Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI MELALUI PROGRAM PENGABDIAN PELATIHAN KOMPOS MENDUKUNG SUSTAINABLE AGRICULTURE Bagus Aradea; Hera Kumalasari; Hernika Aulia; Dania Maulinda; Reza Noormansyah
Kreativitas Pada Pengabdian Masyarakat (Krepa) Vol. 3 No. 1 (2024): Kreativitas Pada Pengabdian Masyarakat (Krepa)
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8765/krepa.v3i1.5212

Abstract

Indonesia sebagai negara agraris yang kaya akan sumber daya alam, sangat bergantung pada pertanian untuk menopang perekonomiannya, terutama di Jawa Tengah yang mayoritas penduduknya adalah petani. Namun, banyak daerah pedesaan, seperti desa Tegalrandu di Srumbung, Magelang, menghadapi tantangan karena keterbatasan pengetahuan dan sumber daya pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk memberdayakan petani di Tegalrandu dengan meningkatkan praktik pertanian mereka melalui penggunaan kompos sebagai pupuk berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metodologi Asset Based Community Development (ABCD), yang berfokus pada kekuatan dan aset lokal untuk mengkatalisis pembangunan yang digerakkan oleh masyarakat. Pesertanya termasuk petani lokal yang terlibat melalui serangkaian lokakarya dan pelatihan langsung dalam produksi kompos menggunakan limbah rumah tangga dan aktivator alami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani berhasil menghasilkan kompos berkualitas tinggi, yang mengarah pada peningkatan kesehatan tanah dan hasil panen. Selain itu, masyarakat menunjukkan peningkatan pengetahuan dan kepercayaan diri dalam praktik pertanian berkelanjutan. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan partisipatif dalam pembangunan pertanian, menyoroti potensi pengomposan untuk tidak hanya meningkatkan produksi tanaman tetapi juga menumbuhkan ketahanan ekonomi di kalangan petani pedesaan. Implikasinya melampaui praktik pertanian lokal, yang menunjukkan bahwa strategi pemberdayaan serupa dapat diterapkan dalam konteks pedesaan lain untuk mendorong keberlanjutan dan pembangunan masyarakat.
Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Melalui Program Pengabdian Pelatihan Kompos Mendukung Sustainable Agriculture Hasna Nadia; Fitrotin Nisak; Hera Kumalasari; Hernika Aulia; Dania Maulinda; Nabila Izzaba Fillard; Bagus Aradea; Bagas Ardiyanto; Sri Edy Satmoko; Angger Adetya Yusuf Putu Suhendy; Reza Noormansyah
Mikroba : Jurnal Ilmu Tanaman, Sains Dan Teknologi Pertanian Vol. 1 No. 2 (2024): August : Mikroba : Jurnal Ilmu Tanaman, Sains Dan Teknologi Pertanian
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Tanaman Dan Hewan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/mikroba.v1i2.98

Abstract

Indonesia as an agricultural country rich in natural resources, relies heavily on agriculture to support its economy, especially in Central Java where the majority of the population are farmers. However, many rural areas, such as Tegalrandu village in Srumbung, Magelang, face challenges due to limited agricultural knowledge and resources. This study aims to empower farmers in Tegalrandu by improving their agricultural practices through the use of compost as a sustainable fertilizer. This study uses the Asset Based Community Development (ABCD) methodology, which focuses on local strengths and assets to catalyze community-driven development. Participants included local farmers who were engaged through a series of workshops and hands-on training in compost production using household waste and natural activators. The results showed that farmers successfully produced high-quality compost, leading to improved soil health and crop yields. In addition, the community showed increased knowledge and confidence in sustainable agricultural practices. This study underscores the importance of participatory approaches in agricultural development, highlighting the potential of composting to not only increase crop production but also foster economic resilience among rural farmers. The implications extend beyond local agricultural practices, suggesting that similar empowerment strategies can be applied in other rural contexts to promote sustainability and community development.