Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2020 - 2025
0.751
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Power Elektronik : Jurnal Orang Elektro Nozzle : Journal Mechanical Engineering
-, Syarifudin
Unknown Affiliation
Automotive Engineering Computer Science & IT Control & Systems Engineering Electrical & Electronics Engineering Energy Engineering Industrial & Manufacturing Engineering Mechanical Engineering Transportation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

 1 
EFEK BLENDING BAHAN BAKAR TERBARUKAN BUTANOL 5% PADA PERTAMAX TERHADAP PERFORMA MESIN BENSIN EFI 150 CC Budi, Sigit Setijo; Sanjaya, Firman Lukman; Fatkhurrozak, Faqih; -, Syarifudin; Riyono, Agus Hut
Power Elektronik : Jurnal Orang Elektro Vol 13, No 1 (2024): POWER ELEKTRONIK
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/polektro.v13i1.6590

Abstract

Butanol is an alternative energy that is being developed to overcome the energy crisis. This is because butanol has a high Octane number and oxygen content so it can optimize engine performance. This research was carried out to determine the impact of adding butanol to Pertamax on gasoline engine performance. The engine used is a 150 cc EFI petrol engine. The fuel uses Pertamax with butanol additive. Testing uses speed variations of 1000 – 3000 rpm. Test results: The performance of the 150 cc EFI petrol engine using the Pertamax-butanol mixture (P95B5) has increased compared to using pure Pertamax fuel (P100). This can be seen from the increase in torque and power with Pertamax-butanol fuel (P95B5) of 3.57 N.m and 1.12 kW, the highest increase at rpm 3000. Engine fuel consumption decreased when butanol was added compared to pure Pertamax (P100). The lowest fuel consumption occurred with Pertamax-butanol (P95B5) fuel at 0.21 ml/s when the engine speed was 100 rpm. Meanwhile, the highest fuel consumption occurred in Pertamax fuel (P100) at 0.62 ml/s when the engine speed was 3000 rpm
PRODUKSI INTAKE MANIFOLD DUAL PORT INJECTION MENGGUNAKAN PRINTER 3 DIMENSI SEBAGAI INPUT BAHAN BAKAR TERBARUKAN Fatkhurrozak, Faqih; Tubagus, Akbar; -, Syarifudin; Usman, Mukhamad Khumaidi
Power Elektronik : Jurnal Orang Elektro Vol 13, No 1 (2024): POWER ELEKTRONIK
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/polektro.v13i1.6520

Abstract

The development of technology at this time has experienced very rapid progress, one of which is 3D printing technology or also known as additive manufacturing. The data analysis method for the production of dual port injection intake manifold using a 3-dimensional printer, which starts from preparing tools and materials and making or printing the intake manifold dual port injection workpiece using a 3-dimensional printer, then measuring the dimensions of the workpiece print using vernier caliver whether it is in accordance with the design. Steps that must be done in order to be able to carry out the data slicing process in the Slicer software. After everything is done, check and measure whether it is in accordance with the design or not, if it is appropriate, the process is complete. The first step to make the Intake Manifold Dual Port Injection using a 3-dimensional printer is to design the solidwork 2022 software, then save the part file with STL format after that slice the creality slicer software with variable print speed 80mm/s with nozzle temperature 230°C and bed temperature 110°C after slicing then save the slice result in g-code format to SD card then print to Ender 3D Print machine
Kekuatan Tarik Sambungan Las MIG CO2 Pada Baja Karbon Rendah ST 37 Dan SS 400 Dengan Sudut Kampuh V 60 Derajat Dan Variasi 60 dan 70 Ampere Hendrawan, Andre Budhi; Muzadi, aldi; -, Syarifudin; Ariyanto, Nur Aidi
Nozzle : Journal Mechanical Engineering Vol 13, No 2 (2024): Nozzle : Journal Mechanical Engineering
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/nozzle.v13i2.7860

