Ridhuan, Syamsu
Fakultas Kegurian Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Esa Unggul Jalan Arjuna Utara No. 9 Kebun Jeruk, Jakarta - 11510

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

ENAM WATAK MANUSIA INDONESIA DALAM PERSPEKTIF BELA NEGARA, KONFLIK SOSIAL DAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT Ridhuan, Syamsu
Proceeding SENDI_U 2018: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.204 KB)

Abstract

Sebagian manusia Indonesia lebih suka disebut demokratis, reformis dan agamis. Fakta sering terlihat penampakan tidak konsisten, tidak amanah dan tidak sesuai dengan norma Pancasila. Tujuan penelitian menguji teori Mochtar Lubis empat puluh tahun lalu tentang enam watak manusia Indonesia: munafik, enggan bertanggung jawab atas perbuatan, percaya tahayul, berjiwa feodal, artistik dan berkarakter lemah. Apakah masih relevan dengan kondisi kehidupan masa kini. Desain penelitian kualitatif menggunakanpendekatan etnografi. Guna mengkaji mendalam persepsi, sikap, budaya, keyakinan dan norma manusia Indonesia.Lokasipenelitian di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), sampel 33 komunitas anjungan provinsi mewakili etnis, ditambah etnis Betawi dan empat etnis keturunan: Tionghoa, Arab, India dan Eropa yang bermukim di wilayah DKI. Hasil penelitian memperkuat teori Mochtar Lubis. Ternyata Enam watak manusia Indonesia masih relevan dengan dinamika sosial, budaya, politik, ekonomi dan ideologi. (1) Manusia munafik, enggan bertanggung jawabatas perbuatan, berwatak lemah dan berjiwa feodal tidak ikhlas bela negara, yang artistik ikhlas bela negara, dan yang percaya tahayul separuh ikhlas bela negara. (2) Manusia munafik dan enggan bertanggung jawab atas perbuatan, suka konflik social, yang percaya tahayul, artistik dan berwatak lemah tidak setuju konflik sosial, yang berjiwa feodal separuh setuju konflik sosial. (3) Manusia munafik, enggan bertanggung jawab atas perbuatan dan percaya takhayul tidak suka pembangunan masyarakat. Sebaliknya manusia artistik, berwatak lemah, berjiwa feodal setuju pembangunan masyarakat membuat menjadi cerdas, berpenghasilan layak dan bahagia.
MEMBANGUN KARAKTER BANGSA UNTUK MENCIPTAKAN MASYARAKAT YANG TANGGUH, KOMPETITIF, BERAHLAK MULIA, BERMORAL DAN BERETIKA BERDASARKAN PANCASILA Ridhuan, Syamsu
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2, No 1 (2016): Eduscience: Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractExisting national character and form since the days of empire, colonialism, independence; the era of the old order, the new order era, until the reform era, namely in the form of the nations identity. Existence of national character has colored life of the nation. The exposures are a logical consequence of the various influences that come from the empirical and the environment can not be avoid. As the effect of the virtual world, the drug war, dislike of Pancasila and degradation understand the mentality that comes global world and has become a national character assassination very serious threat. Pancasila as the state ideology, laden contains the values and morals of the nation. Pancasila values to form and establish true character of the Indonesian nation. So that the character is a combination of intelligence (the quality of the nation), attitudes (moral and mentality) and behavior (character and personality) will be colored by the values of Pancasila shaping the nations identity. Governments and communities need to work together is intense in terms of building character. There are three (3) an effective solution to build the character of the nation, namely (1) through education to defend the state, (2) strengthen the faith and taqwa (IMTAQ), and (3) the mastery of science and technology (Science and Technology). All three forms of the development efforts of national character, is a conditio sine quanon by the Indonesian state and nation in order to remain victorious (survival) Keywords: character, community, Pancasila AbstrakKarakter bangsa sudah ada dan terbentuk sejak zaman kerajaan, penjajahan, kemerdekaan; era orde lama, era orde baru, hingga era reformasi, yaitu dalam bentuk jatidiri bangsa. Pasang surut keberadaan karakter bangsa telah mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara. Ikhwal tersebut merupakan konsekwensi logis dari berbagai pengaruh yang berasal dari lingkungan empiris dan tidak dapat dihindari. Seperti efek dunia maya, perang narkoba, paham anti pancasila dan degradasi mentalitas yang datang dunia global dan telah menjadi ancaman