Proses pembuatan tahu dilakukan dalam berapa tahapan. Tahapan terpenting dalam pembuatan tahu yakni terletak pada proses penggumpalan (koagulasi) sari kedelai yang telah direbus. Pada tahapan ini bayak faktor yang menentukan keberhasilannya, diantaranya suhu sari kedelai, PH cuka sebagai katalis reaksi koagulasi dan kecepatan pengadukan. Jika terjadi ketidak sesuaian salah satunya maka akan berakibat sari kedelai gagal menggumpal dan terbuang. Produksi tahu yang masih tradisional membuat pekerjaan ini masih mengandalkan kepiawaian pekerja senior yang terampil. Ketergantungan pada keterampikan pekerja akan menghambat keberlangsungan industry. Untuk mengatasi masalah tersebut, dicoba dikembangkan perangkat IoT yang mampu mengendalikan proses koagulasi pada pembuatan tahu. Sistem ini bekerja berdasarkan algoritma Fuzzy Mamdani yang akan mengolah input nilai suhu sari kedelai dan nilai PH cuka menjadi nlai PWM yang menjadi penentu kecepatan motor pengaduk larutan sari kedelai. Tingkat keberhasilan algoritma fuzzy menangani kondisi nyata yang bervariasi menjadi ukuran performanya. Pengujian dilakukan dengan sekenario menguji lansung dengan kondisi nyata sari kedelai dan cuka untuk diketahui tingkat keberhasilannya dalam melakukan pengendalian proses koagulasi pembuatan tahu. Sebanyak 30 percobaan hasil pengadukan didapati keseluruhan proses dinyatakan berhasil menggumpalkan sari kedelai pada kecepatan motor bervariasi sesuai kendali algoritma Fuzzy mamdani berdasarkan kondisi pH cuka dan suhu sari kedelai. Oleh karena itu penelitian ini menyimpulkan bahwa performa Algoritma Fuzzy mamdani dalam mengendaikan proses koagulasi pembuatan tahu melalui cara mengatur kecepatan pengadukan sebesar 100%. Temuan ini menjadi bukti penguat yang bisa dijadikan dasar bagi para peneliti bahwa algoritma fuzzy sekali lagi berhasil dijadikan rule pengendalian sebuah proses dengan hasil yang meyakinkan.