Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Internalisasi Nilai-Nilai Moderasi Beragama Dalam Kurikulum Merdeka Belajar Pendidikan Agama Islam Hilmin; Dwi Noviani; Eka Yanuarti
Symfonia: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 3 No 1 (2023): Symfonia: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Institut Agama Islam Al-Quran Al-Ittifaqiah (IAIQI) Indralaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53649/symfonia.v3i1.34

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan internalisasi nilai-nilai moderasi beragama dalam kurikulum merdeka pendidikan agama Islam. Adapun metode pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kepustakaan. Pengumpulan data diperoleh melalui pencermatan terhadap literatur terkait berupa artikel, buku, dokumen, kebijakan, maupun pencermatan terhadap literatur online. Selanjutnya melakukan pendekatan interpretasi dengan mengkaji data-data pada evidensi objektif, untuk mencapai kebenaran otentik. Interpretasi di sini bahan atau data-data yang sudah dideskripsikan, kemudian diinterpretasikan dan dianalisis kembali untuk menunjukan dan memperjelas tentang nilai-nilai moderasi beragama dalam kurikulum merdeka belajar pendidikan agama Islam secara objektif, runtut, komprehensif, dan mendasar. Hasil penelitian menunjukkan korelasi yang kuat dan saling menguatkan bahwa nilai-nilai moderasi beragama dapat diinternalisasikan ke dalam kurikulum merdeka pendidikan agama islam. Desain kurikulum merdeka untuk pendidikan agama islam sebagai bagian penting untuk memperkuat moderasi beragama dalam kehidupan masyarakat. Prinsip-prinsip yang terkandung di dalam kurikulum merdeka sangat selaras dengan nilai-nilai pemikiran moderasi beragama. Kurikulum merdeka pendidikan agama islam sangat membutuhkan kerangka konsep dan dasar pemikiran yang moderat dan kontekstual.
Sosialisasi Model Pendidikan Agama Islam Dalam Menanggulangi Perilaku Negatif Peserta Didik Dwi Noviani; Hilmin; Choiriyah; Aditya
ADM : Jurnal Abdi Dosen dan Mahasiswa Vol. 2 No. 2 (2024): ADM : Jurnal Abdi Dosen dan Mahasiswa
Publisher : Penerbit dan Percetakan CV.Picmotiv

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61930/jurnaladm.v2i2.748

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini membahas tentang Sosialisasi Model Pendidikan Agama Islam Dalam Menanggulangi Perilaku Negatif Peserta didik. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pemahaman mendalam kepada pendidik tentang nilai-nilai Islam dan mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk mencari solusi yang holistik dan sesuai dengan nilai-nilai agama. Model pendidikan agama Islam menjadi fokus sebagai landasan untuk membentuk karakter peserta didik serta dapat memberikan dampak positif dalam menanggulangi perilaku negatif. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang norma-norma moral dalam Islam dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, menjadikan peserta didik mampu mengelola emosi, konflik, dan tekanan dengan cara yang sesuai dengan ajaran agama. Selain daripada itu dapat memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan karakter berbasis agama Islam sebagai upaya pencegahan perilaku negatif peserta didik. Implikasi praktis dapat diaplikasikan dalam perancangan kurikulum, pelatihan guru, dan kebijakan sekolah untuk memperkuat peran pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter positif dan moral peserta didik.
Pendidikan Islam dan Tantangan Multikulturalisme: Penelitian Eka Lindayati; Hasan Asy’ari; Yulita; Hilmin
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 1 (Juli 2025 -
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i1.2546

Abstract

Islamic education plays a strategic role in shaping the character and morals of students based on Islamic values. Amid the dynamics of increasingly pluralistic and multicultural societies, Islamic education faces the challenge of adapting without losing the essence of its teachings. Multiculturalism demands that Islamic education be more inclusive, tolerant, and open to diversity. This study employs a qualitative descriptive approach to examine how Islamic education responds to the challenges of multiculturalism and the strategies that can be implemented in the learning process. The findings indicate that strengthening universal Islamic values such as tolerance, justice, and compassion is essential to building social harmony. Furthermore, curriculum development sensitive to multicultural contexts and teacher training with a pluralistic perspective are strategic steps to deliver relevant Islamic education in the era of globalization. Thus, Islamic education functions not only as a medium for transmitting knowledge and religious values but also as an agent of peace and social integration in pluralistic societies.
Sistem Pendidikan Korea Selatan Dan Indonesia Destri Wulandari; Ardeni; Hilmin; Dwi Noviani
Jurnal Studi Islam Indonesia (JSII) Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal Studi Islam Indonesia (JSII)
Publisher : Publication and Inovasi Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61930/jsii.v1i1.118

