Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Problematika Sampah dan Upaya Masyarakat Menjaga Kebersihan Lingkungan dengan Memanfaatkan Sampah Menjadi Sebuah Kerajinan di Desa Besito, Gebog, Kudus Maulida Afi Noor Khalimah; Ahmad Febrizan; Dany Miftah M. Nur
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia (JPMI) Vol. 1 No. 5 (2024): Juni
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jpmi.v1i5.1310

Abstract

Sampah merupakan permasalahan masyarakat yang sangat sulit diatasi dan menimbulkan kesusahan bagi masyarakat, seperti yang terjadi di Desa Besito. Permasalahan sampah merupakan permasalahan yang takĀ  ada habisnya selama manusia masih hidup, sampah terus-menerus dihasilkan. Timbulnya sampah selalu bebarengan dengan pertumbuhan penduduk. Semakin meningkatnya angka penduduk maka sampah yang dihasilkan pun semakin meningkat. Sampah seringkali dilihat sebagai benda yang mengganggu, kotorr, berbau, susah terurai di bawah tanah, mengiritasi mata, dan berbahaya bagi kesehatan. Kebersihan lingkungan merupakan konsep masyarakat yang sehat dan lingkungan yang asri. Oleh karena itu, harus dijaga dengan baik dan tepat, dengan memperhatikan kesehatan masyarakat dan keindahannya tempat tinggal serta makhluk hidup lain. Berbagai inisiatif telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini, termasuk pembentukan kelompok masyarakat untuk membuat kerajinan tangan dari bahan limbah pilihan. Tujuan dari kegiatan pelatihann adalah untuk memberikan terampil tangan dan berlatih pada pemanfaatan sampah/sampah plastik di bidang seni dan kerajinan mulai dari teknik desain, pencetakan, pemilahan sampai akhir, serta memastikan masyarakat tahu tentang cara pembuangan sampah yang tepat adalah melakukan kegiatan kreatif. Hal ini akan menciptakan lingkungan yang bersih dan menjadi contoh lingkungannya yang baik di Desa Besito, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus.
Pemberdayaan Masyarakat Desa Kedungwungu melalui Sosialisasi dan Pelatihan Kerajinan Tangan dari Limbah Jerami Amalia, Eka Nurul; Farcha, Iddiya; Anggraini, Devy Dwi; Fatmawati, Fatmawati; Akrom, Luqi Zidan Shofi; Ibadillah, M. Nashuikhul; Sari, Putri Nabela Sintiya; Putri, Resti Astuti Misatun; Rizka Ulima Qotrunnida; Rizki Nur Wijayanti; Vicky Mailani Widya Astuty; Zunita Zahrotur Rohmah; Ahmad Febrizan; Andni, Riyan; Kirom, Cihwanul; Noor, Sufiana
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat METHABDI Vol 4 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat METHABDI
Publisher : Universitas Methodist Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46880/methabdi.Vol4No2.pp240-246

Abstract

Kedungwungu Village is one of the villages with prime commodities in the form of rice agricultural products. The existence of rice farming products has a positive impact on economic growth in Kedungwungu Village. However, the boom in rice farming also hurts society. Straw waste which is the result of rice farming is not utilized by the people of Kedungwungu Village. The people of Kedungwungu Village prefer to burn or leave straw waste next to the rice fields. Accumulating straw waste can pollute the environment and even cause various diseases. Meanwhile, burning straw waste can hurt human health and pollute the air. Based on these problems, outreach, and training on straw crafts were carried out to minimize the non-utilization of straw waste by the people of Kedungwungu Village. There are two sessions, namely a socialization session and a training session. The outreach session aims to provide public understanding of the dangers of not utilizing straw waste from various aspects of life. Meanwhile, the training session provided the public with an understanding of the use of straw waste in more useful items, namely straw crafts. This activity involved members of the Kedungwungu Village PKK as participants. From this activity, it was found that the participants were happy with the activities carried out because they could provide insight into the negative impacts of not utilizing straw waste and how to use it. Participants also explained that with this activity they also gained knowledge about making crafts from straw waste which adds functional value and economic value.