Isu seksualitas yang sering kali didengar di masyarakat adalah kekerasan seksual dan menjadi sorotan utama di seluruh dunia. Jakarta memiliki kasus kekerasan seksual tertinggi ketiga di Indonesia sebanyak 879 menjadi korban kekerasan pada anak. Pengaruh praktik budaya, minimnya peluang ekonomi dan akses kesehatan merupakan contoh kecil faktor tingginya kasus kekerasan seksual yang terjadi pada wanita dan anak di Jakarta. Usia remaja yakni umur 12-18 tahun adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa ditandai dengan kematangan intelektual juga fisiknya. Dalam hal ini usia remaja sering kali menjadi sasaran empuk kekerasan seksual didasarkan pada kurang adanya sex education baik yang diterima oleh anak. Oleh karena itu, diperlukan solusi untuk memecahkan permasalahan tersebut. Solusi melalui Program Sex Education: Empower Dirimu Melawan Kekerasan Seksual di SMPN 163 Jakarta yang memiliki tujuan pemberian pendidikan kesehatan seksual untuk meningkatkan pengetahuan tentang perilaku kekerasan seksual dan merubah pola perilaku anak untuk mampu menghindarkan diri dari bentuk-bentuk perilaku yang berisiko terhadap kekerasan seksual dengan metode penyuluhan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif eksperimen dengan jenis penelitian yaitu pre-eksperimental design. Teknik sampel yaitu menggunakan teknik purposive random sampling. Hasil dalam penyuluhan ini adalah pemahaman siswi terkait kekerasan seksual terkait materi, dampak, cara pencegahan dan tindakan setelah terjadi. Luaran program penyuluhan ini adalah materi berbentuk power point, video edukasi dan poster.