Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Sosialisasi dan Pembuatan Lubang Resapan dalam Pengelolaan Sampah Organik di Lingkungan RT 01 dan RT 17 Desa Barukan Manisrenggo Prakosha, Donni; Sahira, Alya Nur; Prasetyo, Bayu Aji; Fitriani, Elisa Novita; Rajasa, Ferdhian Surya; Setiyaka, Gagah Wahyu; Jasmine, Indah Ayusora; Wiyono, Nabila Husna; Samsiyani, Riski; Kurniawan, Rizal Indra; Mayasyafira, Septica Devita
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 8 (2024): Oktober
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i8.1403

Abstract

Program sosialisasi dan pembuatan lubang resapan dalam pengelolaan sampah organik telah dilaksanakan di lingkungan RT 01 dan RT 17, Desa Barukan, Kecamatan Manisrenggo. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah organik serta memberikan solusi praktis dalam mengurangi volume sampah yang dibakar. Program ini melibatkan serangkaian kegiatan sosialisasi yang menjelaskan konsep dan manfaat dari lubang resapan, teknik pembuatan, serta cara pemeliharaan yang tepat. Metode yang digunakan dalam program ini mencakup penyuluhan langsung kepada warga, demonstrasi pembuatan lubang resapan, dan pendampingan dalam pelaksanaan di lapangan. Sosialisasi dilakukan melalui pertemuan rutin RT, diskusi interaktif dengan warga untuk memastikan pemahaman yang menyeluruh mengenai teknik pengelolaan sampah organik ini. Hasil dari program menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman dan partisipasi warga dalam pengelolaan sampah organik. Sebagian besar warga RT 01 dan RT 17 mulai menerapkan metode lubang resapan di lingkungan rumah mereka. Selain itu, program ini juga berhasil mengurangi jumlah sampah organik yang dibuang dan dibakar, meningkatkan kesuburan tanah, serta menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Dengan demikian, program sosialisasi dan pembuatan lubang resapan ini terbukti efektif dalam mengelola sampah organik di tingkat rumah tangga, serta dapat dijadikan model bagi wilayah lain dalam upaya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Diharapkan keberlanjutan program ini akan terus meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Desa Barukan.
Pemanfaatan minyak jelantah untuk lilin aromaterapi ramah lingkungan di Desa Barukan Mayasyafira, Septica Devita
Hasil Karya 'Aisyiyah untuk Indonesia Vol. 4 No. 2 (2025): April
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/hayina.4025

Abstract

Limbah minyak jelantah merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang sering diabaikan, terutama akibat pembuangan yang tidak tepat. Minyak jelantah dapat mencemari tanah dan air, serta menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi warga Dukuh Dukuhan, Desa Barukan, tentang bahaya minyak jelantah serta memberikan pelatihan dalam pemanfaatannya menjadi lilin aromaterapi. Kegiatan yang dilakukan meliputi workshop terkait bahaya minyak jelantah bagi tubuh dan lingkungan serta cara pengolahan minyak jelantah hingga menjadi produk berupa lilin aroma terapi. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan limbah rumah tangga dan peluang usaha berbasis bahan ramah lingkungan. Banyaknya masyarakat Dukuh Dukuhan yang masih menggunakan minyak jelantah untuk memasak serta apabila sudah tidak terpakai, masyarakat membuangnya pada saluran air. Setelah kegiatan ini berlangsung, masyarakat mengerti tentang dampak buruk minyak jelantah bagi tubuh serta lingkungan. Demonstrasi dilakukan supaya masyarakat mengerti bagaimana cara memanfaatkan minyak jelantah yang sudah tidak terpakai untuk menjadi lilin aromaterapi yang memiliki peluang bisnis. Pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah menjadi alternatif yang bernilai ekonomis sekaligus mendukung pelestarian lingkungan.
Profiles of Science Reasoning from Lawson’s Perspective: A Comparative Study of Gender, School Location, and Practicum Experience Mayasyafira, Septica Devita; Ekawati, Elvin Yusliana; Astuti, Linda Dwi
Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 13 No. 3 (2025): PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/0vxb4t98

Abstract

Scientific reasoning is a core skill in science education because it allows students to think logically, critically, and systematically when approaching problems and understanding natural phenomena. Yet, international assessments such as PISA and TIMSS have repeatedly shown that Indonesian students lag behind global averages in this area, making it an urgent issue for physics education. This study aimed to assess the scientific reasoning abilities of grade XI students in Surakarta using a motion dynamics testlet adapted from Lawson’s Classroom Test of Scientific Reasoning (LCTSR). The research employed a descriptive quantitative design and involved 363 students from three high schools representing different school locations and levels of practicum experience. The testlet, developed through stages of planning, piloting, and validation, was designed to ensure reliability and to capture reasoning indicators such as conservation, proportionality, variable control, probability, correlation, and hypothetico-deductive reasoning. The results revealed that most students were in the concrete (51%) and transitional (47%) stages of operation, with only 2% reaching the formal operational stage. In terms of achievement categories, the majority fell into the fair and lower levels, and none reached the very good level. Statistical analysis showed no significant gender differences, but students from urban schools and those with practicum experience performed significantly better. The novelty of this research lies in contextualizing Lawson’s instrument in terms of motion dynamics and adopting a testlet format that efficiently measures reasoning. These findings highlight the central role of the school environment and practical experience in shaping reasoning skills and provide valuable evidence for strengthening physics teaching and policy.