Abstract: The era of the pandemic, which is currently starting to move to endemic has resulted in the flow of density of teaching and learning activities on campus. Some students started doing offline practicums, and also guidance activities for lecturers in the lecture building, of course with strict health protocols. Currently, the condition of the public open space at UPN "Veteran" East Java and the existing street furniture is less than ideal to accommodate the activities of the academic community, as well as to meet the new-normal rules. This study uses a qualitative method with a Behavioral Mapping Analysis approach, which carried out by tracking user movements in public spaces and mapping user interactions. The findings were most of students and visitors walked to the public area through secondary access which is closest to the road and parking area, therefore creating crowd in one side of the area. This research conclude there are several consideration for future planning such as placement of sculpture or icon to attract toward the center of the public space, replacing permanent street furniture with mobile one, and enhance the secondary access to ensure safety and comfort of the passerby.Abstrak: Era pandemi yang saat ini mulai bergerak ke endemi mengakibatkan mulai terjadinya arus kepadatan kegiatan belajar - mengajar di kampus. Beberapa mahasiswa mulai melakukan praktikum luring dan juga kegiatan bimbingan pada dosen di gedung perkuliahan, tentu dengan protokol kesehatan ketat. Saat ini, kondisi ruang terbuka publik yang ada di UPN “Veteran†Jawa Timur dan kondisi street furniture eksisting kurang ideal untuk menampung kegiatan civitas akademika sekaligus memenuhi kaidah new-normal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Behavioral Mapping Analysis, yang dilakukan dengan melacak pergerakan pengguna di ruang publik dan memetakan interaksi penggunanya. Temuan yang didapat adalah sebagian besar pelajar dan pengunjung berjalan ke area publik melalui akses sekunder yang paling dekat dengan jalan raya dan area parkir, sehingga menimbulkan keramaian di salah satu sisi. Penelitian ini menyimpulkan ada beberapa pertimbangan untuk perencanaan ke depan seperti penempatan patung atau ikon untuk menyebarkan kerumunan lebih merata ke tengah ruang publik, mengganti furnitur jalan permanen dengan yang bergerak, dan memperbesar dan meningkatkan akses sekunder untuk memastikan keamanan dan kenyamanan. dari orang yang lewat.