Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemberdayaan Industri Herbal Skala Mikro (UMKM) Melalui Pelatihan Digital Marketing Strategi Kusumawati, Idha; Puspitasari, Hanni Prihastuti; Soesilawati, Pratiwi; Ramadhani, Firmansyah Ardian; Rullyansyah, Subhan
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2024): Agustus
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/caradde.v7i1.2446

Abstract

Perkembangan dunia digital membawa dampak positif pada pertumbuhan dan perkembangan UMKM dalam perluasan jangkauan pemasaran dan kemudahan dalam proses penjualan. Namun saat ini jumlah UMKM yang mengadopsi teknologi digital marketing masih sedikit. Oleh karena itu, pelatihan yang diadakan bertujuan untuk dapat meningkatkan pemahaman UMKM mengenai hal ini sehingga UMKM dapat memanfaatkan strategi digital marketing untuk meningkatkan kapasitas bisnisnya. Metode yang dilakukan adalah dengan pelatihan. Pelatihan diikuti 32 peserta dari 7 kota di Jawa Timur. Dari hasil evaluasi yang dilakukan dengan pre dan post kuesionair dapat dilihat terjadi peningkatan pemahaman peserta terhadap materi pelatihan dan kegiatan pelatihan sesuai dengan ekspektasi dari peserta. Kegiatan pelatihan ini dapat membantu pemberdayaan UMKM dalam meningkatkan bisnisnya dalam menghadapi tantangan di era digitalisasi.
Perspektif Dokter dan Perawat Terkait Kolaborasi Bersama Apoteker Dalam Penanganan Hipertensi di Puskesmas Wilayah Kabupaten Lombok Tengah Siregar, Nia Mariana; Puspitasari, Hanni Prihastuti; Utami, Wahyu
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 7 (2024): Volume 6 Nomor 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i7.11445

Abstract

ABSTRACT Puskesmas is a primary healthcare facility that carries out chronic disease management by the healthcare team such as hypertension. The role of pharmacists in team collaboration includes managerial and clinical pharmacy aspects. However, doctors and nurses are still not fully aware of the role of pharmacists, especially in clinical pharmacy. This study aims to determine the perspectives of doctors, and nurses on the collaborative management of hypertension in primary healthcare centers across Central Lombok Regency. The method used in this study was observational qualitative with a maximum variation sampling technique. Data saturation was achieved after interviewing 18 participants from April to June 2023. Participants were pharmacists, doctors, and nurses who were responsible for managing hypertension in selected primary healthcare centers. The four themes followed a conceptual framework related to team readiness to make collaboration, including cognitive, affective/relational, behavioral, and leadership aspects. In general doctors and nurses were not aware of the pharmacist’s role in clinical pharmacy, although the communication within the team is going well. Team collaboration has not run optimally because each team member performs his role individually and not as a team. To collaborate, supporting facilities and media are needed along with directions from the head of primary healthcare centers as the team leader. From the perspective of doctors and nurses, efforts are needed to prepare a team to involve pharmacists in collaborating in the management of hypertension. Keywords: Perspective, Team Collaboration, Hypertension  ABSTRAK Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan primer yang melaksanakan penanganan penyakit kronis salah satunya hipertensi dan membutuhkan tim perawatan kesehatan. Keterlibatan apoteker berperan dalam aspek manajerial dan farmasi klinik. Akan tetapi penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kolaborasi tidak berjalan optimal ketika dari perspektif tenaga kesehatan lain seperti dokter dan perawat kurang menyadari peran apoteker khususnya dalam melakukan aktivitas farmasi klinik. Menganalisis perspektif dokter dan perawat terkait keterlibatan apoteker berkolaborasi dalam penanganan hipertensi di puskemas wilayah Kabupaten Lombok Tengah. Observasional dan kualitatif dengan teknik maximum variation sampling. Data saturasi tercapai setelah wawancara kepada 18 informan pada bulan April-Juni 2023. Informan adalah dokter dan perawat yang bertanggungjawab dalam penanganan hipertensi di puskesmas. Empat tema sesuai dengan kerangka konseptual terkait kesiapan tim untuk berkolaborasi, meliputi: aspek kognitif, afektif/relasional, perilaku, dan kepemimpinan. Secara umum dokter dan perawat tidak mengetahui potensi apoteker dalam hal klinis walaupun komunikasi dalam tim berjalan baik. Kerjasama dalam tim sebatas melakukan perannya masing-masing dan berjalannya kolaborasi membutuhkan peran kepala puskesmas sebagai pemimpin tim. Dari perspektif dokter dan perawat dibutuhkan upaya mempersiapkan tim untuk melibatkan apoteker berkolaborasi dalam penanganan hipertensi. Kata Kunci: Perspektif, Kolaborasi Tim, Hipertensi
Profil Pemilihan Produk Anti-Acne oleh Mahasiswa Berdasarkan Informasi dari Media Sosial Azizah, Imroatul; Dewi, Amalia Frida Yustika; Rahma, Arina Felisia; Elfaza, Asyifa Hasna; Waludri, Chessa Failazhufa; Annisa, Desinta Anggi Chusna; Balqis, Dewi Nabilatul; Febrina, Jasmine Aura; Mu’min, Khaerul; Salsabila, Nisrina; Divani, Zavira Putri; Puspitasari, Hanni Prihastuti
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 12 No. 1 (2025): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfk.v12i1.73749