pembunuhan karakter bangsa yang sangat serius. Pancasila sebagai ideologi negara, sarat berisikan nilai-nilai dan moral bangsa. Nilai-nilai Pancasila membentuk dan membangun karakter bangsa Indonesia yang sesungguhnya. Sehingga karakter yang merupakan gabungan dari intelegensi (kualitas bangsa), sikap (moral dan mentalitas) dan perilaku (watak dan keperibadian) akan diwarnai oleh nilai-nilai Pancasila membentuk jatidiri bangsa. Pemerintah dan masyarakat perlu kerja sama yang inten dalam hal membangun karakter. Ada 3 (tiga) solusi yang efektif untuk membangun karakter bangsa, yaitu (1) melalui jalur pendidikan bela negara, (2) memperkuat iman dan taqwa (imtaq), dan (3) penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Ketiga bentuk usaha pembangunan karakter bangsa itu, merupakan suatu conditio sine quanon oleh bangsa dan negara Indonesia agar tetap jaya (survival) Kata Kunci: karakter, masyarakat, Pancasila
PEREMPUAN PENCEGAH KONFLIK DAN PERUNDING PERDAMAIAN Ridhuan, Syamsu
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 4, No 1 (2017): Jurnal Pengabdian Masyarakat ABDIMAS
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThis initiation of community service, conducted as the request from Ministry of Women’s Empowerment and Child Protection of the Republic of Indonesia to the Rector of Universitas Esa Unggul. The aim is to the university, through the appointed lecturer, provide conceptual and applicative contributions to implementing the mandate of The Regulation of Presidential Number 18 Year 2014 concerning Women and Child’s Empowerment and Protection on Social Conflict. The scope of this community service is delegation of women who live in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), which also represent various elements: Non-Governmental Organization, public and private university student, high school student, civil servant, Indonesian National Police, Indonesian National Armed Forces, teacher and lecturer. A method that expected to provide several abilities (knowledge, attitude and skill) the competence of the trainer of Conflict Prevention and Peace Negotiator. The training organized for 3 (three) days in Hotel Margo Depok, West Java, on 13 to 15 December 2016. The result of community service, 30 women, will grant the predicate of trainer that gain conceptual and applicative competence as initiator and mediator together with the ability to organizesocialization to prevent conflict. The resultof post-training, the women who participate in the training of trainer, assumed to have the various competence to become initiator, mediator and able to organizesocialization concerning the role of women asconflict prevention and peace negotiator. Keywords: roles, women, conflict AbstrakInisiatif pengabdian masyarakat ini, dilakukan atas permintaan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia kepada Rektor Universitas Esa Unggul. Tujuan agar universitas, melalui dosen yang diminta  dapat memberikan kontribusi secara konseptual dan aplikatif dalam melaksanakan amanat Peraturan Presiden nomor 18 tahun 2014 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam Konflik Sosial. Lingkup subjek pengabdian adalah representasi para perempuan yang bermukim di Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek), yang berasal dari berbagai unsur : LSM, mahasiswi PTN/PTS, siswi SLTA, PNS, POLRI, TNI, Guru dan Dosen. Metode pengabdian adalah pelatihan untuk pelatih (Training of Trainer). Suatu metode yang dapat memberikan sejumlah kemampuan (pengetahuan, sikap dan keterampilan) kompetensi sebagai pelatih Pencegah Konflik dan Perunding Perdamaian. Pelatihan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari di Hotel Margo Depok Jawa Barat, tanggal 13 sampai dengan 15 Desember 2016. Hasil pengabdian, dilatih dan lulus sebanyak 30 orang perempuan berpredikat sebagai pelatih yang memiliki kompetensi konseptual dan aplikatif, sebagai inisiator dan mediator serta dapat melakukan sosialisasi  dalam mencegah konflik dan menjadi perunding perdamaian. Simpulan pada pasca pelatihan diyakini representasi perempuan yang ikut TOT sudah memiliki sejumlah kompetensi sabagai inisiator, mediator dan dapat melaksanakan sosialisasi peran perempuan sabagai pencegah konflik dan perunding perdamaian. Kata kunci : peran, perempuan, konflik
ENAM WATAK MANUSIA INDONESIA DALAM PERSPEKTIF BELA NEGARA, KONFLIK SOSIAL DAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT Ridhuan, Syamsu
Proceeding SENDI_U 2018: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.204 KB)

