Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Bokashi Limbah Kulit Kopi pada Bibit Pepaya (Caraca Papaya L.) Calina Suhada, Hadisfied Rama; Trisnaningsih, Umi; Wahyuni, Siti
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 29 No. 4 (2024): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18343/jipi.29.4.618

Abstract

This study aimed to determine the effect of the proportion of coffee peel bokashi in the planting medium on the growth of papaya plant seedlings (Carica papaya L.) cv Calina. The research was conducted at the Faculty of Agriculture Screenhouse on Jalan Perjuangan, Cirebon City, at an altitude of 5 m above sea level. The research was conducted from May 2022 to June 2022. The experimental method used with a completely randomized design. The treatment consisted of 4 proportions of bokashi in the planting media, each of which was repeated 6 times so that there were 24 experimental units. Each experimental unit consisted of 10 polybags. The total papaya plant seeds used were 240 seeds. The treatments studied were: K0 = top soil, K1 = 250 g bokashi + 1 kg soil, K2 = 500 g bokashi + 1 kg soil, and K3 = 750 g bokashi + 1 kg soil. The results showed that the proportion of coffee peel waste bokashi significantly affected the growth of papaya plants. Using 500 g coffee skin waste bokashi in 1 kg of soil had the best effect on plant height, stem diameter, plant growth rate, number of leaves, root volume, root length, root ratio, and net assimilation rate. Keywords: coffee peel, bokashi, papaya
Optimalisasi Subsidi Pupuk untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional Setiawan, M Guna; Suryani, Sri Ok; Suhada, Hadisfied Rama; Wibowo, Satriyo; Hartono, Arief
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 6 No 4 (2024): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.0604.1077-1083

Abstract

Program subsidi pupuk merupakan kebijakan strategis untuk mendukung sektor pertanian dan ketahananpangan nasional, namun masih menghadapi tantangan seperti ketidaktepatan pendataan penerima, distribusiyang tidak efisien, keterbatasan jenis pupuk bersubsidi, dan ketergantungan pada impor bahan baku.Pendataan melalui Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) dan penggunaan Kartu Tani belum optimalakibat kurangnya pengawasan dan edukasi kepada petani. Distribusi yang melibatkan rantai panjang seringmembuka peluang penyelewengan, sementara keterbatasan subsidi pada jenis pupuk seperti urea dan NPKmenyulitkan petani memenuhi kebutuhan unsur hara. Ketergantungan pada impor fosfat dan kalium jugamembuat pasokan dan harga tidak stabil. Pupuk organik muncul sebagai alternatif berkelanjutan yang dapatmengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Perbaikan pendataan, diversifikasi jenis pupuk, penguatanindustri pupuk domestik, dan teknologi digital dalam distribusi diperlukan untuk meningkatkan efektivitassubsidi dan mendukung ketahanan pangan nasional.