Abstract

Perubahan hormonal selama pubertas sering menyebabkan timbulnya masalah jerawat pada remaja, dengan prevalensi mencapai lebih dari 85% dan dapat berlanjut hingga dewasa. Kondisi ini membuat banyak remaja mulai mencari informasi mengenai produk anti-acne dengan memanfaatkan media sosial yang kini sangat mudah untuk diakses. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemilihan produk anti-acne berdasarkan informasi dari media sosial pada mahasiswa Universitas Airlangga. Desain penelitian ini menggunakan kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan pada178 responden menggunakan metode accidental dan snowball sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan melalui QR maupun link pada tanggal 5 Maret - 14 Maret 2025. Data dianalisis secara deskriptif menggunakan program IBM SPSS versi 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden (76,9%) mengakui adanya pengaruh media sosial terhadap keputusan pembelian produk anti-acne. Instagram merupakan platform media sosial yang paling banyak digunakan (35,2%), diikuti platform TikTok (33,6%). Meskipun terpengaruh, mayoritas responden (55,6%) menunjukkan perilaku kritis dengan terlebih dahulu memeriksa ulasan dan testimoni orang lain sebelum membeli produk anti-acne yang viral, sehingga keputusan pembelian produk anti-acne tertinggi adalah karena produk memiliki ulasan yang bagus (30,9%), diikuti dengan produk direkomendasikan oleh banyak orang (28,0%), dan kandungan bahan anti-acne yang telah diketahui (22,5%). Media sosial memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk anti-acne pada mahasiswa. Adanya kewaspadaan yang tinggi membuat keputusan pembelian sangat bergantung pada informasi dan penilaian terhadap produk anti-acne.
Studi Pengetahuan dan Pemilihan Jenis Sunscreen pada Remaja SMA Nisa, Alifia Choirun; Putri, Belva Prameisya; Febiantika, Cindy; Fatimah, Crys Haula; Putri, Faiza Danish Ara; Hoo, Josephine; Ni'mah, Lutfiatun; Aprillia, Salzabilla Ghinaa; Kinanti, Selvi Yulia; Naomi, Sinta; Azilia, Talitha Ivane; Siagian, Via Afriana; Puspitasari, Hanni Prihastuti
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 12 No. 2 (2025): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfk.v12i2.74460

Abstract

Pada masa remaja terjadi perubahan biologis, kognitif, sosial, dan psikologis yang membuat remaja lebih memperhatikan penampilan dan kesehatan kulit mereka. Tingginya aktivitas remaja juga meningkatkan paparan sinar ultraviolet yang dapat meningkatkan risiko kanker kulit non-melanoma, sehingga penggunaan sunscreen yang tepat sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan remaja SMA terkait sunscreen dan pertimbangan dalam pemilihan jenis sunscreen. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode survei dengan instrumen kuesioner secara accidental sampling dengan 157 siswa/i ikut berpartisipasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden (38,8%) sebenarnya tidak tahu jenis sunscreen yang mereka gunakan yakni adanya ketidaksesuaian pada pengetahuan antara jenis sunscreen dengan klaim. Juga sebagian besar responden (44,2%) masih belum sesuai dalam memilih sunscreen berdasarkan tipe kulitnya. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan dari penelitian ini bahwa pengetahuan responden terkait sunscreen masih kurang baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan edukasi pada remaja SMA untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian terkait pemilihan sunscreen sehingga dapat meningkatkan efektivitas penggunaannya.