Harahap, Rosnaubah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Islamic Archaeology in Kota Rantang: A Historical Study of the Existence of the Aru Kingdom in the Development of Islam in North Sumatra Harahap, Rosnaubah; Suprayitno, Suprayitno; Suri, Nursukma; Rahimah, Rahimah
Warisan: Journal of History and Cultural Heritage Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Mahesa Research Center (PT. Mahesa Global Publishing)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/warisan.v5i1.2203

Abstract

Kota Rantang, located in North Sumatra, is rich in Islamic history and cultural heritage in Indonesia. This study aims to explore the existence of Islamic archaeological remains in Kota Rantang and their implications for understanding Indonesian history and culture. The research questions focus on identifying the types of Islamic archaeological remains in this area and how these artifacts provide insight into the development of Islam in Indonesia. The methodology employs a historical approach combined with archaeological techniques, collecting data from sites such as tomb complexes, mosque ruins, and everyday artifacts like statue fragments, jewelry, and pottery. The findings indicate that these remains are crucial for uncovering the past lives of the community and the role of Islam in shaping local cultural identity. In conclusion, the archaeological remains in Kota Rantang not only enrich our understanding of Islamic history in Indonesia but also strengthen the nation's cultural identity.
Dampak Positif Etnosentrisme Batak Angkola Sipirok Dalam Gerakan Marsipature Hutana Be (1988-1990) Harahap, Rosnaubah; Pujiati, Pujiati
EDU SOCIETY: JURNAL PENDIDIKAN, ILMU SOSIAL DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 5 No. 1 (2025): Februari-Mei 2025
Publisher : Association of Islamic Education Managers (Permapendis) Indonesia, North Sumatra Province

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/edu.v5i1.827

Abstract

Etnosentrisme merupakan sikap yang rentan terjadi di Indonesia, berbagai etnis yang berbeda menjadi salah satu pemicunya. Dalam sejarah Indonesia, penduduk telah merasakan dampak negatif dari etnosentrisme para penjajah baik itu dari kolonial Belanda maupun Jepang. Setelah kemerdekaan, sikap etnosentrisme lagi-lagi menjadi masalah, dimana terdapat beberapa pemberontakan pasca kemerdekaan hingga konflik antar dua etnis berbeda.Penelitian ini menggunakan metode penulisa sejarah yang memiliki empat langkah, yaitu: (1) Heuristik; (2) Kritik; (3) Interpretasi; dan (4) Historiografi. Dengan pendekatan yang dilakukan melalui teori ilmu sosial sebagai interpretasi dalam penulisan sejarah etnosentrisme Batak Angkola Sipirok dalam gerakan Marsipature Hutanabe 1988-1990.Penelitian ini menggunakan metode penulisa sejarah yang memiliki empat langkah, yaitu: (1) Heuristik; (2) Kritik; (3) Interpretasi; dan (4) Historiografi. Dengan pendekatan yang dilakukan melalui teori ilmu sosial sebagai interpretasi dalam penulisan sejarah etnosentrisme Batak Angkola Sipirok dalam gerakan Marsipature Hutanabe 1988-1990.Etnosentrisme Batak Angkola Sipirok dalam Gerakan Marsipature Hutanabe pada tahun 1988 mulanya dianggap sebagai sikap primordialisme Guberbur Raja Inal Siregar yang tidak mampu meninggalkan kesukuannya, namun usulan gerakan pembangunan desa yang diadaptasi dari semboyan kuno suku Batak Angkola mendapat perhatian dan respon positif oleh kelompok etnis Batak Angkola di Sipirok, demikian timbullah sikap etnosentrisme yang etnis Batak Angkola baik yang di Sipirok dan diluar daerah mulai mengagungkan gerakan pembangunan desa yang dikaitkan dengan semboyan nenek moyak mereka.