Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Inovasi Penerapan Ragam Hias Osing Pada Elemen Desain Interior Shanti, Icha Pritaryana; Yuanditasari, Aldila
Jurnal Desain Interior Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j12345678.v9i1.19639

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan 38 provinsi yang memiliki berbagai karakteristik ragam hias yang unik dan berbeda-beda. Salah satunya ragam hias osing yang berasal dari provinsi Jawa Timur. Ragam hias osing dapat dilihat dari kerajinan tekstilnya yang dikenal dengan motif gajah oling, motif batik tertua di Kota Banyuwangi dan ukiran ragam hias pada rumah adatnya. Penelitian ini bertujuan sebagai upaya pelestarian budaya serta memberikan inovasi pada ekonomi kreatif dengan memanfaatkan ragam hias osing dalam bidang desain interior. Melalui penelitian kualitatif dengan metode studi literatur yang didapatkan lalu dianalisis, sehingga ditemukan bahwa ragam hias osing dapat diterapkan pada elemen desain interior seperti furniture dan elemen dekoratif lainnya tanpa menghilangkan makna yang terkandung didalamnya. Dengan adanya inovasi penerapan ragam hias pada desain interior dapat memberikan dampak positif bagi pengrajin lokal dengan memperkenalkan kekayaan keberagaman budaya Indonesia ke kancah dunia internasional. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa dengan adanya pemanfaatan ragam hias tradisional sebagai inovasi baru dalam bidang desain interior menjadikan langkah maju dan strategis dalam melestarikan warisan budaya Indonesia serta menjadikan faktor pendorong untuk sektor industri kreatif.
Pengembangan Gubahan Motif Baru Kain Jumputan Menggunakan Limbah Sumpit dan Cangkang Kerang untuk Kelompok PKK Desa Bhinor Hasya, Astrini Hadina; Yuanditasari, Aldila; Nastiti, Ratna Andriani; Agustin, Dyan; Anabella, Linda Happy; Surya, Nadhifa Syadira
IHSAN : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 6, No 2 (2024): Ihsan: Jurnal Pengabdian Masyarakat (Oktober)
Publisher : University of Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/ihsan.v6i2.21516

Abstract

Keanekaragaman hayati yang ditawarkan di Desa Bhinor seperti keindahan kerang sebagai biota laut menarik para wisatawan. Selain menawarkan keindahan alam, kerang juga di konsumsi sehingga timbul wisata kuliner yang juga menjamur di kawasan wisata pantai di Bhinor. Namun, bersamaan dengan itu, terdapat limbah organik dan anorganik berupa sumpit dan cangkang kerang yang kuantitasnya kian tahun semakin bertambah dan belum optimal pengelolaan dan pengolahannya. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran mayarakat pesisir sekitar sehingga limbah tersebut tidak jarang mengotori bibir pantai.  Pemanfaatan limbah cangkang kerang yang belum banyak dieksplorasi menjadikan hal tersebut tidak bernilai ekonomi dan sering diabaikan. Mitra yakni kelompok PKK Desa Bhinor mengharapkan adanya aksi dari pengolahan limbah organik tersebut.  Salah satu alternatif solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memberikan inovasi produk  kerajinan tangan berupa sarung bantal dengan teknik kain jumputan sebagai elemen interior dari limbah cangkang kerang. Metode yang dilakukan pada pengabdian ini merupakan metode kualitatif dengan mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, penyuluhan, dan terakhir pelaksanaan pelatihan mitra berikut dengan evaluasinya. Dengan demikian, limbah organik dapat berkurang, berpotensi menjadi ladang usaha baru untuk menambah penghasilan bagi ibu-ibu PKK setempat, serta dapat dijadikan sebagai souvenir khas pariwasata pesisir Desa Bhinor.
Analisis Penerapan Konsep Adaptive Reuse dalam Mendesain Interior Restoran di Kawasan Heritage (Studi Kasus: Locaahands Tunjungan) Yuanditasari, Aldila; Krisnawatie, Aloysia; Nastiti, Ratna Andriani
Lintas Ruang: Jurnal Pengetahuan dan Perancangan Desain Interior Vol 12, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/lintas.v12i2.13930