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan sistem pendidikan yang ada di negara Korea Selatan dengan negara Indonesia. Dalam penelitian ini membahas tentang kurikulum, pendanaan, guru, pemerintahan yang berhubungan dengan pendidikan antara negara Korea Selatan dengan negara Indonesia. Metode dalam penelitian ini menggunakan studi literatur. Pengumpulan data yang dikumpulkan berupa dokumen pendidikan dilakukan dengan berbagai sumber website yang ada. Penduduk Negara Korea Selatan berjumlah 51.462.616 jiwa sedangkan Indonesia 255.469.700 jiwa bebanding jauh jumlah dari kedua negara ini. Agama di Korea Selatan mayoritas kristen dan Indonesia beragama Islam. Korea Selatan memiliki tujuan untuk menanamkan rasa identitas nasional dan menyempurnakan kepribadian setiap warga negara, mengemban cita-cita persaudaraan yang universal mengembangkan kemampuan untuk hidup mandiri dan berbuat untuk negara yang demokratis dan kemakmuran seluruh umat manusia dan menanamkan sifat patriotisme. Tujuan negara Indonesia untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Jenjang pendidikan di kedua negara ini hampir sama. Kurikulum di Korea Selatan dikeluarkan oleh KICE (Korea Institute of Curriculum dan Evaluation) dengan kurikulum standar meliputi antara lain bahasa Korea, kesenian, kode etik, ilmu pengetahuan sosial, dan lainnya. Indonesia menggunakan kurikulum 2013. Anggaran Korea Selatan mengalokasikan 19,7% dari anggaran belanjanya untuk pendidikan, sedangkan negara Indonesia mengalokasikan 20% dari dana APBN dan APBD.
Pendidikan Islam Di Thailand Dan Indonesia (Analisis Perbandingan Kurikulum dan Pendanaan Pendidikan) Hilmin; Dwi Noviani; Lisdaleni; Mhd Nazir
Jurnal Studi Islam Indonesia (JSII) Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal Studi Islam Indonesia (JSII)
Publisher : Publication and Inovasi Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61930/jsii.v1i1.119

Abstract

Penelitian ini untuk menganalisi perbandingan sistem Pendidikan di negara Indonesia dan Pendidikan Islam yang ada di negara Thailand. Mayoritasnya penduduk Thailand beragama Budha aliran Teravada (agama resmi kerajaan), terdapat lebih dari 10% penduduk muslim dari seluruh populasi penduduk Thailand. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian Library Reseach yaitu data diambil dari jurnal, buku, dokumen dan literatur online. Dari hasil penelitian ini didapatkan Penduduk muslim Thailand sebagian besar berdomisili di bagian selatan Thailand, seperti di propinsi Pha Nga, Songkhla, Narathiwat dan sekitarnya yang dalam sejarahnya adalah bagian dari Daulah Islamiyyah Pattani. Dengan jumlah umat yang menjadi minoritas ini, walau menjadi agama kedua terbesar setelah Budha, umat Islam Thailand sering mendapat serangan dari umat Budha (umat Budha garis keras), intimidasi, bahkan pembunuhan masal. Pattani (patani) adalah nama sebuah “Muslim minoritas” yang mendiami empat wilayah selatan Thailand, yaitu Patani, Naratiwat, Satun, dan Jala. Masuknya agama Islam ke Selatan Thailand (Patani) tidak bisa dilepaskan dengan masuknya Islam ke Asia Tenggara. Pendidikan Islam yang dijalankan di Thailand memiliki persamaan dengan pendidikan Islam yang ada di Indonesia. Seperti, di Thailand juga ada pondok dan madrasah yang mana sistem pendidikannya sama dengan yang ada di Indonesia. Perbedaannya terdapat pada jumlah mata pelajaran yang diujikan pada UN dan kewajiban mempelajari bahasa Thai.
Perbandingan Sistem Pendidikan Islam Brunei Darussalam Dan Indonesia Nuril Pitriyati; Nuryani; Hilmin; Dwi Noviani
Jurnal Studi Islam Indonesia (JSII) Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal Studi Islam Indonesia (JSII)
Publisher : Publication and Inovasi Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61930/jsii.v1i1.120

Abstract

Negara Brunei Darussalam terbilang negara kecil ketimbang Malaysia dan Indonesia, tetapi Brunei adalah negara kerajaan Islam yang memainkan peranan penting dalam mempertahankan nilai-nilai Islam di tengah-tengah masyarakatnya. Brunei Darussalam merupakan salah satu negara di dunia yang mengklaim dirinya sebagai negara Islam yang menganut mazhab Syafi’i dalam Fiqh dan Asy’ariyah dalam Teologi. Penduduk asli di Brunei saat ini hampir 100% memeluk Islam 95%. Penduduk non-muslim Brunei merupakan pendatang dari Filipina, India, Cina, dan lain-lain. Jika ditotalkan 98% penduduk asli Brunei memeluk agama islam dan 40% penduduk pendatang merupakan islam, Model pendidikan di Brunei Darussalam sama Negara Singapura dan Malaysia yaitu dengan pola A-7-3-2-2 dengan menggunakan pengajaran bahasa Melayu dan Inggris dengan menitikberatkan pada prioritas moralitas manusia untuk beragama dan menguasai teknologi. Pada sistem Pendidikan setiap negara tidak 100% sama, seperti contoh negara Brunei dan Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Brunei Darussalam adalah sebagai Negara islam yang selalu mengikuti perkembangan persoalan pendidikan dalam memajukan suatu bangsa. Sejalan dengan hal itu, tentu masing-masing Negara memiliki persamaan dan perbedaan model pendidikan dalam mengembangkan kualitas pendidikan yang semakin baik.