Abstract

Sebagian manusia Indonesia lebih suka disebut demokratis, reformis dan agamis. Fakta sering terlihat penampakan tidak konsisten, tidak amanah dan tidak sesuai dengan norma Pancasila. Tujuan penelitian menguji teori Mochtar Lubis empat puluh tahun lalu tentang enam watak manusia Indonesia: munafik, enggan bertanggung jawab atas perbuatan, percaya tahayul, berjiwa feodal, artistik dan berkarakter lemah. Apakah masih relevan dengan kondisi kehidupan masa kini. Desain penelitian kualitatif menggunakanpendekatan etnografi. Guna mengkaji mendalam persepsi, sikap, budaya, keyakinan dan norma manusia Indonesia.Lokasipenelitian di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), sampel 33 komunitas anjungan provinsi mewakili etnis, ditambah etnis Betawi dan empat etnis keturunan: Tionghoa, Arab, India dan Eropa yang bermukim di wilayah DKI. Hasil penelitian memperkuat teori Mochtar Lubis. Ternyata Enam watak manusia Indonesia masih relevan dengan dinamika sosial, budaya, politik, ekonomi dan ideologi. (1) Manusia munafik, enggan bertanggung jawabatas perbuatan, berwatak lemah dan berjiwa feodal tidak ikhlas bela negara, yang artistik ikhlas bela negara, dan yang percaya tahayul separuh ikhlas bela negara. (2) Manusia munafik dan enggan bertanggung jawab atas perbuatan, suka konflik social, yang percaya tahayul, artistik dan berwatak lemah tidak setuju konflik sosial, yang berjiwa feodal separuh setuju konflik sosial. (3) Manusia munafik, enggan bertanggung jawab atas perbuatan dan percaya takhayul tidak suka pembangunan masyarakat. Sebaliknya manusia artistik, berwatak lemah, berjiwa feodal setuju pembangunan masyarakat membuat menjadi cerdas, berpenghasilan layak dan bahagia.
KOPERASI ERA MILLENNIAL DALAMPERSPEKTIF KETAHANAN NASIONAL Ridhuan, Syamsu
Jurnal Ekonomi : Journal of Economic Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Ekonomi
Publisher : Lembaga Penerbitan Unversitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/jeko.v10i1.2760