Abstract

Jalan Tunjungan Surabaya mempunyai nilai historis yang cukup besar. Di masa pemerintahanBelanda, kawasan ini merupakan area vital, salah satunya adalah saksi sejarah perobekanbendera Belanda oleh Bung Tomo yang dikenal dengan insiden Hotel Yamato. KesanHindia-Belanda masih sangat terasa kental di sepanjang Jalan Tunjungan dengan bangunan-bangunan kolonial yang masih bertahan dan terawat hingga saat ini. Jalan Tunjungan, yangsecara strategis menghubungkan Jalan Embong Malang dan Jalan Blauran, telah menjadifokus revitalisasi oleh Pemerintah kota Surabaya guna meningkatkan nilai estetika danfungsionalitas kawasan segitiga emas kota. Hingga akhirnya saat ini kawasan JalanTunjungan ramai dengan restoran dan kafe yang menempati bangunan-bangunan kolonialyang telah direvitalisasi, salah satunya adalah bekas toko buku J.W.F Sluyter Soerabaja yangdidirikan pada tahun 1925 dan saat ini gedung tersebut digunakan sebagai restoranLocaahands. Melalui observasi langsung di lokasi dan studi literatur, penelitian ini bertujuanuntuk mengkaji secara mendalam penerapan konsep adaptive reuse pada desain interiorrestoran Locaahands Tunjungan. Analisis data penelitian menunjukkan bahwa bangunan telahmengalami proses adaptasi alih fungsi yang berhasil, ditandai dengan perubahan signifikanpada fasad dan interior untuk memenuhi kebutuhan fungsional sebagai ruang komersial, tanpamengabaikan prinsip-prinsip keberlanjutan. Strategi ini mengadopsi pendekatan konservatifterhadap unsur arsitektur eksterior, sementara melakukan transformasi signifikan pada tataruang dan fungsi interior.
Adaptasi Museum Konvensional dalam Upaya Peremajaan Pasca Pandemi Covid Nastiti, Ratna Andriani; Krisnawatie, Aloysia; Yuanditasari, Aldila
Waca Cipta Ruang Vol. 9 No. 1 (2023): Waca Cipta Ruang : Jurnal Ilmiah Desain Interior
Publisher : Program Studi Desain Interior Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/wcr.v9i1.8441

Abstract

The museum is a building that accommodates visitors to exchange knowledge, education, arts and culture. Along with the development of knowledge and technology, museums in Indonesia are trying to adapt more efficiently and increase engagement with visitors. Some forms of museum adaptation are by creating methods that involve technology to make the visitor experience more interactive. Given the unprecedented pandemic, conventional museums must adapt quickly to create solutions that will have an impact on how museums will be created and designed post-pandemic. As one example, the Covid-19 pandemic has formed new habits in society, such as the call to diligently wash hands and social distancing. The purpose of this research is to find out the adaptation efforts of conventional museum interiors in Java in dealing with pandemics and post-pandemic. The method used in this research is a case study with a descriptive qualitative approach. Several museums in Java Island were selected as museum case studies and discussed regarding the implementation of diffusion theory in the interior of the museum. The result of this research is the formulation of the adaptation of museum interiors on the island of Java in dealing with pandemics and post-pandemic. The formulation is expected to increase knowledge and become a reference for interior designers in efforts to rejuvenating conventional museum interiors.
Studi Transformasi Bentuk pada Desain Furniture Berbasis Budaya Lokal Suku Dayak Sebagai Wujud Pelestarian Kebudayaan Sabaniyah, Ayu; Yuanditasari, Aldila
Lintas Ruang: Jurnal Pengetahuan dan Perancangan Desain Interior Vol 12, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/lintas.v12i1.12548

Abstract

Kebutuhan masyarakat mengenai produk furniture menjadi hal yang sangat penting, karena  manusia tidak dapat dipisahkan dengan berbagai furniture, baik didalam maupun diluar ruangan. Perancangan desain furniture pengisi interior ini bertujuan untuk melestarikan dan menyampaikan informasi mengenai kebudayaan suku Dayak pada khalayak umum melalui furniture kursi dan side table, agar produk lokal Indonesia tidak kalah dengan produk dari luar negeri yang menggunakan metode deskriptif kualitatif dan eksperimen. Laporan ditampilkan dalam bentuk deskriptif, sedangkan data dikumpulkan melalui sumber literatur dan sumber internet. Furniture yang dihasilkan penulis merupakan studi transformasi bentuk dengan metode ATUMICS sebagai ekspresi dan pengembangan dari ragam hias Burung Enggang dan tradisi Telingaan Aruu yang diterapkan pada furniture kursi dan side table, serta membimbing tentang faktor apa saja yang harus dipertimbangkan; elemen tradisi dan elemen kekinian apa saja yang akan digunakan serta mengkombinasi kedua elemen tersebut. Material yang digunakan adalah kayu ulin, rotan, bludru dan kaca dengan konstruksi yang digunakan adalah dowel dan metal. Pada tahap eksperimen dilakukan dengan membuat prototype 1:5 dengan menggunakan bahan kayu balsa, bambu, kain goni, kain bludru, akrilik serta plat aluminium sebagai replika dari material kayu ulin, rotan, kain bludru, kaca dan metal karena dengan membuat prototype, seorang desainer dapat mengetahui menguji produk tersebut sebelum dibuat 1:1.