Abstract

Seiring dengan perkembangan dibidang konstruksi, pengelasan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peningkatan industri, Karena mempunyai peranan yang sangat penting. Hampir pada setiap pembangunan suatu konstruksi dengan logam melibatkan unsur pengelasan. Salah satu jenis pengelasan yang dipakai untuk mengelas baja karbon adalah Gas Metal Arc Welding (GMAW). ST 37 dan SS 400 adalah salah satu jenis baja berkarbon rendah kurang dari 0,30 %, baja karbon rendah sangat baik sekali untuk disambung dengan proses pengelasan karena mempunyai sifat las yang baik (machinability). Adapun pengelasan MIG adalah pengelasan yang menggunakan gas pelindung CO2 saat proses pengelasan berlangsung. Metode eksperimental diterapkan pada pembentukan kampuh V 60 derajat, pembentukan spesimen, proses pengelasan MIG dan pengujian tarik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan tarik sambungan las MIG pada baja karbon rendah ST 37 dan SS 400 dengan sudut kampuh V 60 derajat dan variasi arus pengelasan 60 dan 70 ampere dengan posisi pengelasan 1G. Hasil dari penelitian ini menunjukan peningkatan pada kuat arus pengelasan berpengaruh terhadap nilai kekuatan tariknya. Nilai kekuatan tarik tertinggi terdapat pada variasi arus 70A yaitu sebesar 436,09 N/mm2. Dan nilai kekuatan tarik terendah terdapat pada variasi arus 60A yaitu sebesar 422,97 N/mm2.
PENGARUH WAKTU PENCELUPAN DAN TEGANGAN LISTRIK ELECTROPLATING TERHADAP KETEBALAN DAN KEKERASAN BAJA ST 41 fatkhurrozak, faqih; Jaya, Firman Lukman; -, Syarifudin; Aryanto, Nur Aidi; Satrio, Ryan Ade
Nozzle : Journal Mechanical Engineering Vol 11, No 2 (2022): Nozzle : Journal Mechanical Engineering
Publisher : Politeknik Harapan Bersama Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/nozzle.v11i2.5815

Abstract

Dunia industri pelapisan logam mengalami peningkatan yang sangat cepat, mulai dari pelapisan bahan, jenis pelapisan hingga hasil dari pelapisan tersebut. Untuk menanggulangi bahaya kerusakan pada logam salah satunya korosi diperlukan cara untuk melindunginya yaitu dengan menggunakan pelapisan logam salah satunya electroplating. Baja ST41 adalah salah satu dari baja karbon rendah. Baja ini termasuk dalam golongan baja karbon rendah karena dalam komposisinya mengandung karbon sebesar 0,08%-0,20%. Prosedur penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan cara memotong benda kerja baja ST 41  yang berdiameter 40 mm dengan panjang 20 mm sampai jumlah total 14 spesimen dilakukan electroplating menggunakan variasi 5 V dan 10 V serta mengggunakan variasi waktu 15, 30 dan 45 menit. Hasil  electroplating pada tegangan 5 volt dan 10 volt memperlihatkan bahwa ketebalan terendah berada pada waktu 15 menit sebesar  tegangan 5 Volt sebesar 2,316 µm dan ketebalan tertinggi pada waktu 45 menit tegangan 10 volt  dengan tingkat ketebalan 7,93 µm. Hasil kekerasan pada baja ST 41 tegangan 5 dan 10 volt memperlihatkan bahwa tingkat kekerasan  terendah pada variasi waktu 30 menit tegangan 5 Volt sebesar 147 HB dan nilai kekerasan tertinggi pada variasi waktu 45 menit tegangan 10 volt sebesar 170 HB
Co-Authors Ariyanto, Nur Aidi Aryanto, Nur Aidi Fatkhurrozak, Faqih Hendrawan, Andre Budhi Jaya, Firman Lukman mukhamad khumaidi usman Muzadi, aldi Riyono, Agus Hut Sanjaya, Firman Lukman Satrio, Ryan Ade Sigit Setijo Budi, Sigit Setijo Tubagus, Akbar