Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Tingkat Adopsi QRIS di Kalangan Usaha Mikro Pangan, Barito dan Buah-buahan di Pasar Bastiong Kota Ternate Samiun, Muhammad Zais M.; Marsaoly, Muhammad Fikri; Sahadi, Sandri; Aly, Ardian A. Do. M.; Mala, Said; Hasim, Daud; Muhammad, Musdar
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 1 No. 9 (2024): Juli
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/kxd1ad07

Abstract

Kegiatan Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan adopsi penerapan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) pada usaha mikro pangan, barito, dan buah-buahan yang berada di Pasar Bastiong, Kota Ternate. Metode pengabdian menggunakan pendekatan partisipatif, dimana pelaku usaha mikro dipilih melalui random sampling untuk terlibat dalam kegiatan. Tim pengabdian melakukan observasi, in-depth interview dan diskusi terhadap pelaku usaha di lokasi kegiatan yang telah meluangkan waktunya unuk terlibat secara aktif. Studi ini menemukan dbahwa sebagian besar pemangku kepentingan usaha mikro belum sepenuhnya memahami QRIS, dan hambatan dalam penerapannya termasuk kurangnya pemahaman tentang manfaat QRIS, kurangnya akses terhadap perangkat teknologi, dan kekhawatiran tentang keamanan transaksi yang dihadapi. Namun demikian, kesadaran para pelaku ekonomi masih tinggi akan pentingnya pelatihan dan sosialisasi lebih lanjut melalui QRIS. Oleh karena itu, kami merekomendasikan pelatihan dan edukasi yang lebih terarah terkait manfaat, kegunaan, dan keamanan penggunaan QRIS. Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan implementasi QRIS di pasar Bastiong, sehingga memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
WO WA DANCE : WAR DANCE OF PLOLY VILLAGE ( PELERI ) MAKIAN ISLAND DISTRICT Hasim, Rustam; Hasim, Daud; Amalia, Rasty
JURNAL ILMU BUDAYA Vol. 13 No. 1 (2025): Jurnal Ilmu Budaya
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34050/jib.v13i1.45013

Abstract

The Makian tribe is one of the tribes originating from the North Maluku Islands region, especially those inhabiting Makian Island, which is located southwest of Halmahera Island. This tribe has a unique cultural wealth, including language, customs, and traditional arts such as dance and music. Wo Wa Dance is performed by men and has a dashing, firm, and spirited movement, often equipped with attributes such as spears, shields, swords, or traditional weapons. According to Legend, Wo-Wa Dance is a dance used to conquer the rebellion carried out by Kapita Takome (warlord) in the Sulamadaha region. Kapita Takome and his followers showed their disloyal attitude and declared war on the Ternate Sultanate. To overcome the rebellion, troops were sent from Makian Island led by Kapita Peleri (Ploly).
Penguatan Pemahaman Gen-Z Terhadap Penerapan Konsep Ekonomi Pertanian dalam Pengelolaan Usahatani di Kota Ternate M. Samiun, Muhammad Zais; Hasim, Daud; Priyanto, Anang
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 7 (2025): Mei
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/pb6d1k37

Abstract

Kegiatan pengabdian ini secara spesifik bertujuan untuk meningkatkan pemahaman Gen-Z terhadap konsep dan praktek ekonomi pertanian dalam pengelolaan usahatani, serta meningkatkan kesadaran dan memotivasi Gen-Z untuk berperan aktif dalam pengembangan sektor pertanian. Metode kegiatan pengabdian ini mengacu pada pendekatan partisipatif, edukatif, inovatif dan pendampingan. Sasaran utama kegiatan ini yakni Gen-Z khususnya yang sedang mengambil peminatan ekonomi pertanian, yang dikolaborasikan dengan petani sebagai pelaku usahatani di Kota Ternate. Melalui kegiatan pengabdian ini, hasil yang dicapai yakni Gen-Z tidak hanya menguasai konsep ekonomi pertanian, lebih dari itu Gen-Z secara langsung memahami terapan konseptual dalam praktek pertanian terutama pengelolaan usahatani. Gen-Z mengalami penguatan pemahaman aspek-aspek teknik dan budidaya dalam usahatani, karakteristik lahan dan petani, maupun teknik pemasaran dan pengelolaan pendapatan. Lebih dari itu, kesadaran Gen-Z terhadap peran sektor pertanian mengalami peningkatan yang terukur melalui meningkatnya motivasi untuk telus belajar dan keinginan untuk berperan aktif.