Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH KOMPLEKS WISATA SUNAN MURIA TERHADAP TATA RUANG DAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN Prasetya, Herry; Pandelaki, Edward Endrianto
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Arsitektur ARCADE Maret 2024
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The tourist area or Sunan Muria tourism complex is an area that is familiar to the community, especially the Muslim community. The Sunan Muria tourist complex is located in the northern part of Kudus Regency. Every day it is always busy with tourists both inside and outside the city. With the large number of visitors and the increasing development of this tourist area , it ultimately has several positive and negative impacts on the spatial and environtmental layout of the area. This research was carried out using a qualitative research methods with a descriptive method, namely  by digging to find out and then describing in detail the impacts that occur due to the existence of the Sunan Muria tourism area. The data collection technique used is by direct observations of the research object and conducting  interviews with informants,related from the results of observations and research, it shows that the  object and conducting existence of the Sunan Muria tourist complex has an impact on the environtment, namely the spatial layout of the tourist complex and local settlements has canged, the economy has improved, the visual quality of the buildings and so on.Keyword: Sunan Muria, Spatial, environtmentAbstrak: Kawasan wisata atau kompleks pariwisata Sunan Muria merupakan kawasan yang tidak asing lagi bagi masyarakat khususnya masyarakat muslim. Kompleks wisata Sunan Muria ini terletak di Kabupaten Kudus bagian utara, Kawaasan ini setiap harinya selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan baik dalam maupun luar kota. Dengan banyaknya pengunjung dan semakin berkembangnya Kawasan wisata ini akhirnya menimbulkan beberapa dampak baik positif maupun negatif bagi tata ruang dan lingkungan Kawasan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode penelitian kualitatif dengan metode deskriptif yaitu dengan cara menggali mencari tahu kemudian mendeskripsikan secara rinci dampak-dampak yang terjadi akibat adanya Kawasan pariwisata Sunan Muria, Teknik pengumpualn data yang digunakan adalah dengan cara observasi langsung kepada obyek penelitian dan melakukan wawancara kepada informan terkait. Dari hasil observasi dan penelitian menunjukkan bahwa eksistensi kompleks wisata Sunan Muria memberikan dampak pada lingkungan yaitu, tata ruang komplek wisata dan permukiman setempat yang telah berubah, perekonomian yang meningkat, kualitas visual bangunan dan lain sebagainya.Kata Kunci: Sunan Muria, Tata Ruang, Lingkungan
Potensi Bakteri Pelarut Fosfat pada Lahan Tegakan Hutan dan Perkebunan Singkong di Kawasan Kampus IPB Dramaga Bogor Firlandiana, Maulidi; Khairiyah, Yaumil; Perala, Iwan; Mustikaningrum, Dhina; Kristiawan, Kristiawan; Maimunah, Maimunah; Suprayitno, Suprayitno; Prasetya, Herry; Dewi Setyana, Abdi; Subiyanto, Subiyanto
Produksi Tanaman Vol. 12 No. 7 (2024): Juli
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2024.012.07.04

Abstract

Tanaman memerlukan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan, salah satunya yaitu fosfor (P). Namun tanaman hanya dapat menyerap P dari tanah dalam bentuk ion fosfat (H2PO4- dan HPO42-). Tantangan besar yang dilakukan untuk menyediakan P terlarut atau tersedia, terjawab oleh penemuan Bakteri Pelarut Fosfat (BPF). Mikrob ini menghasilkan asam-asam organik yang dapat melarutkan senyawa fosfat kompleks dan atau mengikat kation dari ion (PO43-) untuk melepaskan P tersedia dalam tanah. Areal rhizosfer tanah memiliki potensi keragaman mikrob yang tinggi karena menyediakan sumber makanan (eksudat) yang dikeluarkan dari akar tanaman. Penelitian ini bertujuan menentukan kualitas isolat BPF dari ekosistem perkebunan singkong dan hutan Kampus IPB Dramaga dengan Indeks Pelarut Fosfat (IPF) tertinggi pada berbagai sumber P dan variasi pH serta menentukan isolat BPF yang bersifat non-patogenik terhadap manusia, hewan, dan tanaman. Penelitian ini diawali dengan mengisolasi BPF dari areal rhizosfer, menumbuhkannya pada media selektif Pikovskaya, identifikasi morfologi koloni secara makroskopis, seleksi koloni BPF yang menghasilkan halozone (zona bening), mengukur IPF, dan mengujinya pada media Pikovskaya dengan berbagai sumber P dan tingkatan pH. Hasil isolasi menunjukkan adanya 9 isolat 2 diantaranya dari tegakan hutan dan 7 dari perkebunan singkong yang menghasilkan halozone. Isolat 6P dan 7P dari tegakan hutan memiliki IPF tertinggi berturut-turut sebesar 3,10 dan 3,33. Adapun isolat BPF hanya dapat mengasilkan halozone pada media sumber P dari kompleks Ca-P dengan kondisi pH basa dan pH tanah. Dari 9 isolat terpilih, 6 diantaranya yaitu isolat 1P, 3P, 4P, 6P, 7P, dan 9P teruji bersifat non-patogen terhadap sel manusia, hewan, maupun tanaman.