Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Carboxymethyl Cellulose (CMC) Terhadap Edible Coating Berbasis Glukomanan Umbi Porang Pada Produk Bakso Sapi Herdiana, Novita; Suharyono, Suharyono; Utomo, Tanto Pratondo; Afifah, Nida Rafa
Journal of Tropical Agricultural Engineering and Biosystems - Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol. 11 No. 3 (2023): December 2023
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2023.011.03.06

Abstract

Edible coating dapat dibuat dari polisakarida pati umbi porang yang mengandung glukomanan tinggi. Glukomanan mengandung polisakarida mannan yang memiliki kemampuan membentuk lapisan film, namun masih perlu dilakukan penambahan Carboxymethyl Cellulose (CMC) agar dapat membentuk lapisan film yang lebih kokoh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi Carboxymethyl Cellulose (CMC) terhadap edible coating yang diaplikasikan pada produk bakso sapi.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor yaitu konsentrasi Carboxymethyl Celulose (CMC) 0, 1, 2, 3, 4, 5, dan 6%. Setiap perlakuan diulang 3 kali. Data yang diperoleh diuji kesamaan ragamnya dengan uji Bartlett dan kenambahan data diuji dengan uji Tuckey. Data kemudian dianalisis sidik ragam dan seluruh data diolah lebih lanjut dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf 5%. Pemilihan perlakuan terbaik menggunakan metode De Garmo berdasarkan hasil dari uji skoring, untuk selanjutnya di uji SEM. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan terbaik adalah dengan penambahan konsentrasi CMC 2% pada edible coating mendapatkan nilai pH sebesar 7.47, nilai viskositas sebesar 109,466 cP dan nilai pH bakso, tekstur bakso dan pengujian sesori mengalami penurunan selama penyimpanan suhu ruang, namun lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya.
Synthesis and Characterization of Edible Film Based on Glucomannan from Local Porang Tubers with a Combination of Carrageenan and Sorbitol as Plasticizer Afriyani, Hapin; Herasari, Dian; Amrulloh, Hanif; Faranida, Qori Hikmah; Ramadani, Arip; Afifah, Nida Rafa; Indriani, Marcella; Theledi, Karim; Aluko, Olukemi
Biota Vol 10 No 2 (2024): Jurnal Biota 2024
Publisher : Faculty of Science and Technology Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/Biota.v9i2.16821

Abstract

In this study, edible films were made from glucomannan from local porang tubers, carrageenan, and sorbitol as the plasticizer. This research method begins with the making of modified porang flour with three immersion treatments, namely control (A), 10% lime solution (B), and modified lime and mocaf starter fermentation (C) to reduce oxalate levels. Plasticizers were added with variations of carrageenan 2;3;4%, and sorbitol 1;2;3;4; and 5 g. The results showed that the modified lime immersion and fermentation treatment reduced calcium oxalate levels, and the highest yields of glucomannan were 2.58% and 10.07 g. The FTIR analysis results of the isolated glucomannan showed that the spectrum formed by the presence of O-H functional groups, CH2 groups, C-O-C groups, absorption areas of 805 cm-1 and 872 cm-1 indicated the presence of the main constituent of glucomannan, namely β-pyranose. In comparison, the characteristics of the edible film obtained an average thickness between 0.32–1.50 mm. The highest thickness was obtained in the composition of the addition of 3% carrageenan and 4 grams of sorbitol variation C. The percentage of water resistance of edible film variations A and C ranged from 10.04% - 22.02%. Variations A and C with a composition of 2% carrageenan and 1 gram of sorbitol, the edible film is completely degraded. The surface morphology of the edible film obtained from variation A with a concentration of 2% carrageenan and 5 grams of sorbitol showed a slightly porous surface.