Indonesia sebagai negara agraris yang kaya akan sumber daya alam, sangat bergantung pada pertanian untuk menopang perekonomiannya, terutama di Jawa Tengah yang mayoritas penduduknya adalah petani. Namun, banyak daerah pedesaan, seperti desa Tegalrandu di Srumbung, Magelang, menghadapi tantangan karena keterbatasan pengetahuan dan sumber daya pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk memberdayakan petani di Tegalrandu dengan meningkatkan praktik pertanian mereka melalui penggunaan kompos sebagai pupuk berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metodologi Asset Based Community Development (ABCD), yang berfokus pada kekuatan dan aset lokal untuk mengkatalisis pembangunan yang digerakkan oleh masyarakat. Pesertanya termasuk petani lokal yang terlibat melalui serangkaian lokakarya dan pelatihan langsung dalam produksi kompos menggunakan limbah rumah tangga dan aktivator alami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani berhasil menghasilkan kompos berkualitas tinggi, yang mengarah pada peningkatan kesehatan tanah dan hasil panen. Selain itu, masyarakat menunjukkan peningkatan pengetahuan dan kepercayaan diri dalam praktik pertanian berkelanjutan. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan partisipatif dalam pembangunan pertanian, menyoroti potensi pengomposan untuk tidak hanya meningkatkan produksi tanaman tetapi juga menumbuhkan ketahanan ekonomi di kalangan petani pedesaan. Implikasinya melampaui praktik pertanian lokal, yang menunjukkan bahwa strategi pemberdayaan serupa dapat diterapkan dalam konteks pedesaan lain untuk mendorong keberlanjutan dan pembangunan masyarakat.