Abstract

AbstractThis paper is the result of research conducted simultaneously with community service. The existence and message of cooperatives in the industrial revolution 4.0 is very strategic and important. Because it can answer the challenges of the corporate global economy and strengthen the resilience of national security in the economy. The research was carried out by means of a survey that took samples of all the founders of the National Integrity cooperative in Jakarta. The result of the study analyzed from the primary data of the opinions and views of the respondents indicate that the empowerment of cooperative business based on family princilples still doesnot rival and compete with the corporate economy which adheres to the principles of individualist liberal economics. It recommended that the government make regulations that are more in favor of the mangement of cooperative efforts and encourage the public to be eager to develop economic enterprises from varioussectors with massive cooperative economic movements. Keywords : cooperatives, resilience, national AbstrakMakalah ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan secara bersamaan dengan kegiatan pengabdian masyarakat. Eksistensi dan peran koperasi dalam revolusi dunia industri 4.0, menjadi sangat strategis dan penting. Sebab diasumsikan dapat menjawab tantangan ekonomi global yang bersifat koporasi dan memperkuat ketangguhan ketahanan nasional di bidang ekonomi. Penelitian dilakukan dengan cara survey yang mengambil sampel seluruh pendiri Koperasi Pembauran Kebangsaan di Jakarta. Hasil penelitian yang dianaisis dari data primer pendapat dan pandangan responden menunjukkan bahwa pemberdayaan usaha-usaha koperasi yang brazaskan kekeluargaan masih belum mampu menyaingi dan berkompetisi dengan perekonomian korpororasi yang memegang teguh prinsip ekonomi liberalis-individualis. Disarankan agar pemerintah membuatregulasi yang lebih banyak berpihak kepada pengelolaan usaha-usaha koperasi dan mendorong masyarakat agar bersemangat menumbuh-kembangkan usaha-usaha ekonomi dari berbagai sektor dengan gerakan eonomi koperasi yang massif. Kata kunci:koperasi, ketahanan, nasional
MEMBANGUN KARAKTER BANGSA UNTUK MENCIPTAKAN MASYARAKAT YANG TANGGUH, KOMPETITIF, BERAHLAK MULIA, BERMORAL DAN BERETIKA BERDASARKAN PANCASILA Ridhuan, Syamsu
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2, No 1 (2016): Eduscience: Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractExisting national character and form since the days of empire, colonialism, independence; the era of the old order, the new order era, until the reform era, namely in the form of the nation's identity. Existence of national character has colored life of the nation. The exposures are a logical consequence of the various influences that come from the empirical and the environment can not be avoid. As the effect of the virtual world, the drug war, dislike of Pancasila and degradation understand the mentality that comes global world and has become a national character assassination very serious threat. Pancasila as the state ideology, laden contains the values and morals of the nation. Pancasila values to form and establish true character of the Indonesian nation. So that the character is a combination of intelligence (the quality of the nation), attitudes (moral and mentality) and behavior (character and personality) will be colored by the values of Pancasila shaping the nation's identity. Governments and communities need to work together is intense in terms of building character. There are three (3) an effective solution to build the character of the nation, namely (1) through education to defend the state, (2) strengthen the faith and taqwa (IMTAQ), and (3) the mastery of science and technology (Science and Technology). All three forms of the development efforts of national character, is a conditio sine quanon by the Indonesian state and nation in order to remain victorious (survival) Keywords: character, community, Pancasila AbstrakKarakter bangsa sudah ada dan terbentuk sejak zaman kerajaan, penjajahan, kemerdekaan; era orde lama, era orde baru, hingga era reformasi, yaitu dalam bentuk jatidiri bangsa. Pasang surut keberadaan karakter bangsa telah mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara. Ikhwal tersebut merupakan konsekwensi logis dari berbagai pengaruh yang berasal dari lingkungan empiris dan tidak dapat dihindari. Seperti efek dunia maya, perang narkoba, paham anti pancasila dan degradasi mentalitas yang datang dunia global dan telah menjadi ancaman pembunuhan karakter bangsa yang sangat serius. Pancasila sebagai ideologi negara, sarat berisikan nilai-nilai dan moral bangsa. Nilai-nilai Pancasila membentuk dan membangun karakter bangsa Indonesia yang sesungguhnya. Sehingga karakter yang merupakan gabungan dari intelegensi (kualitas bangsa), sikap (moral dan mentalitas) dan perilaku (watak dan keperibadian) akan diwarnai oleh nilai-nilai Pancasila membentuk jatidiri bangsa. Pemerintah dan masyarakat perlu kerja sama yang inten dalam hal membangun karakter. Ada 3 (tiga) solusi yang efektif untuk membangun karakter bangsa, yaitu (1) melalui jalur pendidikan bela negara, (2) memperkuat iman dan taqwa (imtaq), dan (3) penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Ketiga bentuk usaha pembangunan karakter bangsa itu, merupakan suatu conditio sine quanon oleh bangsa dan negara Indonesia agar tetap jaya (survival) Kata Kunci: karakter, masyarakat, Pancasila
AMBIGUITAS DAN DAMPAK NEGATIF PEMILIHAN KEPALA DAERAH LANGSUNG DALAM PERSPEKTIF FILOSOFI PANCASILA Ridhuan, Syamsu; Ningsih, Rahmah; Nur, Syurya Muhammad
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 7, No 01 (2021): Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

