing, Andrico Napolin; Sopacua, Erwin; Arviandi, Rizki; Cisca, Anita Merry; Nadapdap, Faskanita Maristella; Putra, Kriswandy
Buletin Kedokteran & Kesehatan Prima Vol. 4 No. 1 (2025): March
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/bkkp.v4i1.7444

Abstract

Diabetes mellitus is a non-communicable disease that requires a long treatment so that patients have to take medication or visit the hospital more often, interest in repeat visits is a behavior that appears in response to objects that indicate a customer's desire to make a repeat purchase. The aim of the study was to find out whether the factors that determine interest in returning to diabetes mellitus patients at Pirngadi Hospital in Medan City in 2023. The research method uses a correlative descriptive design with a cross-sectional approach. The results showed that most of the respondents were male, namely 23 (51.1%), the education level of respondents who were high and medium had the same proportion, namely 18 (40%), the employment status of respondents was 30 (66.7%) working. Quality of service as many as 33 (73.3%) and as many as 28 (62.2%) families get high support. The results of the statistical chi-square test found that there was no significant relationship between gender and intention to revisit (p=0.155), there was no relationship between education and intention to revisit (p=0.371), there was no relationship between work and intention to revisit (p=0.828), there is a relationship between quality of service and interest in repeat visits (p=0.000). There is no relationship between family support and interest in repeat visits (p=0.000). This research is expected to be an evaluation material in improving health services related to the determinants of interest in repeat visits of patients with diabetes mellitus.
Prevalensi Penyakit HIV/AIDS Dengan Tuberkulosis di Rumah Sakit Royal Prima Medan Januari – Desember 2023 Sitepu, Sadarita; Sihombing, Herlina; Nadapdap, Faskanita Maristella; Purba, Sonia Carol Ann Bandupaskah
Action Research Literate Vol. 8 No. 11 (2024): Action Research Literate
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/arl.v8i11.2342

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) menyerang sistem kekebalan tubuh manusia sehingga kemampuan tubuh untuk melawan berbagai penyakit menurun, sedangkan Aquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Tuberkulosis termasuk salah satu dari sepuluh penyebab utama infeksi dan kematian teratas di seluruh dunia. Tuberkulosis dan HIV/AIDS dapat terjadi secara bersamaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan mempresentasikan angka pasien HIV/AIDS yang terkena Tuberkulosis di Rumah Sakit Royal Prima Medan. Metode penelitian ini yaitu cross sectional. Sampel penelitian ini adalah pasien rawat jalan dan rawat inap, priode Januari – Desember 2023 yang menderita HIV/AIDS di Rumah Sakit Royal Prima Medan berjumlah 50 orang. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data melalui rekam medis, kemudian data dianalisis univariat secara deskriptif. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa mayoritas usia pasien HIV/AIDS dengan tuberkulosis di Rumah Sakit Royal Prima Medan berada pada kategori usia dewasa sebanyak 29 orang (58%) dengan rata-rata usia sebesar 34,92 tahun, laki-laki sebanyak 43 orang (86%), dan positif tuberkulosis (60%). Diharapkan para tenaga kesehatan dapat memberikan edukasi mengenai perilaku hidup bersih dan sehat, terutama masyarakat dengan status sosial ekonomi rendah untuk menghindari perilaku berisiko yang dapat meningkatkan risiko penularan penyakit seperti TB atau HIV..
Tinjauan pustaka mengenai tumor ovarium Hendrianto, Hendrianto; Ongko, Nicholas Xavier; Nadapdap, Faskanita Maristella; Tarigan, Setia Budi; Arhamni, Ade; Jansen, Jansen; Sopacua, Erwin; Artiani, Litri
Buletin Kedokteran & Kesehatan Prima Vol. 2 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/bkkp.v2i1.4173

Abstract

Tumor ovarium termasuk tumor yang perlu menjadi perhatian bagi masyarakat dan petugas kesehatan karena tumor ovarium yang bukan hanya dapat dijumpai pada semua kelompok usia, tetapi juga bisa menyebabkan kematian terutama pada kasus tumor ganas ovarium. Gejalanya yang tidak khas membuat tumor ovarium bisa saja tidak terdiagnosa pada stadium awalnya tetapi sudah terdiagnosa stadium lanjut pada saat diperiksa. Berbagai faktor resiko yang mungkin tidak disadari oleh wanita tersebut seperti adanya faktor riwayat keluarga, paritas, penggunaan kontrasepsi oral, dan faktor lingkungan, karena ternyata semua itu berperan untuk terjadinya tumor ovarium. Perlunya pemeriksaan yang tepat untuk mendiagnosa tumor ovarium dari stadium awal agar prognosis penderita menjadi lebih baik, dapat menurunkan jumlah penderita tumor ovarium dan sekaligus meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Perlunya informasi yang tepat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai tumor ovarium dan cara yang tepat untuk mencegah atau deteksi dini tumor ganas ovarium.
Analysis of factors influencing re-visit intention of diabetes mellitus patients at dr. Pirngadi General Hospital Loren, Jeff; Zannah, Rafika; Hutauruk, Magdalena Julianni; Kuswani, Lili; Delfian, Taufik; Haryadi, Haryadi; Lumban Tobing, Andrico Napolin; Sopacua, Erwin; Arviandi, Rizki; Cisca, Anita Merry; Nadapdap, Faskanita Maristella; Putra, Kriswandy
Buletin Kedokteran & Kesehatan Prima Vol. 4 No. 1 (2025): March
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/bkkp.v4i1.7444

