Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pelaksanaan Safety Culture, terhadapimplementasi Safety Management System, dan pengaruh Safety Culture terhadap SafetyManagement System di Unit Perawatan Pesawat Udara STPI. Variable yang ditelitiadalah Safety Culture sebagai variabel bebas dan Safety Management System sebagivariabel terikat dengan Program Studi Teknik Pesawat Udara, Jurusan TeknikPenerbangan. Penelitian ini dilakukan berdasarkan pihak unit Perawatan Pesawat Udarayang belum mengetahui seberapa besar Safety Culture yang terbangun dan belummelakukan pengukuran terhadap Safety Management System. Metode yang digunakandalam penelitian kuantitatif ini adalah korelasi dan regresi. Data yang diperoleh berasaldari kuisioner, observasi dan dokumentasi. Sampel penelitian yang diambil yaitu seluruhpegawai struktural dan fungsional di Unit Perawatan Pesawat Udara STPI. Data berupajawaban dari kuisioner dilakukan dengan cara persyaratan uji analisis data berupa ujinormalitas, uji validitas, reliabilitas instrumen, dan uji analisis data yaitu uji korelasi danregresi sederhana. Koefisien yang diperoleh diuji signifikansinya. Data kuisioner didukungdengan data Gap Analysis dan dianalisis menggunakan Shell Model. Dari skor kuisionerdengan skala Likert, disimpulkan bahwa kondisi Safety Culture dengan nilai 990 (82,5%)berada dalam kategori baik dan Safety Management System di Unit Perawatan PesawatUdara dengan nilai 993 (82,75%) berada dalam keadaan baik. Dari data gap analysismenunjukan pencapaian implementasi Safety Management System mencapai 79,58%.Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan dan memiliki tingkat hubunganyang kuat antara Safety Culture dan Safety Management System. Koefisien korelasiSafety Culture terhadap implementasi Safety Management System sebesar 0,7694dimana Safety Culture memberikan kontribusi sebesar 59,19% dengan hubunganfungsional Ŷ = 12,08 + 0,71X. Oleh karena itu, untuk meningkatkan Safety Culture danSafety Management System di Unit Perawatan Pesawat Udara perlu diperhatikanindikator-indikator yang belum terlaksana secara maksimal.