There is no relevance of the direct regional head election system to democracy in the perspective of the Pancasila philosophy. This is the conclusion of the study, measuring the level of relevance of the direct election system for regional heads with democracy in the perspective of the Pancasila philosophy. A reflection of Pancasila education learning in universities. The study analyzed as many as 763 students as respondents who were taking Pancasila Education courses. Analysis of the research ambiguity occurs, the implementation of the regional head election directly received the support of the wider community. However, the philosophy of Pancasila is not inherent in the existence of the essence of the values and norms of Pancasila, the fourth principle of Pancasila "Democracy Led by Wisdom  in Representative Deliberations" is philosophically relevant to indirect regional head elections (representative democracy). The negative impact can damage the nation's morale, because money politics often occurs during campaigns, the intention to return capital instantly, so that regional heads are prone to being entangled in corruption, and acts of anarchy often occur as a reaction to disappointment and dissatisfaction. It is recommended that if the democracy of direct regional head elections is still carried out, it is necessary to educate the public's political intelligence and strict law enforcement to handle cases of violations. Keywords: Pilkadasung, democracy, Pancasila philosophy
PEMANFAATAN DISRUPSI DIGITAL DALAM DIMENSI INTERAKSI, KOMUNIKASI DAN FLESIBELITAS PEMBELAJARAN ON LINE ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Ridhuan, Syamsu
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 6, No 01 (2020): Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PEMANFAATAN DISRUPSI  DIGITAL DALAM DIMENSI INTERAKSI, KOMUNIKASI DAN FLESIBELITAS  PEMBELAJARAN ON LINE ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Syamsu Ridhuan1, Aliaras Wahid2, Silvia Ratna Juwita31FKIP, 2Fakultas Ilmu Komunikasi, dan 3Fakultas Ilmu KomputerUniversitas Esa UnggulJalan Arjuna Utara Nomor 9, Kebon Jeruk, Jakarta - 11510syamsu@esaunggul.ac.id Abstract Massive and fundamental changes from the old manual system to the all-digital system make a shift in life, including in the field of education. Changes occur due to the impact of digital disruption that is sweeping people in the era of industrial revolution 4.0. Digital disruption encourages the process of educational interaction activities that are different from conventional learning systems, face to face. Online learning communication as a whole uses modules, learning video recordings, e-book / e-journal links as enrichment material that is transformed through learning media e-learning accounts that are connected to students. There is feedback  to lecturers through discussion forums, working on quizzes and online assignments. Flexibility concerns the perspective of time, place and funding of learning programs. Directly impacts students in the process and completion of education. Quantitative research methods, through a survey approach with questioner research instruments and using the Google form facility. Data were analyzed descriptively, interpreted and discussed in the research findings. The conclusion turns out that the existence of digital disruption is significantly effective in the dimensions of interaction, communication and flexibility of online learning. It is recommended that each university be able to take advantage of the impact of digital disruption by opening e-learning programs according to their respective fields of excellence. Keywords: educational interactions, learning communication, e-learning flexibility
INKLUSI PAJAK TERINTEGRASI MATAPELAJARAN MEMBANGUN BUDAYA SADAR PAJAK SEJAK DINI Ridhuan, Syamsu; Ningsih, Rahmah; Angela, Nofia
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 8, No 01 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v8i01.4810

Abstract

The partner of community service activities is the Al-Khasyi’un Islamic Junior High School educational institution in Cipayung Subdistrict, Ciputat District, South Tanggerang City, Banten Province. The problem found is that the study of tax inclusion has not been implemented as a national program with integrated subjects. The solution needs to be socialized by conducting training activities for teachers. The goal is for teachers, after participating in socialization activities and training of trainers, to be able to transform their knowledge of tax inclusion in order to build a tax -aware culture from an early age. Methods of implementation, in the form of socialization and training of coaches, to train teachers to become coaches of integrated tax inclusion subjects. media tax inclusion learning materials as well as conducting socialization and training for teachers. It is hoped that the DGC institutions of the Ministry of Ministry of Education and Ministry of Education can follow up by making a pilot project of tax inclusion learning with the learning media that has been developed in more junior high schools in Indonesia. Keywords: tax inclusion, tax awareness, early
MEMBANGUN USAHA KREATIF, INOVATIF DAN PRODUKTIF KEWIRAUSAHAAN DENGAN PENDEKATAN 5 W+1H Ridhuan, Syamsu
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 7, No 02 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v7i2.3964

Abstract

Artikel disarikan dari materi kegiatan pengabdian pada masyarakat : Pelatihan Pengembangan Kewirausahaan Terpadu. Diselengggarakan kerjasama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Administrasi Jakarta Pusat, sebagai mitra dan Lembaga Pengembangan Kewirausahaan Univrsitas Esa Unggul tahun 2000, sebagai narasumber. Tujuan mendorong terbentuk dan berkembang wirausaha-wirausaha sukses yang mampu berusaha secara kreatif, inovatif dan produktif dalam segala kondisi, sehingga menjadi pengusaha yang andal, kompetitif dan mampu memenuhi kebutuhan pasar. Metode kegiatan daring melalui virtual zoom meeting. Kebijakan ini dilakukan karena masih masa PSBB transisi pandemi Covid-19. Lokasi di wilayah Kota Adminstrasi Jakarta Pusat, peserta berasal dari 8 Kecamatan dan 72 Kelurahan. Langkah-langkah kegiatan, penyiapan peserta, tampat sosialisasi, dan teknis pelaksanaan oleh mitra, sedangkan materi pelatihan dari pelaksana pengabdian pada masyarakat. Hasil kegiatan telah dilaksanakan Pelatihan Pengembangan Kewirausahaan Terpadu pada tanggal 16 September 2020, perserta dari unsur Jakpreneur hadir di RPTRA setiap kelurahan mengikuti peklatihan secara daring. Rekomendasi agar peserta tetap konsisten berwirausaha hingga sukses, maka perlu pembinaan secara berkelanjutan dari pemerintah dan pemerintah daerah. Kata kunci: jakpreneur, kewirausahaan, sukses