Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analyzing The Role Of 'Sanak Indonesia Madani' As Tourism Counselor In Enhancing Community-Based Tourism Hr Quality In West Sumatra Aulia, Lailatul; Malihah, Elly; Andari, Rini
JHSS (JOURNAL OF HUMANITIES AND SOCIAL STUDIES) Vol 7, No 2 (2023): JHSS (Journal of Humanities and Social Studies)
Publisher : UNIVERSITAS PAKUAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jhss.v7i2.8618

Abstract

Community-based tourism (CBT) is one of the leading tourism concepts in Indonesia currently that carries the concept of from community, by community, and for community. It is hoped that tourism will no longer only focus on profit, but also will provide benefits to the community in order to improve their welfare. One of the provinces in Indonesia that has also adapted the CBT concept is West Sumatra. Currently there are as many as 238 Tourism Villages that already have decrees from the government. So the Sanak Nan Salapan was formed as a team of tourism councelor to help the community empowerment. Consisting eight member that are not only tourism practioner, but also those engaged in the arts and creative economy. In this study, the authors wanted to analyze the role and strategies that have been carried out by Sanak Nan Salapan in empowering the community, and CBT field. The research approach was carried out in a qualitative descriptive manner by interviewing the Sanak Nan Salapan team and also gain information needed from their official Instagram account @sanaknansalapan. After almost two years of providing guidance, training and assistance to the community, it turns out that the problems that arise are still from the readiness, mindset and mentality of the tourism actors themselves. It is quite difficult to find new pioneers who are able to independently develop the CBT concept in their village, therefor the assistance must continue.
Analisis Implementasi Masterplan Pengembangan Kawasan Geopark Kabupaten Sukabumi 2019 Terhadap Pemberdayaan Masyarakat Lokal Di Geopark Ciletuh – Palabuhanratu Muqsitul Fajar, Abdul Syahid; Aulia, Lailatul; Rachmat, R. Deden Sunmendar; Rahmafitria, Fitri
Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya Vol 14, No 2 (2023): Jurnal Khasanah Ilmu - September 2023
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/khi.v14i2.16191

Abstract

Geopark atau taman bumi adalah suatu wilayah yang memiliki warisan geologi yang didukung oleh keragaman geologi, keragaman hayati dan keragaman budaya didalamnya. Pengembangan kawasan geopark haruslah menjunjung tiga pilar utama yaitu konservasi, edukasi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Salah satu bentuk pengembangan geopark adalah melalui geowisata dimana kekayaan geologi yang ada dikembangkan menjadi potensi pariwisata. Selain berfokus pada aspek konservasi dan edukasi, pengembangan geowisata sendiri tentu tidak luput dari keterlibatan masyarakat lokal sebagai penggerak pariwisata di dalamnya. Oleh karena itu, pemberdayaan masyarakat menjadi penting dalam peningkatan kualitas SDM pariwisata dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatat itu sendiri. Agar pengembangan dan pemberdayaan ini memiliki tolak ukur yang jelas, kemudian disusunlah Masterplan Pengembangan Kawasan Geopark Kabupaten Sukabumi di tahun 2019 yang lalu. Salah satu kebijakan yang tertulis adalah mengenai pedoman pemberdayaan masyarakat di Kawasan Geopark Ciletuh yang harus pro-poor, pro-growth, pro-jon dan pro-environment. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan penelitian metode deskriptif kualitiatif dengan instrumen wawancara dan studi literatur untuk menjelaskan serta menafsirkan apakah pedoman pemberdayaan masyarakat yang tertuang di dalam masterplan ini berhasil dijalankan. Adapun temuan dari penelitian menyebutkan bahwa meskipun beberapa strategi seperti pendampingan dan pelatihan berhasil diupayakan, namun faktor-faktor seperti kemiskinan, tingkat pendidikan, literasi, kecakapan teknologi, pandemi, anggaran dan kebijakan pemerintah tetap menjadi kendala yang terus dihadapi oleh pengelola Geopark Ciletuh dalam usaha pemberdayaan masyarakat. Dibutuhkan pendekatan komunikatif dan waktu yang panjang agar kemudian pemberdayaan masyarakat ini dapat tercapai seutuhnya.