Karina, Sa’diah Multi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Kadar Hemoglobin dan Status Gizi Dengan Kebugaran Jasmani Remaja di SMK Negeri 47 Jakarta Azkiya, Rahmi; Harjatmo, Titus Priyo; Karina, Sa’diah Multi; Soekatri, Moesijanti
JGK: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Gizi dan Kesehatan
Publisher : Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jgk.v4i1, Juni.2251

Abstract

Physical fitness is a person's body's ability to carry out daily tasks without fatigue. Physical fitness is very important, especially in teenagers because they have a lot of activities. After Covid-19, several studies have shown that fitness in teenagers is decreasing. This can be influenced by several factors, including hemoglobin levels in the blood and nutritional status. The aim of this research was to determine the relationship between hemoglobin levels and nutritional status and the body fitness of teenagers at public vocational school 47 Jakarta. This research was conducted with a cross sectional research design. Samples were taken by purposive sampling that met the inclusion and exclusion criteria. Data collection includes gender, age, hemoglobin levels using the For a 6 Plus digital tool, nutritional status, and fitness level using the Shuttle Run Test. Data analysis included frequency and bivariate distribution using Fisher's exact test. The research results showed that most of the respondents, 75.5% were female, 62% were 16 years old, 61.4% had very weak fitness levels, 52.1% had normal Hb levels, and 69.9% had normal nutritional status. There is a significant relationship between hemoglobin levels and physical fitness (p=0.034) and there is a significant relationship between nutritional status and physical fitness (p=0.001).
Status Gizi Anak Usia Dini dan Beberapa Faktor Yang Berhubungan di Perkotaan Harjatmo, Titus Priyo; Putriani, Zahra Jaeni; Karina, Sa’diah Multi; Efiyanna, Rina
Jurnal GIZIDO Vol 16 No 2 (2024): JURNAL GIZIDO EDISI NOVEMBER 2024
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/gizi.v16i2.2469

Abstract

Stunting, anemia, dan kekurangan zat gizi mikro lainnya, seperti zat besi, seng, dan folat masih menjadi masalah gizi yang banyak ditemukan pada balita. Jakarta sebagai wilayah urban dengan fasilitas dan akses yang bervariasi terhadap berbagai bidang termasuk pangan dan gizi, saat ini masih menghadapi berbagai permasalahan gizi maupun praktik asupan gizi yang belum optimal termasuk di wilayah Jakarta Timur dimana Kelurahan Utan Kayu Utara (UKU) berada. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, Jakarta Timur memiliki prevalensi balita stunting sebesar 16,8%, balita kurus (wasting) sebesar 9,3%, serta balita yang mengalami gizi kurang (underweight) sebesar 13,4%. Sementara itu, terdapat 6,8% balita yang mengalami kelebihan berat badan (overweight) Penelitian ini dirancang sebagai penelitian tindakan (action research) dimana suatu program dilaksanakan sebagai sebuah tindakan. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik anak usia dini, pengetahuan, sikap dan praktik orang tua, status gizi. Dari hasil analisis status gizi anak usia dini menunjukkan bahwa sebesar 95,7% normal dan 4,4% normal. Anak yang menjadi subjek dalam penelitian yaitu anak usia 48-83 bulan atau usia 4 tahun sampai 6 tahun 11 bulan. Pada penelitian ini karakteristik orang tua meliputi usia, lama pendidikan, status pekerjaan, dan tingkat pendapatan. Dari hasil analisis tingkat pengetahuan ibu menunjukkan bahwa sebanyak 67,1% mempunyai pengetahuan baik dan 5,5% pengetahuan ibu dalam kategori kurang. Praktik pemberian Air Susu Ibu menunjukkan bahwa sebanyak 75,7% frekuensi pemberian ASI sesuai dan 24,3% kurang sesuai sedangkan sebanyak 87,1% MPASI telah diberikan sesuai dan 12,9% tidak sesuai. Asupan zat gizi anak usia dini menunjukkan bahwa rata-rata asupan energi sebesar 1398 kkal, protein 43,4 gram, lemak 59,1 gram dan karbohidrat 188,6 gram. Riwayat infeksi menunjukkan sebanyak 69 subjek (98.6%) tidak bergejala diare (98.6%), sebanyak 70 subjek (100%) tidak menderita TB paru, dan sebanyak 48 subjek (68.6%) tidak bergejala ISPA