Abstract

Diabetes mellitus is a non-communicable disease that requires a long treatment so that patients have to take medication or visit the hospital more often, interest in repeat visits is a behavior that appears in response to objects that indicate a customer's desire to make a repeat purchase. The aim of the study was to find out whether the factors that determine interest in returning to diabetes mellitus patients at Pirngadi Hospital in Medan City in 2023. The research method uses a correlative descriptive design with a cross-sectional approach. The results showed that most of the respondents were male, namely 23 (51.1%), the education level of respondents who were high and medium had the same proportion, namely 18 (40%), the employment status of respondents was 30 (66.7%) working. Quality of service as many as 33 (73.3%) and as many as 28 (62.2%) families get high support. The results of the statistical chi-square test found that there was no significant relationship between gender and intention to revisit (p=0.155), there was no relationship between education and intention to revisit (p=0.371), there was no relationship between work and intention to revisit (p=0.828), there is a relationship between quality of service and interest in repeat visits (p=0.000). There is no relationship between family support and interest in repeat visits (p=0.000). This research is expected to be an evaluation material in improving health services related to the determinants of interest in repeat visits of patients with diabetes mellitus.
Relationship between Pulmonary TB Patient Behavior and Family Support with Treatment Adherence at Hospital in Indonesia Nadapdap, Faskanita Maristella; Syahputra , Chairul
Jurnal Perilaku Kesehatan Terpadu Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Perilaku Kesehatan Terpadu (Jupiter)
Publisher : Hasanuddin Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61963/jpkt.v2i2.61

Abstract

Estimates place the number of new cases of tuberculosis (TB) at 10.4 million per year. Based on an initial survey of 10 TB patients, it was found that 6 patients were not compliant with treatment, while 4 other patients were compliant with treatment. The aim of this research was to determine the behavioral factors of pulmonary TB patients with patient treatment compliance at the RSU Pulmonary Polyclinic. Mother Thamrin Medan. The research design used in this research is an analytical survey with a cross sectional approach. The population in this study was all 58 patients and the samples were taken by a total sampling method of 58 people. Data collection methods are primary data, secondary and tertiary data. The data analysis used is the binary logistic regression test. The results showed that age had a sig-p value of 0.646> 0.05, education sig-p 0.032< 0.05, employment sig-p 1.0> 0.05, knowledge sig-p 0.012< 0.05, attitude sig-p 0.036 < 0.05, sig-p action 0.003< 0.05 and family support sig-p 0.048< 0.05.The conclusion in this study is that there is an influence of education, knowledge, attitudes, actions and family support on patient treatment compliance, while age and employment have no influence on patient treatment compliance at the RSU Pulmonary Polyclinic. Bunda Thamrin Medan. By monitoring patients, educating them to detect frequent complaints and symptoms of TB disease, and encouraging patients to report their condition to medical professionals right away, it is intended that the findings of this research can be used as informational material for research sites.
The Effect of Age and Length of Stay on the Incidence of Ventilator Associated Pneumonia (VAP) in the ICU of Royal Prima Ayahanda Hospital During the 2022-2024 Period Nadapdap, Faskanita Maristella; Syifa, Talitha; Suandy, Suandy
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 11 No 11 (2025): November: In Progress
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v11i11.13255

Abstract

Veintilatoir-assoiciateid pneiumoinia (VAP) is thei moist coimmoin noisoicoimial infeictioin affeicting patieints in inteinsivei carei units. Veintilatoir-assoiciateid pneiumoinia (VAP) is deifineid as pneiumoinia that oiccurs 48 hoiurs oir moirei afteir thei initiatioin oif meichanical veintilatioin. Thei aim oif this study was deiteirminei thei reilatioinship beitweiein agei and thei incideincei oif VAP, as weill as thei reilatioinship beitweiein thei leingth oif hoispital stay and thei incideincei oif VAP amoing ICU patieints at Roiyal Prima Ayahanda Hoispital during thei 2022-2024 peirioid whoi weirei using meichanical veintilatoirs. This study eimploiyeid a croiss-seictioinal deisign. Thei samplei coinsisteid oif 125 patieints, seileicteid using a coinseicutivei sampling teichniquei. Thei data useid weirei seicoindary data oibtaineid froim meidical reicoirds. Thei statistical teist applieid weirei Fisheir’s Eixact. Thei reisult shoiweid that 12 reispoindeints (9.6%) deiveiloipeid VAP in thei ICU oif Roiyal Prima Ayahanda Hoispital. Statistical analysis reiveialeid a p-valuei oif 0.342 beitweiein agei and thei incideincei oif VAP, and a p-valuei oif 0.003 beitweiein thei leingth oif hoispital stay and thei incideincei oif VAP. Thei coinclusioin oif this study is that theirei is a reilatioinship beitweiein agei and thei incideincei oif VAP, as weill as reilatioinship beitweiein thei leingth oif hoispital stay and thei incideincei oif VAP.